Tangerang, Victoriousnews.com–Monumen Memorial Relawan COVID-19 Palang Merah Indonesia (PMI) hasil karya Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan (UPH) telah diresmikan pada 19 September 2023 oleh Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, selaku Ketua Umum PMI dan DR. H. Ahmed Zaki Iskandar, B.Bus., S.E., M.Si. selaku Bupati Tangerang. Monumen memorial yang terletak di PMI Volunteer Park, Solear, Kabupaten Tangerang ini merupakan inisiatif PMI Kab. Tangerang untuk mengenang dan mengapresiasi para relawan yang gugur dalam perjuangan di garis depan selama pandemi COVID-19.
Monumen ini merupakan hasil kolaborasi lintas program studi (Prodi) dan Himpunan Mahasiswa Fakultas Desain UPH yang terdiri dari Prodi Arsitektur, Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Desain Interior (DI), serta Himpunan Mahasiswa Arsitektur UPH (Gamatara). Kolaborasi ini menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk menerapkan pembelajaran dari berbagai disiplin ilmu dalam membangun monumen memorial relawan pertama di Indonesia. Acara peresmian turut dihadiri oleh Ario Bimo Nandito Ariotedjo, S.H., selaku Menteri Pemuda dan Olahraga, Hj. Ratu Tatu Chasanah, S.E., M.M. selaku Ketua PMI Banten, Drs. H. Soma Atmaja, M.Si., Ketua PMI Kabupaten Tangerang, serta delegasi dari Palang Merah mancanegara.
Ahmed Zaki Iskandar dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tangerang Volunteer Park dan Monumen COVID-19 yang baru diresmikan merupakan wujud penghargaan bagi semua relawan kesehatan termasuk dokter, perawat, dan relawan lainnya yang telah berkorban dan gugur selama penanganan pasien COVID-19. “Masih segar di ingatan kami para relawan yang berjuang memakai Alat Pelindung Diri (APD) dan bahkan beberapa di antara mereka turut gugur ketika menjalankan tugas. Mereka yang gugur ini patut kita hargai dan abadikan. Saya berharap para generasi muda penerus dapat belajar, mengingat, dan mencontoh semangat mereka,” kata Zaki.
Dalam pidatonya, Drs. M. Jusuf Kalla mengapresiasi diresmikannya Taman Relawan PMI pertama di Indonesia dan monumen memorial relawan COVID-19. Ia berharap taman relawan serupa dapat didirikan di lokasi-lokasi lain untuk menjadi pusat pelatihan dan pembekalan bagi para relawan. “Saya mengapresiasi bahwa di Kabupaten Tangerang telah didirikan Volunteer Park. Taman ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai elemen seperti Pramuka, PMI, dan seluruh lapisan Masyarakat lainnya. Selain itu, hari ini juga diresmikan monumen relawan COVID-19 yang menjadi pengingat jasa mereka yang gugur ketika menjadi garda terdepan saat pandemi COVID-19 lalu,” ucapnya.
Dalam acara peresmian taman relawan dan monumen memorial relawan, dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara PMI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang diwakili oleh Menpora. Dalam sambutannya, Menpora menyampaikan apresiasi atas inisiatif PMI dalam menghadirkan taman relawan sebagai pusat kegiatan dan pelatihan warga setempat serta peningkatan kapasitas dan keterampilan. Menurutnya, PMI adalah salah satu pilar penting organisasi kemanusian di Indonesia.
Mengenai Monumen Memorial COVID-19
Monumen Memorial Relawan COVID-19 hasil karya Fakultas Desain UPH didesain dengan layout simbol infinity yang melambangkan semangat relawan yang harus terus berlanjut dari generasi ke generasi. Dengan mengambil bentuk lorong, para pengunjung seolah diajak berjalan menelusuri lorong waktu yang memuat kronologi dan milestone peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama pandemi. Monumen ini mengusung filosofi ketangguhan dan pertumbuhan yang direpresentasikan dengan tunas bambu atau rebung.
Perencana arsitektur sekaligus Wakil Ketua Prodi Arsitektur UPH, Emanuel Agung Wicaksono,S.T., M.T., menjelaskan bahwa UPH memanfaatkan teknologi Aumented Reality dalam proses konstruksi. Teknologi ini memberikan kecepatan dan ketepatan dalam perancangan dan pembangunan. Mahasiswa Fakultas Desain UPH turut aktif dalam proses perancangan dan pembangunan monumen ini. “Para mahasiswa yang terlibat dalam Gamatara sangat aktif ikut berkontribusi dalam proses perancangan monumen ini. Kegiatan yang mereka lakukan dimulai dari konseptual dan mengembangkan inovasi teknologi AR dari sisi konstruksi. Maka dari itu, proses pembangunan menjadi lebih cepat dengan adanya bantuan teknologi ini. Perancangan monumen ini juga menjadi bentuk pengabdian Fakultas Desain UPH kepada masyarakat,” ujar Emanuel.
Lebih lanjut, Emanuel mengatakan proses perancangan dan pembangunan monumen ini menjadi media pembelajaran yang sangat baik bagi mahasiswa. Para mahasiswa dapat mengimplementasikan teori yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam praktik nyata konstruksi monumen tersebut. “Melalui proyek ini para mahasiswa bisa menerapkan ilmu yang mereka miliki secara komprehensif dan nyata. Mulai dari perancangan, konseptual, gambar kerja, sampai akhirnya terbangun, dan berkoordinasi dengan lapangan. Momen seperti ini langka dan tentunya berharga bagi dunia pendidikan. Saya harap, para mahasiswa dapat menyerap seluruh pengalaman ini, sehingga semakin siap menjadi arsitek profesional di masa depan,” kata Emanuel.
Drs. Soma Atmaja, M.Si., menjelaskan bahwa bambu merupakan identitas Kabupaten Tangerang yang memiliki sifat kuat, mampu menjulang tinggi, cepat tumbuh, fleksibel, dan multiguna. Ia berharap, para relawan yang dilatih di PMI Volunteer Park, dapat memiliki sifat seperti bambu. “Bangsa kita sering kali melupakan sejarah, melalui monumen ini kita bisa menyampaikan edukasi yang kepada generasi muda bahwa kita harus mengenang sisi kemanusiaan yang tercermin dalam akan semakin termotivasi dan tangguh dalam menjalankan misi kemanusiaan yang mulia. Tentu kami sangat berterima kasih untuk UPH atas kerja sama yang baik, mulai dari tahap perancangan hingga pembangunan,” jelas Soma.
Dengan berdirinya monumen ini, UPH berharap akan menjadi perwujudan sinergi yang kuat antara institusi pendidikan, pemerintah, dan PMI untuk bersama-sama membangun generasi muda yang tangguh dan tidak melupakan sejarah, serta mampu menjadi pemimpin masa depan yang berdampak. *** (foto-dokpri)
Comment