Gantikan Paus Fransiskus, Kardinal Robert Francis Prevost Asal Amerika Serikat Terpilih Sebagai Paus ke-267

banner 468x60

Victoriousnews.com- Kardinal Robert Francis Prevost (69 tahun) asal Amerika Serikat terpilih sebagai Paus ke-267. Kardinal Robert F Prevost kemudian menyematkan Paus Leo XIV sebagai nama kepausannya. Puncak Konklaf 2025 terjadi di Kapel Sistina (Istana Apostolik, Vatikan) pada Kamis, 8 Mei 2025. Kardinal Robert F Prevost didapuk sebagai Pemimpin Gereja Katolik. Ia terpilih pada pemilihan putaran keempat di hari kedua. Paus Leo XIV meneruskan estafet kepemimpinan Gereja Katolik seluruh dunia sepeninggal Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025.

Pelaksanaan conclave (Pemilihan Paus) berlangsung selama Rabu-Kamis, 7-8 Mei 2025. Dari 135 kardinal elektor dari 71 negara termasuk Indonesia (diwakili Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo) yang memenuhi syarat. Dua kardinal tidak ikut dalam pemilihan karena alasan kesehatan adalah Kardinal Antonio Canizares Llovera (Spanyol) dan Kardinal John Njue (Kenya). Sebanyak 89 suara elektor (dua pertiga) diperlukan untuk memilih seorang Paus. Pada pukul 18.09 CEST (waktu Eropa) asap putih mengepul dari cerobong dan menandakan seorang Paus terpilih.

Terpilihnya Kardinal Robert F Prevost sebagai Paus hanya diprediksikan The New York Times dan kebanyakan media tidak memprediksikannya sebagai papabile karena memilih Paus dari Amerika Serikat sebagai hal yang tabu.

Paus Leo XIV (lahir; Robert Francis Prevost pada 14 September 2956 di Chicago, Amerika Serikat) menjalani awal karier di Chicago ketika bergabung dengan Ordo Santo Agustinus (Augustinian). Selama 1985-1986, dia melayani di Peru dan selama 1988-1998 sebagai pastor paroki, pejabat keuskupan, pengajar seminari serta administrastrator. Ia kembali ke Amerika Serikat dan menjabat Pemimpin Umum Ordo Santo Agustinus (2001-2013) dan Administrastrator Apostolik (2014-2015). Pada 3 November 2014, dia ditunjuk Paus Fransiskus (17 Desember 1936-21 April 2025) sebagai Administrator Keuskupan Apostolik Chicago di Peru dan mendapat gelar Uskup Tituler Sufar dan ditahbiskan sebagai Uskup pada 12 Desember 2014 di Katedral Santa Maria (Chicago). Pada 26 September 2015, dia diangkat Paus Fransiskus sebagai Uskup Chiclayo dan menjadi warga negara Peru pada 2015.

Pada 2023, dia diangkat sebagai Kardinal oleh Paus Fransiskus. Dia ditunjuk sebagai prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin (2023).

Keterpilihannya sebagai Paus sekaligus sebagai pemegang kedaulatan Negara Kota Vatikan pada 8 Mei 2025 menjadikannya sebagai Paus pertama dari Amerika Utara. Ia memilih nama Leo XIV untuk menghindari Paus Leo XIII (memerintah selama 1878-1903). Dianggap sebagai “kuda hitam” jika dibandingkan dengan para kardinal terkemuka seperti Kardinal Pietro Parolin (Italia), Kardinal Pierbattista Pizzaballa (Uskup untuk Patriarkat Latin Yerusalem), Kardinal Mgr Prof Dr Luis Antonio Gokim (Filipina), dan Matteo Zuppi (Prelatus Gereja Katolik Italia) serta sekutu Paus Fransiskus dan seseorang yang dapat menjadi kandidat kompromi. Pencalonannya diprediksikan The New York Times meski tidak mencantumkannya karena kekhawatiran terpilihnya seorang Paus dari negara adikuasa global.

Nama dan gelar kepausannya diumumkan Kardinal Dominique Mamberti mengumumkan Habemus Papam dari loggia tengah Basilika Santo Petrus. Paus Leo XIV muncul dengan pakaian kepausan tradisional. Ia kemudian menyampaikan pidato pertamanya dalam Bahasa Italia dan Bahasa Spanyol serta menyampaikan berkat Urbi et Orbi dalam Bahasa Latin.

Vatikan mengkonfirmasikan bahwa dia adalah paus pertama dari Ordo Santo Agustinus, paus Amerika pertama, paus pertama dari negara berbahasa Inggris sejak Paus Andrianus IV pada abad ke-12, paus pertama yang bernama Leo sejak Leo XIII, paus pertama yang lahir setelah Perang Dunia II, paus pertama dari Peru dan kedua dari Amerika Latin, dan paus ke-267 secara keseluruhan. WIKI@epa_phm

banner 300x250

Related posts

banner 468x60