Film “Rumah Dinas Bapak” Sajikan Kisah Nyata Realistik dan Dekat dengan Penonton

News, Seleb487 Views

Victoriousnews.com,-Film horor komedi terbaru persembahan Starvision tayang mulai 8 Agustus 2024. Diangkat dari kisah nyata komika Dodit Mulyanto, film yang disutradarai Bobby Prasetyo dan diproduseri Chand Parwez Servia ini akan memberikan tayangan yang menakutkan dan menghibur tentang kisah keluarga Dodit yang tinggal di rumah dinas milik sang Bapak sebagai Mantri Perhutani di hutan jati.

Film “Rumah Dinas Bapak” menceritakan tentang Dodit, Ibu, Mbak Lis, dan Mas Dewo yang harus ikut Bapak pindah ke rumah dinas barunya di tengah Hutan Jati. Di sana, ada sebuah penjara yang konon digunakan untuk menghukum blandong. Anehnya, tiap malam Jumat Kliwon hal-hal mengerikan terjadi. Dodit, Ibu, Mbak Lis, dan Mas Dewo semua mendapat teror. Termasuk dua anak buah Bapak, Sugeng dan Kasno. Apakah yang sebenarnya terjadi?
“Rumah Dinas Bapak” sekaligus menjadi film horor komedi terbaru Starvision, setelah sukses dengan film “Sekawan Limo” dan “Ghost Writer” yang menjadi box office. Produser Chand Parwez Servia mengatakan film “Rumah Dinas Bapak” memiliki kedekatan dengan banyak penonton Indonesia yang dulunya atau hingga kini tinggal di rumah dinas milik orang tua mereka atau bersama pasangannya. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya komentar di media sosial yang bercerita tentang pengalaman horor mereka tinggal di sebuah rumah dinas. Dengan adanya film ini, ia juga berharap bisa mewakili apa yang dirasakan serta pengalaman horor para penonton yang tinggal di rumah dinas.

“Cerita yang diangkat dari kisah nyata Dodit Mulyanto tentang masa kecilnya yang tinggal di sebuah rumah dinas milik bapaknya ini tentu masih relevan hingga saat ini. Selain itu, kisah di film “Rumah Dinas Bapak” juga memiliki kedekatan dengan penonton Indonesia, sehingga apa yang ada di film akan tersampaikan lebih real dan disajikan dengan komedi yang membuat penonton bukan saja diteror hingga teriak tetapi juga tertawa puas,” kata Produser Chand Parwez Servia.

Disutradarai Bobby Prasetyo, juga menandai kerja sama terbarunya dengan genre horor komedi di rumah produksi Starvision dan produser Chand Parwez Servia. Bobby sebelumnya menyutradarai dua judul film horor di Starvision, tetapi Bobby handal menyajikan komedi sebagaimana karya film pendeknya berjudul KTP yang meraih penghargaan Karya Terbaik 1 FVE 2016 Kategori Umum, apalagi ditandem dengan komika Erwin Wu sebagai komedi konsultan. Sehingga Film “Rumah Dinas Bapak” dari cerita yang pernah diangkat keutas/thread di platform Twitter/X oleh Dodit, serta diangkat ke dalam podcast horor, kemudian ditulis menjadi skenario oleh Evelyn Afnilia dengan apik dan solid menghadirkan horor dan komedi yang menghibur.

“Buat saya “Rumah Dinas Bapak” cukup personal, karena masa kecil Mas Dodit mengingatkan pada era masa kecil saya juga yaitu tahun 1990an. Selain itu perpaduan elemen horor dan kome di dalam satu film membuat saya sangat antusias. Rasanya seperti satu kali masak bisa menyajikan dua rasa sekaligus,” tambah Bobby Prasetyo, sutradara “Rumah Dinas Bapak”

Dodit juga turut membintangi film “Rumah Dinas Bapak” bersama Putri Ayudya, Yasamin Jasem, Elang El Gibran, Ocatvianus Fransiskus, Sadana Agung, Fajar Nugra, Rukman Rosadi, Fatmah Faisal Nahdi, dan Egi Al Fariz.

Dodit menambahkan, diangkatnya kisah yang pernah dialaminya tersebut sekaligus menjadi penghormatan untuk almarhum bapaknya. Kini, penonton Indonesia pun bisa mengetahui kisah perjuangan sang bapak sebagai mantri hutan yang harus berjuang dengan para pembalak kayu (blandong).

“Cerita yang diangkat dari kisah nyata Bapak saya ini membuat saya jadi teringat tentang masa kecil saya. Mengenang apa yang saya lalui, dan ternyata ketika mengenang kembali, tugas Bapak saya itu berat banget. Film “Rumah Dinas Bapak” dijamin akan memberikan hiburan yang menakutkan tetapi menghibur,” kata pemeran utama film “Rumah Dinas Bapak” Dodit Mulyanto.

“Yang menarik dari Film “Rumah Dinas Bapak” adalah adanya ruang-ruang komedi yang disajikan di tengah situasi horor dan mencekam. Di samping itu, film ini juga akan mengajak kita melihat sisi lain kehidupan masa kecil Mas Dodit, yang tidak pernah kita temui dimana-mana,” kata Penulis Skenario “Rumah Dinas Bapak” Evelyn Afnilia.

Pemain & Tim Produksi
Dodit Mulyanto sebagai Bapak, Putri Ayudya (Ibu), Yasamin Jasem (Mbak Lis), Elang El Gibran (Mas Dewo), Octavianus Fransiskus (Dodit Kecil), Sadana Agung (Sugeng), Fajar Nugra (Kasno),
Rukman Rosadi (Mbah Slamet), Fatmah Faisal Nahdi (Mimin), dan Ega Al Fariz (Supir Pick Up).

Produksi (Starvision), Produser (Chand Parwez Servia dan Riza), Sutradara (Bobby Prasetyo), Produser Eksekutif (Riza Servia, Mithu Nizar, Raza Servia, Amrit Dido Servia), Produser Lini (Rini Atmodjo), Dari Thread Kisah Nyata (Dodit Mulyanto).

Penulis Skenario (Evelyn Afnilia), Penata Artistik (Budi Riyanto), Penata Kamera (Padri Nadeak ICS), Penyunting Gambar (Ryan Purwoko), Penata Suara (Aditya Trisnawan), Perekam Suara (Oky S Nugroho), Penata Musik (Mikhael Alpha Beltsazar), Penata Visual Efek (In My Room), Penata Warna, Penata (In My Room), Penata Grafis (Mataque Studio), Penata Rias Dan Busana (Gunawan Saragih, Matheus Banguriwu, dan Garbo Rujito), Penata Rias Efek (Silvia Andika), Penata Peran (Arief Havidz dan Erik Arfin), Komedi Konsultan (Erwin Wu), dan Perancang Poster (Alvin Hariz).

Starvision adalah salah satu rumah produksi Indonesia yang sukses dengan berbagai judul film populer dan telah menerima penghargaan bergengsi. Film-film seperti Virgin (2005), Heart (2006) dan Get Married (2007) adalah judul yang meraih box office tertinggi di bioskop Indonesia di tahun penayangannya.

Selain itu, karya Starvision kerap menjadi trend setter dengan berbagai genre yang meraih kesuksesan, seperti The Tarix Jabrix (2008), Perempuan Berkalung Sorban dan Get Married 2 (2009), Laskar Pemimpi dan Kabayan Jadi Milyuner (2010), Purple Love dan Hafalan Shalat Delisa (2011), Perahu Kertas (2012), Cinta Brontosaurus (2013), Marmut Merah Jambu (2014), Ngenest (2015), Koala Kumal dan Cek Toko Sebelah (2016), Critical Eleven, Sweet 20 dan Susah Sinyal (2017), Yowis Bendan Milly & Mamet (2018), Yowis Ben 2, Ghost Writer, Dua Garis Biru dan Imperfect (2019), Yowis Ben 3 dan Yowis Ben Finale (2021), Keramat 2 dan Cek Toko Sebelah 2 (2022), Hati Suhita dan 172 Days (2023), Sinden Gaib, Dua Hati Biru, The Architecture of Love (TAOL) dan Sekawan Limo (2024). @epa_phm