
JAKARTA,Victoriousnews.com,- Seminar dan Kebaktian Kebangunan rohani bertajuk “Indonesia Conference of The Holy Spirit” (ICHS) yang digelar selama dua hari berturut-turut (26-27 September) di Integrity Convention Center Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat, menampilkan sejumlah pembicara, diantaranya adalah: Pastor Gary Whetstone, Pastor Tony Mulia, Pastor Raymond Moi, Pastor Jose Carol serta pembicara utama Pastor Morris Cerullo.

Pada hari pertama, Kamis (26/9), Ketua Panitia ICHS, Pastor Tony Mulia menyaksikan kedahsyatan Tuhan bekerja ketika dirinya bersama tim berkunjung dan meyampaikan seminar tentang ‘Memutuskan Kutuk Generasi’ di Kota Ambon serta pulau Seram (Waipia dan Masohi), Maluku. “Luar biasa dahsyat Tuhan bekerja di Ambon dan Pulau Seram. Di sana kami bersama tim menggelar seminar, memutuskan kutuk generasi. Kami juga melakukan doa-doa profetik untuk kota Ambon dan Maluku. Sebelum terjadi gempa di Ambon kemarin, awal September saya sudah sampaikan kepada Bapak Walikota Ambon saat itu, bahwa umat Kristen harus banyak berdoa. Karena Tuhan akan menggoncangkan orang-orang benar yang sungguh-sungguh berserah dan berdoa kepada Tuhan. Kami juga melakukan pelayanan KKR penyembahan memutuskan kutuk generasi, serta doa-doa profetik di Pulau Seram,” tukas Ps Tony Mulia dalam kotbahnya.
Pastor Tony juga kerap dikenal dengan sebagai hamba Tuhan yang kerap menggunakan angka dalam setiap pelayanannya. Misalnya, dalam kepercayaan kepercayaan orang China, angka 4 dianggap angka mati (Sie) atau sial. “Sebenarnya N angka 4 adalah angka malaikat seperti yang tertulis dalam kitab Wahyu 4:7-8. Ironis memang, di Hongkong dan Taiwan tidak ada gedung lantai 4, 14, 24 atau 40-an karena dianggap angka kematian. Tetapi bagi anak-anak Tuhan, orang percaya angka 4 adalah angka malaikat,” tegas Tony sembari menambahkan bahwa ketika malaikat datang merupakan keuntungan bagi setiap umat manusia.Seperti kata Paulus dalam Injil Filipi 1:21 “Karena bagiku, Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Ps.Gary Whetstone asal San Diego, USA, Dalam khotbahnya, menegaskan bahwa kita sebagai umat tebusanNya diberikan kuasa atau ‘power of God’ untuk mengalahkan iblis. Oleh karenanya, kita harus memakai kuasa Tuhan itu dengan benar. “Tuhan Yesus yang membela dan menyelesaikan masalah terhadap musuh kita. Dia meletakan musuh kita sebagai pijakan kakiNya,” tukas Pastor Gary.
Pastor Gary mencontohkan melalui kisah dalam Alkitab, yakni runtuhnya tembok Yerikho dan pertarungan antara Daud melawan Goliat.
Baca juga
“Musuh menaruh perlindungannya kepada tembok Yerikho. Berkat doa-doa yang dinaikkan, akhirnya kuasa Tuhan bekerja meruntuhkan tembok Yerikho itu. Begitupula dengan orang filistin yang mempercayakan kekuatannya kepada Goliat dikalahkan Daud atas nama nama kuasa Tuhan,” tandas Gary.
Sementara itu, pembicara utama Pastor Dr. Morris Cerullo mengatakan dalam kotbahnya, bahwa dirinya itu diutus Tuhan untuk datang kembali ke Indonesia. Dr. Morris pun mengaku, bahwa dirinya membuat pernyataan bukan dengan iman, melainkan sifatnya profetik. “Ada orang-orang di dalam ruangan malam hari ini, yang akan menerima karunia-karunia luar biasa dari Tuhan. Tuhan akan pakai saudara. Kita akan melihat dalam Roh, Indonesia akan berbalik kepada Tuhan. Apakah disini ada yang percaya kepada nubuatan-nubuatan? Jujur, saya tidak pernah mengharapkan untuk datang kembali ke Indonesia. Karena Saya sudah sering ke Indonesia selama bertahun-tahun. Waktu itu saya masih muda sekali. Ketika pertama kalinya saya datang ke Menado. Itu kota pertama kali saya datang. Saya melakukan KKR terbuka yang besar. Kemudian kota demi kota. Sampai akhirnya saya mendarat di Jakarta. Sudah lebih dari 50 tahun yang lalu. Bahkan ada sebagian saudara yang belum lahir saat ini. 50 tahun yang lalu, saya dengan tim datang ke Jakarta. Waktu itu saya baru berusia 30 tahunan,” ujar Ps Morris di hadapan ribuan peserta yang hadir di ICC MGK Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pastor Morris juga sangat bersyukur masih dapat melayani Tuhan Yesus meski usianya sudah menginjak 88 tahun. “Dalam beberapa hari lagi, saya akan berulang tahun yang ke 88 tahun. Tuhan masih memberikan kesempatan untuk melayani sampai saat ini. Saudara tahu saya harus naik pesawat lebih dari 20 jam untuk sampai di tempat ini. Padahal usia saya sudah 88 tahun. Harusnya saya sudah tidak naik pesawat lebih dari 2 jam,” papar Morris.
