Natal Bukan Rutinitas, Tetapi Refleksi Diri

News, Religi110 Views

JAKARTA,Victoriousnews.com,- “Jadikan Natal bukan sebagai rutinitas menerima kado, hadiah, atau kesenangan-kesenangan lahiriah semata. Natal adalah refleksi diri bahwa kelahiran Kristus untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya,” ucap Sri Ning Rahayu, Ketua Panitia GPdI Immanuel Bintaro Kodam.

Perayaan Natal yang dipusatkan di kediaman pribadinya, di Perum BRI, Jalan Murai II C/8, Jati Padang (Pasar Minggu, Jakarta Selatan) tersebut mengangkat tema “Jangan takut, hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat di Kota Daud” (Lukas 2:10-11). Pendeta Butje W Manopo yang bertindak sebagai Gembala Sidang bersama istri, Pendeta Sylvia Manopo tampak ramah menyambut jemaat dan setiap tamu yang hadir. Event tersebut juga dimanfaatkan untuk merayakan hari ulang tahun ke-76 Pdt Butje Manopo yang jatuh dua hari sebelumnya, atau tepatnya 28 November.

Evie Nasution (75 tahun) yang tampil menyampaikan kesaksian berbicara seputar panggilan awalnya terhadap Kristus dan berbagai kegiatan setelah itu. “Terjadi di sekitar tahun 1986 di keremangan malam. Saya melihat cahaya besar yang dikelilingi warna merah. Waktu itu, saya tidak memahami bahwa itu panggilan buat saya,” tandasnya.

“Hingga suatu ketika saya merasakan sakit yang luar biasa. Jantung saya berdenyut tidak beraturan. Saya datang kepada teman saya yang katanya dapat menyembuhkan segala penyakit. Tetapi, ketika saya tiba menemuinya, dia menyatakan bahwa dia tidak memiliki kemampuan untuk itu. Dikatakan, yang mampu menyembuhkan Dia. Teman saya yang seorang pendeta tersebut menunjuk gambar Kristus yang ditempatkan di suatu sudut dinding. Dan saya menjadi sembuh hingga sekarang,” urainya.

Firman Tuhan yang sedianya diisi Pdt Liliana Rahardjo kemudian digantikan oleh pembicara yang biasa mengisi di sejumlah ibadah di kantor-kantor pemerintah. “Inti dari firman Tuhan adalah perintah. Dan selaras dengan yang terjadi di institusi pemerintah bahwa semua harus siap. “Natal adalah perintah yang telah dinyatakan Kristus sebagai Juru Selamat dunia,” demikian ditegaskan.

Perayaan Natal yang diselenggarakan di akhir bulan November atau sehari sebelum memasuki bulan Desember (tepatnya, Sabtu, 30 November 2024) tersebut berlangsung sederhana tetapi penuh kekeluargaan. Sejumlah persembahan pujian ditampilkan dan diakhir acara seluruh jemaat dan tamu undangan menikmati hidangan khas Nusantara. Selamat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. @epa_phm