Jakarta,Victoriousnews.com— Organisasi relawan yang telah mengakar kuat sejak 2014 dan menjadi ujung tombak pemenangan Joko Widodo dua periode, Barisan Relawan Jokowi Presiden (BARA JP), kini memasuki babak baru kepemimpinan. Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, pada 18–20 Juni 2025, Willem Frans Ansanay, SH, M.Pd ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum BARA JP periode 2025–2030.
KLB ini digelar lebih awal dari jadwal seharusnya, yakni tahun 2026. Mengapa dipercepat? Franals Ansanay menjelaskan, ini bukan karena kegagalan kepemimpinan sebelumnya, melainkan bentuk adaptasi strategis atas penugasan baru yang lebih luas kepada Utje Gustaaf Patty, Ketua Umum sebelumnya.
“Kami ingin menghindari stagnasi organisasi. Ini murni bagian dari dinamika internal yang sehat. Tidak ada konflik, tidak ada kegagalan,” tegas Willem dalam konferensi pers, Senin (23/6).
Siap Kawal Prabowo Gibran 2 Periode
Kini, di bawah komando Willem Frans Ansanay, BARA JP melakukan metamorfosis ideologis menjadi Barisan Relawan Jalan Perubahan, tetap berpijak pada visi besar Jokowi, namun juga teguh dalam mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Harga mati kami adalah Pembina Utama kami, Jokowi. Harga mati kami juga Prabowo-Gibran dua periode. Kami tidak bicara 2029 seperti relawan lain. Politik adalah soal momentum dan kompromi, tapi kami punya arah jelas,” tandas Willem penuh keyakinan.
Lawan Framing Negatif terhadap Jokowi
Frans juga menegaskan komitmen BARA JP untuk tetap berada di garis depan dalam melindungi integritas Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dari serangan politik dan framing miring yang tak berdasar.
“Kami tidak akan diam melihat sosok negarawan seperti Pak Jokowi difitnah hanya karena kepentingan sempit. Jangan bawa masalah pribadi ke ranah publik. Jokowi adalah simbol persatuan bangsa, dan itu harus dijaga!” ucap Willem tajam.
Tolak Wacana Pemakzulan Gibran
Menanggapi isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran, Willem dengan tegas menyatakan sikap: “Kami menolak gerakan itu. Presiden dan Wapres adalah satu paket. Beri kepercayaan pada Gibran, anak muda pilihan Pak Prabowo, untuk bertumbuh jadi negarawan. Jangan hakimi dari usia, lihat dari potensinya!”
Tidak Akan Jadi Parpol
Dalam isu mencuatnya beberapa relawan menjadi partai politik, BARA JP mengambil sikap tegas: tidak akan berubah menjadi partai. “Saya pastikan, BARA JP bukan kendaraan politik. Kami tetap rumah besar bagi semua relawan, termasuk mereka yang berasal dari berbagai partai. Justru kami dorong mereka memperjuangkan aspirasi rakyat dari dalam ruang legislatif,” tegas Willem.
Menjawab spekulasi soal Jokowi akan menjadi Ketua Umum PSI, Willem meluruskan: “Pak Jokowi tidak pernah mendaftar jadi Ketum PSI. Kami tetap ingin beliau menjadi simbol pemersatu bangsa, bukan alat politik sempit. Jokowi adalah milik semua—relawan, partai, dan rakyat.”
BARA JP bukan sekadar relawan, melainkan gerakan moral, ideologis, dan loyal terhadap perubahan bangsa. Di bawah kepemimpinan Willem Frans Ansanay, organisasi ini memantapkan diri sebagai garda terdepan pengawalan pemerintahan sah dan menjaga warisan Jokowi menuju masa depan Indonesia yang lebih kokoh dan visioner di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran. SM