Lanjut Morris, ketika Ia datang ke Indonesia pertama kali di Jakarta, justru disangka orang gila karena melakukan KKR di stadion yang bisa menampung 300 ribu orang. “Waktu itu jumlah gereja di Indonesia masih sedikit. Banyak orang yang bilang, siapa anak muda gila ini? Mau melakukan KKR Kristen di stadion terbesar di Indonesia. Mereka bilang ini pasti orang gila. Baru kemudian, satu hari dihadiri beberapa orang, hari kedua beberapa orang lagi datang. Hari ketiga, beberapa orang lagi datang. Saudara tanya pada saya Brother Cerullo apa yang terjadi saat itu? Saya kasih tahu, yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang lumpuh melompat dan bersukacita dan hadirat Tuhan memenuhi stadion tersebut dengan 300 ribu orang.Itu adalah pengalaman pertama saya pelayanan di Jakarta,” ungkap Pastor Cerullo.
Pastor Morris menegaskan bahwa kehadirannya di Jakarta ini merupakan penugasan khusus dari Tuhan. “Saya berpikir tak akan datang lagi ke Indonesia. Sekitar setahun yang lalu, Roh Kudus datang ke dalam rumah saya. Saudara percaya bahwa Roh Kudus masih dapat berbicara kepada kita sampai hari ini? Dan saat itu Roh Kudus berbicara kepada saya, tujuan dari Roh Kudus adalah untuk berkomunikasi kepada kita. Untuk berbicara kepada kita, untuk menuntun kita. Dan Roh Kudus membawa kepada saya suara Tuhan. Kata Tuhan, “Aku mau kamu pergi ke Indonesia satu kali lagi”. Saya Tuhan?, kenapa Engkau mau aku datang lagi ke Indonesia? Hanya untuk 2 hari? Harus terbang jauh-jauh dari Amerika. Saya bilang Tuhan, kenapa bukan tempat yang belum pernah saya datangi? Kenapa harus kembali lagi ke Indonesia? Tuhan berkata anakku, Aku mau pakai kamu untuk melepaskan nubuatan. Engkau akan melepaskan nubuatan dari Roh Kudus yang akan memutarbalikkan Indonesia. Saudara percaya? Yang saya tidak sadar bahwa ketika saya tiba di Indonesia kali ini akan ada masalah, ada kekacauan, di jalan-jalan. Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengutus saya ke sini. Untuk melepaskan 5 nubuatan profetik. Bahkan hari ini Roh Kudus, berbicara di kamar hotel yang kecil. Agar saya menuliskan dan dicetak, agar besok pagi saya akan minta dari gembala maupun panitia untuk dapatkan nubuatan-nubuatan itu dan diprint. Sehingga besok malam ketika saudara datang, saya mau nubuatan ini dibagikan kepada saudara.Karena saya tidak mau melepaskannya secara verbal. Seringkali saudara lupa. Tuhan bilang, tuliskan…tuliskan…Jadi besok malam harus datang. Saya minta besok malam besok datang. Kita akan akan datang ke tempat ini dan kita akan menerima nubuatan. Saudara akan diurapi.Ada satu ayat kecil di Alkitab, ditemukan dalam kitab Amos 3: 7, “Tuhan Allah tidak berbuat apa-apa……….”
Dia tidak akan melakukan apa-apa, bukannya Cuma 50 persennya. Dia tidak akan melakukan apa-apa. Tuhan tidak akan melakukan apa-apa kecuali Dia terlebih dahulu menyatakan rahasia-rahasianya malam hari ini. Roh pewahyuan sedang dilepaskan malam ini. Tuhan melepaskan rahasia-rahasianya kepada para nabi. Saudara percaya ini? Kalau Moris diutus kembali datang ke Indonesia, itu diutus oleh Tuhan. Bukan karena diundang gembala. Tetapi diutus Tuhan. Maukah saudara berkata berkata “Tujuan”, Allah yang saudara layani, adalah Allah yang memiliki tujuan. Sekarang apa yang kita perlukan adalah Roh pewahyuan. Tuhan membawa kehendak saudara dan tujuan saudara,khususnya di Jakarta. Tuhan akan menyatakan dirinya di Indonesia,” pungkas Pastor Morris disusul dengan doa pengurapan yang dahsyat bagi umatNya dan hamba-hamba Tuhan yang hadir. SM