Maqdalene Kawotjo: The Real Love Adalah Mengimplementasikan Kasih Kepada Sesama

Pose bersama setelah perayaan Natal
banner 468x60
Maqdelene Kawotjo ketika menyampaikan firman Tuhan dalam Natal Pemuridan

Jakarta, Victoriousnews.com,-Perayaan Natal Pemuridan ” The Real Love” tampak meriah di Gereja Bethel Indonesia Rahmat Emmanuel Ministries, Apartemen Robinson, Jakarta Barat, Sabtu (06/01/18). Hal ini terlihat dari puluhan murid dan undangan yang mengikuti perayaan sejak pukul 10.30 WIB. Meski masih suasana tahun baru namun pada sabtu tersebut, semangat para murid dan undangan untuk beribadah tak pernah surut. Para murid dan undangan datang dan bersosialisasi antar kelas sebelum acara.

Pose bersama setelah perayaan Natal

Dengan semangat natal yang luar biasa dalam merayakan kelahiran Tuhan Yesus ke dunia, pujian dilanjutkan dengan lagu natal seperti: Hai mari berhimpun, dari pulau dan benua, dan lagu-lagu pujian lainnya. Pujian yang luar biasa yang dibawakan oleh Bro Tommy dan para singernya sis Elisa dan sis Esther. Pemusik pun merupakan dari kalangan murid sendiri yaitu dari The Cramers.

Firman Tuhan dengan tema “The Real Love” ini disampaikan oleh IBu Maqdalene Kawotjo. Maqdalene memulai Firman Tuhan dengan mengatakan bahwa kita memasuki tahun baru, zona baru dan berkat baru sedang menanti kita. Kita harus ‘let go’- hal-hal yang menghalangi kita dalam mendapatkan berkat baru, anggur baru. Beliau bertanya kepada para murid dan undangan yang hadir apa arti dari natal, baginya natal, semuanya tentang sacrifice atau tentang pengorbanan. Dia yang memiliki segalanya, Dia menebus kita yang telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita seperti yang tertulis di Efesus 2:5. Cinta Tuhan begitu luar biasa, kasih yang butuh Sacrifice yaitu DiriNya sendiri. His Glory comes on earth for us.

Maqdalene menjelaskan, ayat Yoh 3:16 dalam alkitab terjemahan New King James Version tertulis “ For God so loved the world that He gave His only begotten Son that whoever believes in Him should not perish but have everlasting life.”. Ditekankan oleh bu Maqdalene bahwa For God so loved the world that He gave His only begotten Son. Real Love, you can only find in Jesus because he Sacrifice. Bahwa begitu besarnya cinta Tuhan pada kita, Tuhan berikan AnakNya yang tunggal. Kasih sejati hanya bisa kita temukan pada Yesus karena Ia berkorban. Tidak ada seorang pun di dunia yang rela mati untuk manusia yang sebegitu jahatnya.

Gembala Sidang GBI REM, Pdt. Abraham Conrad Supit berjabat tangan dengan pendiri KCC, Maqdalene Kawotjo

Manusia ketika jatuh ke dalam dosa, manusia mencari kasih. Tuhan masih memberikan koneksi kita kepada Tuhan melalui doa. Manusia terlalu jatuh ke dalam dosa sehingga mereka tidak lagi menemukan kasih yang sesungguhnya. Kasih sesungguhnya ada dalam diri Yesus. Apalagi jemaat-jaemaat hanya datang tiap minggu ke gereja namun tidak berdoa, tidak menemukan wajah Kristus. Hanya menjadikan Tuhan sebagai dasar sekedar bergereja. Manusia mencari kasih dari lawan jenis. “Kriteria pria/wanita ini memenuhi kebutuhan saya.” atau “Yang saya cari dari seorang pria/wanita.” Kata-kata seperti ini pun sudah tidak asing lagi terdengar. Ketika kamu berpikir demikian, bahwa mereka bisa memenuhi rasa kosong dalam hatimu, kamu sedang menyedot orang tersebut. Manusia saling menyedot untuk memenuhi kekosongan pribadi masing-masing sehingga lama-kelamaan akan terkuras.

