JAKARTA,Victoriousnews.com,- Presiden Prabowo Subianto telah resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Istana Kepresidenan, Senin (24/2/25), dengan tujuan untuk mengelola investasi nasional yang berkelanjutan. Langkah ini merupakan komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pengamat ekonomi, Dr.John N Palinggi, MM, MBA menyambut baik langkah Presiden Prabowo dalam mengoptimalkan cara pengelolaan kekayaan negara. “Terbentuknya Danantara adalah langkah Presiden untuk menciptakan satu Badan Milik Negara yang terkonsentrasi fokus kepada upaya-upaya untuk mengelola Aset ratusan bahkan ribuan Triliun. Tentu semua itu dilakukan dalam rangka efektivitas, yang berorientasi memperoleh keuntungan. Untuk mencapai satu tujuan sehingga keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari BUMN yang sehat menjadi bagian dalam memberikan kontribusi nyata menunjang upaya pembangunan yang dilaksanakan oleh Bapak Presiden,” ujar Dr John Palinggi yang juga Ketua Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang Dan Distributor Indonesia (ARDIN).
Lanjut John, upaya Presiden Prabowo imembentuk Danantara ini merupakan niat yang sangat mulia. Bahkan sudah diputuskan siapa saja pengurusnya, mulai dari Direksi, Komisaris maupun Dirutnya yang bertugas mengelola semua aset milik BUMN. “Tentu ini adalah kepercayaan besar bagi siapa saja yang dipercaya oleh Bapak Presiden,” tukas pebisnis sukses yang telah berpengalaman selama 45 tahun tanpa cacat.
Danantara Harus Dikelola Secara Jujur & Terbuka
Menurut John, perjalanan Danantara memang masih jauh dibandingkan dengan Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Singapura yakni Temasek. Tentu hal itu akan dicapai secara bertahap. Namun, minimal pengelolaan Danantara diawali dengan niat baik yaitu kejujuran. Karena dengan kejujuran, maka kita akan mengenal Good Corporate Governance (Tata kelola Perusahaan yang baik), yang sehat. “Saya berharap orang-orang orang yang memimpin perusahaan Danantara itu harus memilikk karakter kejujuran. Contohnya, di negara-negara seperti: New Zealand, Norwegia, dan Swedia itu maju bukan karena titel dan pengalamannya banyak. Melainkan mereka itu mengelola kekayaan negara dengan cara yang jujur. Kalau pengelola Danantara berlaku jujur, maka akan memenuhi harapan Bapak Presiden,” tandas John yang pernah menerima penghargaan ASEAN Development Citra Award 2004-2005 sebagai pebisnis berprestasi di tingkat ASEAN.
John mengusulkan, pengelola Danantara dapat melakukan listing asset yang selama ini bertebaran dimana-mana tanpa diketahui siapa pemiliknya. “Semua itu dikumpulkan, dan didata yang konkrit berkaitan dengan nilainya. Jangan Isunya hanya keluar angka melulu, tapi tidak tahu barangnya dimana. Kontribusinya sering disebutkan dari BUMN sekitar 920 Triliun. Saya sendiri tidak percaya hal itu. Saya harap, jangan terjadi lagi di era Pak Prabowo, orang tipu-tipu soal angka. Kita mesti bicara secara jujur, terbuka sehingga diberkati Tuhan. Jangan ada lagi ada angka statistik, walaupun belakangan ini sudah diganti,” ungkap Wakil Ketua Dewan Penasehat KADIN DKI Jakarta, 2019-2024.
Rakyat Harus Mengawasi Danantara
Menurut John, walaupun Danantara tidak bisa.diaudit oleh BPK.dan BPKP kecuali ada usul dari DPR tetapi rakyat akan bersuara kritis untuk mengawasi hal itu. “Biarkan rakyat mengawasi pengelolaan Danantara, jangan dibungkam. Sehingga mereka yang mengelola itu waspada,” papar John yang juga pemegang APEC Business Travel Card, yaitu bebas visa di 19 Negara di Asia Pasifik, 2001-sekarang.
John menyayangkan kadang-kadang pengelolaan BUMN itu semaunya saja melakukan belanja negara tanpa bertanggungjawab. Indikator utamanya adalah banyak Dirut pengelola BUMN terindikasi korupsi dan ditangkap KPK. “Nah, jangan sampai niat mulia Bapak Presiden dalam.membentuk Danantara itu minimal mendekati Termasuk, itu diciderai oleh orang-orang pembohong. Saya harap, kalau bisa wartawan juga awasi Danantara. Sekali lagi niat baik Bapak Presiden itu sangat mulia untuk menyehatkan Badan Usaha Milik Negara . Beban di masa lalu harus dbuka,Bapak Presiden harus tahu kemana saja alur keuangan negara,” tegas John.
Hati-Hati Terhadap Orang Yang Tidak Loyal Kepada Presiden
John juga mengingatkan agar pengelola Danantara berhati-hati terhadap perilaku orang yang menumpang dan sebetulnya tidak berniat baik. “Pengurus Danantara harap berhati-hati terhadap orang-prang yang perilakunya tidak loyal kepada Presiden. Karena hal itu bisa memenggelamkan semua pengharapan dalam mengelola sejumlah aset negara. Saya bukan pesimis, tetapi saya memuji, mendukung dan mendoakan keputusan Bapak Presiden. Karena saya tidak punya kepentingan apapun..Saya warga negara yang patut memberikan masukan. Saya tidak seperti banyak pengamat yang kerjaannya mencela-cela, tetapi belum tentu punya uang untuk beli beras. Saya berkucukupan dan tidak butuh jabatan, “ papar John.
John berharap kepada para pengurus Danantara yang dipercayakan Presiden dapat membersihkan hati. “Bersihkan hatimu, sebab dari situ terpancar kehidupan supaya bisa mengelola kepercayaan itu dengan baik. Berangkat dengan hati yang mulia, lihatlah orang di seluruh Indonesia yang mayoritas miskin itu. Jangan justru mencari uang lewat Danantara, dan malah menenggelamkan negara. Saya percaya Danantara bisa dikelola dengan baik, sepanjang pengurusnya menyadari masa lalu yang buruk itu tidak perlu diulangi,”cetus John.
Isu penarikan uang besar-besaran itu tidak ada!
Menurut John, soal ketakutan masyarakat beramai-ramai menarik uang di Bank milik BUMN, merupakan isu yang dikembangkan oleh oknum yang mencoba melemahkan program Presiden Prabowo. “Isu itu sama saja dengan ‘Kabur ke luar negeri’ yang ramai belakangan ini. Dan sumbernya juga sama. Jadi penarikan uang di bank itu tidak relevan. Tidak ada itu penarikan uang besa-besaran.Omong kosong itu. Namanya bank itu memiliki kode etik yang sangat tinggi walaupun kadangkala ada yang dihuni orang-orang cacat cela. Tetapi bank itu punya sistem dan juga pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di akhir wawancara, John mengajak masyarakat agar memberikan kesempatan kepada pengurus Danantara dalam menjalankan tugasnya dengan baik. “Kita harus dukung Bapak Presiden. Mudah-mudahan ke depan dalam kesulitan dana, Bapak Presiden bisa menciptakan berbagai langkah-langkah yang sangat komprehensif dan positif demi tercapainya tujuan yang diharapkan Presiden untuk kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia,“pungkasnya. SM