Hari ini, di hari kemenangan ini, di pelataran Gereja Tuhan, kami bersimpuh dalam sukacita, dalam damai. Merajut tali kasih cinta Ilahi yang mengikat insan ciptaan-Mu. Kebersamaan dalam persaudaraan, menggelora! Ingin berkata kepada dunia, kami mau membangun tekad bersama! Hidup rukun dan damai di haribaan-Mu sang Khalik. Kami bersatu padu sambut cahaya kedamaian yang membebaskan. Cahayanya sementara melintasi katulistiwa bumi persada Nusantara, memancarkan cahaya Ilahi bagi perdamaian. Cahayanya melintas dari Danau Tondano ke Danau Toba. Obor Kedamaian diarak dalam genggaman yang kokoh oleh keragaman tangan-tangan yang memperjuangan kedamaian. Keragaman yang menjadi identitas dan anugerah bagi bangsaku. Mari kita eratkan jemari persaudaraan ini dalam cinta, agar sang khalik menyempurnakan jalinan kasih dari insan ciptaan. Biarlah kedamaian dan keadilan bergulung-gulung menyejukkan sukma yang selalu rindu damai-Mu ya Allah. Demikian quote ‘Cahaya Kedamaian’ Penyambutan Obor Paskah 2018 di Jakarta.
Mengangkat tema ‘Karya Terbesar’ (Yohanes 3:16) dan sub-tema ‘Peace in Harmony’, acara yang digabungkan dengan ibadah syukur ini sempat diwarnai hujan sejenak di lokasi acara maupun beberapa wilayah di Jakarta, termasuk di kawasan Pulo Nangka (Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur) beberapa saat sebelum acara dilangsungkan. Penerimaan Obor Paskah kepada Badan Pekerja Harian (BPH) MSA Gereja Protestan di Indonesia (GPI) dan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) “Immanuel” yang dimulai dari pintu utama serta diiringi Terompet Group Betawi Bermazmur. Penyambutan Gubernur (Kepala Daerah Khusus Ibukota/KDKI) Jakarta masa bakti 2017-2022, Anies Baswedan dan rombongan di depan pintu utama. Pengalungan bunga kepada Gubernur DKI Jakarta, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama (Prof. Dr. Thomas Pentury., M.Si) beserta para pejabat yang hadir. Diiringi Pencak Silat Betawi dan 6 pasang pemuda-pemudi mewakili 12 Gereja.
Puisi Jumat Agung dikutip dari karya Ulil Abshar Abdalla (cendekiawan Muslim) dan pujian ‘Dia Bangkit’ serta Kidung Pujian ‘Haleluya’ ditampilkan Paduan Suara GPIB Bukit Moria Tebet (Jakarta Selatan). Pujian umat diambil dari KJ 188:1, 2, 6 dan KJ Nomor 194:1. Paskah menjadi tekad bersama berujar, “Bergetar bumi Pertiwiku menyaksikan karya Ilahi sang Khalik. Berselimut kasih persaudaraan gerejamu di lintasan waktu. Meski ragamu penuh hentakan dan sengatan gumul tak henti. Tapi, tekad dan juang kami untuk merawat persaudaraan tak pernah punah. Mari kita ayunkan keragaman langkah menjadi satu langkah. Selaras dengan arahan langkah Ilahi. Terompet kemenangan menggemakan kesempurnaan syair cinta kasih Allah.” Sementara umat menyambut dengan mengatakan, “Karya terbesar Allah meneladankan kerendahan hari untuk saling mengasihi, saling menerima, menghargai, dan menghormati. Sehingga, Kasih Ilahi menjelma dalam kerukunan dan kedamaian abadi.” Refleksi Paskah disampaikan Pdt. Dr. Karel Phil Erary (penulis buku Spirit Ekologi Integral). Syafaat umat untuk bangsa disampaikan Pdt. Michiko Saren (Kristen), KH. Ahmad Astamar (Islam), Liliany Lontoh (Kong Hu Cu), Liem Wirawijaya (Budha), dan Nengah Darma (Hindu).
