Yogyakarta,Victoriousnews.com,- Guna memperkuat tali kekeluargaan, kebersamaan serta kekompakan dalam pelayanan, Gereja Bethel Indonesia Rahmat Emmanuel Ministries (GBI REM) menggelar acara “Gathering Fun” ke Yogyakarta selama 3 hari (10-12 April 2023).
Acara kebersamaan ini dipimpin oleh Ps. Paulus Supit (Gembala Sidang GBI REM), Ibu Yani Supit ( Ibu Gembala), Ibu Nita, Ps Pengky Andu (Pembina GBI REM) serta diikuti 26 pelayan Tuhan terdiri dari: imam musik, Worship Leader, Singer, Pendoa, Guru Sekolah Minggu, & staf kantor sekretariat.
Rangkaian acara selama 3 hari dikemas sangat menarik, sehingga seluruh peserta merasa sangat gembira, sukacita dan bahagia. Mulai dari wisata Jeep keliling menikmati keindahan alam di kawasan Gunung Merapi, kulineran khas Yogya, menginap di hotel berbintang,, dan diakhiri dengan wisata ke Candi Prambanan.
Rasa penat disibukkan dengan pelayanan di gereja pun sirna seketika. Apalagi dalam acara tersebut, seluruh peserta bisa membaur, bercanda bersama, makan bareng dengan Gembala Sidang tanpa ada jarak dan perbedaan. Menyiratkan kesan dan pesan yang positif di hati dan pikiran para peserta. “Saya merasa sangat senang & happy ikut acara ini. Disini kita saling terbuka dalam karakter kita. Kita bisa saling mengenal, karena Pak Gembala & Pak Pengky juga memberikan teladan baik. Sehingga kita merasa tidak ada jarak antara pimpinan, pelayan maupun jemaat,”‘ ujar Michael, salah satu peserta Gathering.
Senada dengan Michael, salah satu pemain musik, Stefano Sanjaya juga merasa sangat senang dan puas dengan gathering tersebut. Bahkan dia merasakan, Gathering ini bisa blak-blakan karakter masing-masing. “Saya senang dan sangat gembira, walaupun kita lelah setelah menempuh perjalanan jauh dengan Bus, tetapi capeknya hilang, ketika menyanyi dan saling menyemangati. Terimakasih Pak Gembala, Pak Pengky, Ibu Gembala dan Ibu Nita yang telah menjadi fasilitator perubahan terhadap pelayan Tuhan, khususnya peserta yang ikut dalam gathering ini. Biarlah spirit perubahan ini menjadi bekal positif kita semua, termasuk para pemain musik semakin semangat melayani Tuhan,” tutur stefano yang juga menjadi youtuber ini bersemangat.
MENJADI AGEN PERUBAHAN
Untuk memompa spirit dalam pelayanan, seluruh peserta dibekali dengan materi motivasi dan ‘games kebersamaan’ yang disampaikan oleh Ps Pengky Andu dengan tema “Menjadi Agen Perubahan”. ” Agar kita dapat dapat menjadi perubahan, harus dimulai dengan teamwork (kerja tim). Dan proses teamwork itu dapat dicapai dengan 5 cara; yakni: Komunikasi, Konflik (harus diselesaikan), kompetisi secara sehat, Akomodasi dan Asimilasi,” ujar Ps Pengky yang kini usianya menginjak 77 tahun.
Ps Pengky mewanti-wanti kepada seluruh peserta, agar dapat melakukan pekerjaan maupun pelayanan dengan baik. Bekerjalah dengan baik, walaupun tidak ada pimpinan sesuai dengan tanggungjawab dan talenta masing-masing. “Maksudnya, jangan hanya kalau ada pimpinan saja kerjanya bagus. Kalau pimpinan gak ada, kerjanya semaunya sendiri. Jangan seperti itu. Ada pimpinan atau tidak ada kerjakan yang terbaik, ” ungkap Ps Pengky ketika menyampaikan motivasi di aula hotel Sofia Boutique Residence, Yogyakarta, Selasa (11/4/23) malam.
Lebih lanjut, Ps Pengky menjelaskan, bahwa, di dalam teamwork harus ada 4 C. Pertama, Context. Lakukan yang terbaik di hadapan Tuhan. Ciptakan suasana lingkungan yang sukacita, happy. Kita bawa sukacita menjadi agen perubahan.
Kedua, Conposition. Setiap individu mengembangkan skill /kemampuan & kepribadian masing-masing. Melayani bukan untuk uang.
Ketiga, Conpentences. Ada goal yang ingin dicapai. Kita berdoa agar GBI REM punya gedung sendiri, dan tahun ini target jemaat mencapai 1500 jiwa. Keempat, Change. Kemampuan beradaptasi dan Disiplin
Lalu bagaimana agar kita mengalami Sukses Tim? “Kuncinya adalah setialah pada perkara kecil, sebelum mengalami perkara yang besar. Kesuksesan sebuah tim itu diperlukan Kemampuan individu (skill), Koordinasi (Kita harus kompak) dan motivasi. Artinya kita harus punya motivasi yang baik di hadapan Tuhan dalam pelayanan,’ ungkap Ps Pengky.
Di penghujung materi Ps Pengky Andu berpesan, jika kita mau sukses, harus mahir (punya keahlian), punya Gairah (semangat melayani Tuhan) dan punya Peluang. ” Jika suatu hari saya dipanggil Tuhan, GBI REM makin hebat. Oleh karena itu, mulai sekarang jadilah manusia pembelajar. Saya ingin pemusik dan seluruh pelayan punya warna sendiri dibandingkan gereja lain, ‘ Ps Pengky kemudian mambagi dua kelompok peserta untuk mengikuti games kekompakan tim.
Sementara itu, Gembala Sidang GBI REM, Ps Paulus Supit juga tampak merasa sangat senang bisa mendampingi para pelayan Tuhan perjalanan dengan bus pulang pergi Jakarta-Yogya. “Saya berharap seluruh pelayan Tuhan GBI REM makin solid, makin kompak, dan makin semangat dalam melayani Tuhan di GBI REM,’ ujar Gembala
Selaku gembala, Ps Paulus juga mengucapkan terimakasih kepada semua yang terlibat dalam acara Gathering ‘Pertama, Saya mengucap syukur kepada Tuhan Yesus. Terimakasih buat Ibu Nita, terimakasih buat Pak Pengky dan seluruh rekan-rekan sepelayanan yang luar biasa. Dan Terimakasih juga kepada istri saya yang luar biasa, “tukas Ps Paulus.
Ps Paulus mengajak seluruh pelayan Tuhan GBI REM agar tetap kompak dan solid dalam melayaniNya. “Mari kita bergandengan tangan untuk melayani Tuhan. Kita memiliki tugas bersama untuk melayani, mengembangkan talenta, apa yang Tuhan percayakan kepada kita. Saya berdoa, ke depan supaya semuanya semakin baik. Tanpa dukungan rekan-rekan sepelayanan, saya dan Pak Pengky tidak mungkin bisa melakukan pekerjaan Tuhan yang luar biasa,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Ps Paulus juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada tim hotel yang sudah melayani dengan luar biasa. “Kiranya bisnis hotel Pak Edy dan Ibu Nita semakin diberkati Tuhan. Kita semua terus dukung dalam doa, supaya ke depan semakin baik,” pungkas Ps Paulus.
Senada dengan Gembala, Ibu Yani Supit (Ibu gembala) juga merasa senang bahwa pelayanan yang kita lakukan ada unity atau kesatuan hati. “Dan apapun yang terjadi dalam pelayanan kita, komunikasi adalah hal yang terpenting. Di dalam organisasi apapun, apalagi gereja. Bagi saya gereja itu adalah bengkel. Tidak semua orang itu benar dan baik. Tetapi semua ingin menjadi benar dan baik,” ujar Ibu Yani.
Ibu Yani berharap, seluruh pelayan Tuhan bergandengan tangan daam pelayanan. “Kalau ada sesuatu yang kurang, saya sarankan lebih baik tanya kepada Bapak gembala atau Pak Pengky. Jangan dengar atau bicara sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Saya berharap sampai bulan Desember tahun 2023, banyak disupport lewat tim generasi muda-muda ini. Apalagi sampai bulan Desember nanti acara kita sangat banyak,’ ungkapnya.
Sebagai Ibu gembala, ia juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nita dan Pak Edy yang telah memfasilitasi acara gathering secara luar biasa. “Saya percaya kalau bukan dari Tuhan yang menggerakkan, Ibu Nita tidak mungkin ada bersama-sama dengan kita. Ini berkat Tuhan yang dashyat dan luar biasa, bahwa Ibu Nita ada di GBI REM dan menjadi bagian dalam GBI REM, ‘ ujarnya.
Ibu Nita: Suatu Kebahagiaan Bagi Saya Bisa Menjadi Saluran Berkat
Kesuksesan acara Gathering GBI REM selama 3 hari di Yogyakarta itu juga tidak lepas dari peran seorang Ibu yang berada di belakang layar, yakni Ibu Nita. Ibu Nita bersama sang suami, Pak Edy dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan terbeban menjadi saluran berkat bagi para hamba Tuhan yang setia dalam ladang pelayanan. “Saya kenal GBI REM itu sudah hampir 20 sd 21 tahun yang lalu. Kemudian saya sempat melanglang buana ke gereja lain.Tapi tahun yang lalu, saya ikut pergi ke Israel yang diselenggarakan GBI REM. Gereja inilah tempat saya bertobat dan mengalami kasih mula-mula,”tutur pemilik hotel Sofia Boutique Residence Yogyakarta.
Lanjut Ibu Nita, sepulang dari tanah perjanjian Israel itu, ia mengaku sangat terbeban untuk kembali melayani di GBI REM. “Saya yakin itu dari Tuhan, Roh Kudus yang gerakkan hati saya. Kemudian saya mulai lagi beribadah di GBI REM. Jadi ceritanya, pada saat di Israel saya ketemu Ps Paulus dan Ibu Yani. Hati saya terbeban untuk gereja. Saya juga tidak mengerti kenapa Tuhan bisa gerakkan hati saya ke GBI REM. Bahkan ketika saya beribadah di GBI REM, saya merasakan sesuatu. Luar biasa anak-anak muda sudah berkomitmen di dalam pelayanan,” ungkapnya.
Ibu Nita merasa bahwa Tuhanlah yang menggerakkan hatinya untuk terlibat menjadi bagian dalam acara GBI REM . “Suatu ketika, pak gembala Paulus bilang mau adakan refreshing. Kemudian saya katakan ke beliau, saya mau terlibat dalam arti menjadi bagian di acara GBI REM seperti ini. Lalu saya menawarkan diri, kenapa tidak diadakan di properti saya saja, ” tukas Ibu Nita yang memfasilitasi penginapan kepada peserta Gathering selama 3 hari 2 malam.
Ibu Nita menceritakan, bahwa dirinya bersama sang suami membangun hotel hampir 5 tahun yang lalu. “Selain untuk bisnis, ya tujuan membangun hotel ini adalah kami rindu menjadi saluran berkat bagi orang lain. Karena kami sudah sangat diberkati, maka kami rindu menjadi saluran berkat di dalam pelayanan. Suami saya tahu panggilan saya dalam pelayanan, yaitu terbeban untuk memfasilitasi melalui properti para hamba Tuhan yang melakukan pelayanan, baik di Yogyakarta maupun di tempat lain,” papar Ibu Nita dengan rendah hati.
Bagi bu Nita, adalah suatu kebahagiaan bagi dirinya bisa melihat p anak-anak Tuhan GBI REM bahagia. “Terutama Pastor Paulus dan Ibu Yani bisa bahagia, itu merupakan juga suatu kebahagiaan bagi saya. Saya diizinkan oleh GBI REM untuk memberkati itu adalah juga berkat bagi saya,” ucapnya penuh syukur.
Pada hari terakhir, sebagai bentuk ucapan terimakasih tim praise & worship GBI REM memberikan surprise kenang-kenangan berupa bunga tangan kepada Gembala Sidang Ps Paulus Supit, Ps Pengky Andu, Ibu Yani Supit dan Ibu Nita, yang telah memfasilitasi acara Gathering sehingga berjalan sukses. SM
Comment