Pada kesempatan tersebut, Maqdalene Kawotjo memberi kesaksian bahwa bertahun-tahun ia mengejar kasih. Beliau anak seorang pendeta, mengajar gereja anak, berdoa pagi-pagi, mengendarai mobil LT100 untuk menjemput jemaat-jemaat di wiayah-wilayah. Sejak dini, ia sudah di rumah Tuhan dan ia tidak suka hal tersebut. Akhirnya ia mencari sesuatu yang berbeda, kehidupan yang penuh kasih itu seperti apa, ia kabur dari rumah. meski dalam pelariannya, Tuhan masih menjaga dalam tanganNya. Ia ketemu lagi hamba-hamba Tuhan, sekolah alkitab. . Ia menyadari bahwa ia suka dalam hadirat Tuhan. Ia menyerahkan hidupnya sepenuhnya untuk Tuhan.Tuhan telah merencanakan hidupnya untuk hal yang baik. Ia sekolah alkitab di Korea dan Amerika hanya dengan modal dengkul yaitu berlutut dan berdoa. Ketika di Amerika, ia bertemu dengan seorang pria yang meminangnya. Ketika mereka merencanakan untuk pernikahan. Mereka sudah mencari cincin, rumah yang akan ditempati, rupanya Tuhan mempunyai rencana yang berbeda. Tuhan memintanya untuk melayani bangsa Indonesia, melayani Dia sepenuhnya lewat pemuridan.

Ketika kita melepaskan sesuatu yang berharga dalam diri kita, kita akan merasa kehilangan. Memberi tanpa rasa kehilangan, itu hal yang biasa saja. Memberi dengan rasa kehilangan, itu yang membekas di hati Tuhan karena Tuhan juga berkorban. Tuhan tahu rasanya pengorbanan tersebut. Di saat kita mencintai Tuhan melebihi segalanya, itu lebih gampang untuk kita untuk merelakan segalanya. Ketika bu Maq pulang ke Indonesia, ia kehilangan segalanya, ia memulai hidupnya di kontrakan yang sempit dan kecil. Tuhan memintanya untuk menulis buku yang akhirnya menjadi best seller, 9 tahun berturut-turur, “Berhasil karena Iman”.

                                                                                    

Saat Tuhan mau mengoyakkan kita, di zona baru, saatnya kita masuk ke zona tersebut dengan caranya Tuhan. It’s not about me, not about us, it’s about God power, Jesus in us. Apa yang Tuhan harapkan dari kita bagi generasi ini. Tuhan mau kuasa kebangkitanNya tidak disia-siakan. Ada zona lama yang harus kita relakan. Zona lama yang menghalangi apa yang Tuhan ingin capai dalam hidup kita. Selalu ada first step, langkah pertama dalam hidup kita. Sebelum Abraham menyerahkan Ishak, Abraham menyerahkan Ismail. Ismail merupakan darah dagingnya, Abraham harus let go Ismail. Apa Ismail dan Ishak dalam hati kita? Ketika Tuhan meminta, jangan katakan “jangan yang ini Tuhan, jangan pekerjaan saya, saya tidak bisa hidup tanpa ini.” Jangan pertahankan apa yang Tuhan minta, namun kita harus bersedia berada dalam rencana Tuhan. Berada dalam HadiratNya sangat nikmat sekali. You never know the addiction of His present, to be emerged in God’s Love. Kita tidak akan bisa mengerti The Real Love jika kita tidak mau sacrifice, berkorban.

Tanpa pengorbanan, kita tidak bisa merepresentasikan the Christ Kingdom, kerajaan Kristus. Hidup adalah tentang pengorbanan, ada hal-hal yang harus kita relakan. Ketika kita hidup dalam kedagingan, kita tidak bisa menjadi muridNya. Syarat murid tertuang dalam Mat 16:24-26 yaitu menyangkal diri dan memikul salib. Ayat ini begitu terkenal namun sangat sulit untuk mengaplikasikannya. If you want to follow Me, you die for Me. Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya? – Yoh 6:60b. Mari kita mengevaluasi diri sekaligus merubah apa yang selama ini kita pegang dan masuk ke dalam rencana Tuhan. Dian Rose

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply