Tanggung jawab untuk membangun rumah tangga berkemenangan yang berpusat pada Kristus adalah terletak pada orang tua dan anak-anak. Orang tua bertanggung jawab untuk mengajar anak-anak mereka dalam kasih dan kebenaran. Orang tua juga akan bertanggung jawab di hadapan Tuhan dalam melaksanakan tanggung jawab sakral mereka. Sudah semestinya orang tua mengajarkan anak-anak mereka dengan perkataan dan melalui teladan.
Ketika orang tua memimpin keluarga dalam kasih dan kebenaran serta mengajari anak-anak mereka Injil Yesus Kristus dengan perkataan dan melalui teladan, dan ketika anak-anak mengasihi dan mendukung orang tua mereka dengan belajar serta menjalankan asas-asas yang orang tua mereka ajarkan, hasilnya adalah pembangunan sebuah rumah tangga yang berpusat pada Kristus.
Memahami sifat kekal keluarga yang berpusat pada Kristus merupakan unsur penting dalam memahami rencana Bapa Surgawi bagi anak-anak-Nya. Seringkali Iblis ingin melakukan segala macam cara, dengan kuasanya untuk menghancurkan rencana Bapa Surgawi. Dalam upayanya untuk mengalahkan rencana Allah, dia memimpin sebuah “perang” terhadap lembaga keluarga. Beberapa senjata paling ampuh yang dia gunakan dalam serangannya adalah keegoisan, keserakahan, dan pornografi. Hal inilah yang kemudian dapat memecah belah keluarga dan berujung pada perceraian. Tentu sebagai umat Kristen yang telah diberkati dalam pernikahan kudus, tidak akan menginginkan hal tersebut menimpa bahtera rumah tangga kita.
Kebahagiaan kekal bagi umat Kristen, bukanlah salah satu tujuan setan. Dia tahu bahwa kunci penting untuk membuat pria dan wanita sengsara seperti dirinya adalah merenggut mereka dari hubungan keluarga yang memiliki potensi kekal. Karena setan memahami bahwa kebahagiaan sejati dalam kehidupan ini dan dalam kekekalan terdapat dalam bentuk keluarga, dia melakukan segalanya dengan kuasanya untuk menghancurkannya.
Pernikahan antara pria dan wanita adalah mutlak bagi rencana kekal-Nya. Anak-anak berhak dilahirkan dalam ikatan perkawinan dan untuk dibesarkan oleh seorang ayah dan seorang ibu yang menghormati perjanjian pernikahan dengan kesetiaan mutlak. Kebahagiaan dalam kehidupan keluarga paling mungkin dicapai bila didasarkan pada ajaran-ajaran Tuhan Yesus Krsitus.
Mempelajari, mengajarkan, serta mempraktikkan asas-asas Injil Yesus Kristus di rumah kita menolong menciptakan suatu budaya membangun mezbah Tuhan dalam kehidupan rumah tangga dimanapun kita berada. Melalui membangun budaya yang baik di rumah inilah, kita akan dapat belajar untuk mendahulukan kebutuhan serta masalah orang lain yang membutuhkan uluran tangan. GT/tabloid victorious edisi 813
Comment