Perjalanan Obor Paskah Nasional 2018 dimulai pada 19 Maret 2018 dari kawasan wisata Danau Tondano (Minahasa, Sulawesi Utara) dibawa oleh tim kirab berjumlah 10 orang telah melewati sejumlah kota/kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo. Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Timur termasuk di Kota Batu (Malang, Jawa Timur) hingga tiba di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta pada Minggu, 1 April 2018 bertepatan dengan Hari Paskah. Perjalanan Obor Paskah Nasional 2018 dilepas oleh Gubernur Sulawesi Utara (Olly Dondokambey., SE) dari Danau Tondano sebelum akhirnya tiba di kawasan Danau Toba (Sumatera Utara) untuk pelaksanaan Paskah Nasional 2018 pada Rabu-Sabtu, 25-29 April 2018. Kirab Obor Paskah Nasional 2018 yang mengangkat tema ‘Dari Tondano ke Danau Toba’ ini dibawa dengan kendaraan beroda empat melalui darat dan melewati sekitar 25 kota dan kabupaten di Pulau Sulawesi, Jawa, DKI Jakarta, dan Sumatera.
Di Jakarta, Obor Paskah Nasional 2018 diarak ratusan generasi muda, seusai waktu hari bebas kendaraan bermotor (car free day). Rombongan bergerak dari GPIB Paulus (Jakarta Pusat) dan melintasi Jalan Imam Bonjol hingga Bundaran Hotel Indonesia (kini Hotel Indonesia Kempinsky). Di Bundaran HI, rombongan kirab Obor Paskah Nasional 2018 disambut ribuan masyarakat yang sudah menantikannya sejak car free day pukul 05.00 WIB, termasuk di antaranya sejumlah tokoh gereja ataupun aktivis kristen di Jakarta. Kehadiran Obor Paskah Nasional 2018 di Jakarta turut menyemarakkan Perayaan Paskah 2018 di kawasan Monumen Nasional (Monas) yang diselenggarakan selama pukul jam 4.30 WIB hingga 08.00 WIB.
Kirab Obor Paskah Nasional 2018 berlangsung di tengah diteriknya panas matahari saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Penyambutan Obor Paskah Nasional 2018 di Jakarta dilakukan di Pelataran GPIB “Immanuel”. Cuaca berubah drastis beberapa saat sebelum rombongan pembawa obor tiba di halaman gereja yang pembangunannya pada 1834 hingga diselesaikan pada 24 Agustus 1839 di Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 10 (Gambir, Jakarta Pusat) ini. Semangat rombongan kirab tidak surut, bahkan bernyanyi-nyanyi di tengah guyuran hujan.
Obor Paskah Nasional 2018 memasuki area pelataran depan GPIB Immanuel sekitar pukul 13.30 WIB. Ribuan orang rombongan kirab bergabung dengan massa yang telah menunggu di pelataran GPIB Immanuel, diwarnai dengan tata suara yang mendukung dan setting frontpage yang theatrical, serta pemusik dan worship leader yang melantunkan puji-pujian penyembahan dan ucapan syukur pada Tuhan Yesus, semakin menambah semarak dan semangat acara penyambutan Obor Paskah Nasional 2018, sekalipun hujan masih tetap mengguyur. Jelang pukul 15.00 WIB hujan pun reda. Sejumlah elemen masyarakat termasuk organisasi masyarakat (ormas) Garda Mencegah dan Mengobati (GMDM) pimpinan Pdt. Jefry Tambayong menyempatkan diri menghadiri sekaligus mengkampanyekan agar Indonesia bebas dari narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya.
