Ketua DPD PIKI DKI Jakarta, Royke Turang, SE: Pilpres 2024 Itu Sangat Bagus & Tidak Ada Isu Politik Identitas!

News1460 Views

Victoriousnews.com,- Bangsa Indonesia akan menyelenggarakan  pesta demokrasi akbar, yakni pemilihan presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif/Pileg (DPR,DPD,DPRD) dan juga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2024. Jadwal penyelenggaraan Pileg, Pilpres, maupun Pilkada 2024 beserta tahapannya telah diatur menurut keputusan penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan tahun 2024. Hal ini berdasarkan keputusan Komisi II DPR RI sesuai kesepakatan pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pelaksanaan Pemilu 2024 yakni jadwal Pileg dan Pilpres 2024 diselenggarakan serentak pada tanggal 14 Februari 2024 (Rabu). Keputusan ini dimuat dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024. Pemungutan suara atau “Hari Kasih Suara”  tanggal 14 Februari 2024, itu bertepatan dengan “hari kasih sayang atau dikenal dengan valentine day”. Hal ini mengandung makna agar penyelenggaraan  pemilu serentak, yakni pemungutan suara legislatif dan pemilihan presiden  dapat berlangsung aman, damai dan penuh kasih. Sedangkan pelaksanaan jadwal Pemilihan Kepala Daerah/Pilkada serentak akan diselengarakan pada tanggal 27 November 2024.

Perhelatan pesta demokrasi pemilu serentak ini pun menyedot perhatian publik dan suhu politiknya mulai menghangat. Para pendukung caleg maupun capres-cawapres pun mulai memainkan narasi-narasi untuk mencari simpati masyarakat. Bahkan tak jarang di berbagai jejaring media sosial, para pendukung capres mulai saling serang dan adu gagasan menarik dukungan publik.

Apa yang membedakan pemilu 2019 dan 2024? Benarkah pemilu 2024 ini sudah memenuhi asas demokrasi dan jurdil? Menurut ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (DPD PIKI) DKI Jakarta, Royke Turang, SE,  perhelatan Pemilu tahun 2024 ini sangat menarik. “Setidaknya ada dua hal yang saya cermati. Pertama, Isu primordial, identitas atau sektarian di pilpres tahun 2024 ini menurun atau bahkan tidak ada,  dibandingkan dengan pilpres 2014 dan 2019. Kedua, ada semangat rekonsiliasi yang dibangun, yaitu Prabowo masuk dalam pemerintahan Presiden Jokowi. Dan semangat rekonsiliasi itu dibawa sampai sekarang,” ujar Ketua DPD PIKI DKI Jakarta periode 2023-2028.

Sejatinya, lanjut Royke, Presiden Jokowi awalnya ingin menyatukan kelompok nasionalis, yaitu Prabowo-Ganjar.  Walaupun saat itu belum ditentukan siapa Capres atau Cawapresnya. “Jika bicara partai pemenang pemilu, memang PDIP, karena anggota legislatifnya terbanyak. Tapi kalau untuk Pilpres tidak bisa dong, kan mesti ditentukan lewat koalisi. Singkatnya, karena tidak ada titik temu, akhirnya Gibran yang dipasangkan dengan Prabowo. Hal itulah yang membuat PDIP kecewa,” papar Pria kelahiran Jakarta, 25 November 1962.

Masih kata Royke,  meski banyak drama politik yang terjadi, tetapi dirinya optimis bahwa demokrasi ini telah berjalan baik. “Kalau ada yang bilang terjadi kemunduran demokrasi, dimananya? Demokrasi itu kan kita pahami sebagai sebuah proses menuju kedaulatan rakyat terhadap kepemimpinan negara. Menurut saya pilpres ini malah lebih bagus, tidak ada politik identitas atau sektarian. Bahwa ada drama politik itu kan biasa di tengah demokrasi. Ini kan narasi sebenarnya dimainkan kelompok yang menjadi playing victim agar mendapat simpati masyarakat, menyebarkan isu tidak benar (hoax), serta membangun narasi-narasi negatif tentang calon A atau Calon B. Semua itu biasa. Asal jangan black campaign. Kalau narasi negatif ya tinggal masyarakat yang membuktikan dan menilainya,” tukasnya.

Jika kita menilai secara netral, lanjut Royke, ketiga pasangan capres-cawapres ini ada kelebihan dan kekurangan. “Pertama pasangan nomor urut 1 Anies Muhamin,  bagi saya, hasil kerjanya di Jakarta kurang bagus dan tidak ada prestasi membanggakan. Anies memang cerdas, sayangnya suka beretorika. Sedangkan cawapresnya, Cak Imin, kinerjanya di kementrian tenaga kerja juga biasa-biasa saja. Kedua, pasangan nomor urut 3 Ganjar Mahfud, saya lihat profesional bagus. Terutama untuk pak Mahfud.. Kalau Ganjar, terlepas dari kontroversi soal E-KTP menurut saya figur yang baik. Cuma saya meragukan kedaulatan sebagai calon presiden, mampu atau tidak. Ketiga, pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Prabowo saya melihat kiprahnya di Menhan terlepas kontroversi soal pembelian alutsista dan sebagainya, tapi yang pasti dia tidak korupsi. Karena sudah cukup banyak uangnya. Nah kalau Gibran memang masih muda. Tapi usia diatas 30-35 itu menurut saya, sudah dewasa yang matang dalam berpikir dan bertindak. Walaupun baru 2 tahun menjadi walikota Solo, rasanya cukup berhasil menjadi pemimpin. Bagi saya pemenang pilpres nomor 2 atau 3 tidak ada soal, karena visinya adalah keberlanjutan program Pak Jokowi,” ungkap mantan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD- KNPI) DKI -Jakarta 1997– 2002.

Bagaimana dengan kiprah PIKI dalam kancah nasional? “PIKI seharusnya menjadi organisasi yang melakukan positioning kader. Kita dapat meniru organisasi lain seperti KAHMI, HMI, ICMI  positioning kadernya cukup bagus. Menurut saya, Positioning kader bukan hanya di parpol saja, tetapi LSM, ormas juga mesti ada. Sehingga bisa ditempatkan di Bawaslu, dan komisi-komisi negara lainnya,” pungkasnya. SM

Sekilas Profil

Royke Turang,SE

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Nopember 1962

Pengalaman Organisasi Kemasyarakatan.

  1. Ketua DPD Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) 2023 – 2028
  1. Ketua Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia ( DPN IARMI) 2017 – 2022
  1. Ketua Dept Kajian Publik Dewan Pimpinan Nasional SOKSI 2017 – 2022
  1. Anggota Dewan Penasehat DPN Gema HANURA 2015 – 2020
  1. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Kasih Bangsa (DPP-GMKB) 2010 – 2015
  2. Wakil Ketua PengProv Taekwondo Indonesia Jakarta 2010 – 2015
  1. Anggota Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Komite Nasional Pemuda Indonesia 2011 – 2014
  2. Pimpinan Sidang Musyawarah Propinsi Tae Kwondo Indonesia DKI-Jakarta 2010.
  3. Sekretaris Pengcab Tae Kwon Do Jakarta Timur 2004 – 2009
  1. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD- KNPI) DKI -Jakarta 1997 – 2002
  1. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) DKI – Jakarta 1996 – 2004
  1. Ketua Bidang Organisasi Badan Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Study Mahasiswa Kekaryaan ( Bakornas Fokusmaker) 1992 – 1995

 

Comment