Sejumlah tokoh hadir termasuk Direktur Jenderal Bimbingan Masyakarat Kristen (Prof Dr Thomas Pentury), Ketua Umum Sinode Geraja Bethel Indonesia periode 2014-2018 (Pdt. Dr. Japarlin Marbun), Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Dr. Yan K Kadang), Ketua Umum API (Pdt. Harsanto Adi., MM, M.Th), tokoh Papua yang juga pimpinan PGI (Pdt. Dr. Phil Karel Erary), Pdt. Saut Sirait., M.Th, Walikota Batu (Malang, Jawa Timur) Dewanti Rumpoko, perwakilan PGIW DKI Jakarta, perwakilan sejumlah aras gereja di DKI Jakarta, sejumlah tokoh keumatan lain termasuk Hindu, Islam, Buddha, dan lainnya, serta perwakilan sejumlah aras gereja di Sumatera Utara.
Sekitar pukul 16.00 WIB, Obor Paskah Nasional 2018 diiringi 34 obor bambu dan menandai 34 provinsi di Indonesia dengan latar belakang simbol salib. Obor diterima Ketua Kirab Teddy Matheos dan diserahkan ke perwakilan tokoh gereja, di antaranya Pdt. Japarlin Marbun. Para tokoh gereja tersebut kermudian menyerahkan obor kepada Gubernur Anies R Baswedan selaku perwakilan pemerintah provinsi dan pemerintah daerah serta dan masyarakat DKI Jakarta. Selanjutnya Gubernur Anies Baswedan memberikan Obor Paskah Nasional 2018 kepada Pdt Dr Liesje Sumampaouw (Ketua Umum Sinode AM GPI dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) selaku tuan rumah penyambutan. Pada tahun 2018 ini, Sinode GPI berusia 413 tahun dan telah menghadirkan belasan sinode gereja protestan, diantaranya GPIB. Perjalanan Obor Paskah Nasional 2018 ini terus dipantau Pdt. Dr. Alma Shepard Supit selaku Ketua Umum Lembaga Paskah Nasional. .
Paskah Nasional 2018 di kawasan Danau Toba (Sumatera Utara) ini diketuai Brigjen TNI (Purn) Dr. Hj. Nuhajizah Br Marpaung., SH, MH (Wakil Gubernur Sumatera Utara). Seluruh pejabat eksekutif di Sumatera Utara termasuk Dr. Ir. H Tengku Erry Nuradi., M.Si (Gubernur Sumatera Utara ke-18), Drs. KRA Johnny Sitohang (Bupati Dairi), Drs. Dosmar Banjar Nahor (Bupati Humbahas), Terkelin Brahmana., SH (Bupati Karo), Ir Remigo Brutu (Bupati Pakpak Barat), Drs. Rapidin Simbolon., M.Si (Bupati Samosir), Dr. Jopinus R Saragih (Bupati Simalungun), Drs. Nikson Nababan., M.Si (Bupati Tapanuli Utara), dan Ir. Darwin Siagian (Bupati Toba Samosir terlibat penuh dalam acara bertema “Karya Terbesar” (Yohanes 3:16) dan sub-tema ‘Merawat Keutuhan Ciptaan-Nya’ ini.
Tema ini menjadi tema sentral sejak digulirkan pada tahun 2005. Praktis, hingga tahun 2018 ini telah berlangsung selama 13 tahun dan memilih lokasi yang berbeda-beda. Paskah Nasional I-VI berlangsung di Jakarta, Paskah Nasional VII (Jayapura, Papua), Paskah Nasional VIII (Bandung, Jawa Barat), Paskah Nasional IX (Surabaya, Jawa Timur), Paskah Nasional X (Manokwari, Papua Barat), Paskah Nasional XI (Kupang, Nusa Tenggara Timur/NTT), Paskah Nasional XII (Lanny Jaya, Papua), dan Paskah Nasional XIII (Manado dan Tondano, Sulawesi Utara). (Epaphroditus Ph M/Margianto)
Comment