Bedah Buku “God Is Energy” di STTIJA, Dr. dr.Elly Lasut: Membuktikan Keberadaan Tuhan Melalui Pendekatan Ilmiah

banner 468x60

BOGOR,–Victoriousnews.com,-Keberadaan Tuhan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Tuhan mengetahui seluruh ciptaan-Nya secara bersamaan dan bersifat kekal. Sementara manusia terbatas oleh ruang dan waktu, tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, serta cenderung memiliki sifat seperti marah, cemas, kecewa, dan benci. Sebaliknya, sifat Tuhan adalah penuh cinta kasih kepada manusia.

Ki-ka: Pengusaha Melly Karundeng, Elly Lasut & Pdt. Iwan Tangka ketika menjadi pemateri dalam bedah buku “God Is Energy”, Rabu (12/3/25) di Aula Kampus B STT Injili Jakarta, Gunung Putri, Bogor

Demikian disampaikan oleh Dr. dr. Elly Engelbert Lasut, ME, penulis sekaligus pemateri dalam seminar dan bedah buku “God Is Energy“, yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Teologi Injili Jakarta (STTIJA) di Kampus B, Kompleks Puri Ganda Asri, Jalan Ciangsana, Gunung Putri, Bogor, pada Rabu (12/3/2025).

Seminar/bedah buku ini dimoderatori oleh Ketua Umum Sinode Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI), Pdt. Dr. Jemmy Iwan Tangka, dan dihadiri oleh puluhan mahasiswa serta dosen pengajar STTIJA.

Buku “God Is Energy“, setebal 177 halaman dan terdiri 5 bab itu menjawab pertanyaan tentang keberadaan Tuhan melalui pendekatan ilmiah yang selaras dengan kebenaran teologis.  Elly Lasut mengungkapkan buah karyanya itu merupakan hasil pemikirannya selama hampir 7 tahun, serta buku ke-4 yang telah ia tulis.

“Banyak orang bertanya, siapakah Tuhan itu? Saya telah melakukan penelitian dari perspektif ilmu pengetahuan, dan ternyata pendekatan ilmiah mampu menjelaskan kebenaran teologis. Ilmu pengetahuan yang jujur, ikhlas, dan tulus justru sangat sejalan dengan teologi,” ujar mantan Bupati Kepulauan Talaud 2019-2024 itu.

Elly juga menjelaskan, bahwa, banyak ilmuwan dan kaum  intelektual yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan karena pemahaman ilmu pengetahuan yang tidak sejalan dengan teologi. “Saya ingin memberikan penjelasan ilmiah kepada mereka yang atheis agar memahami bahwa Tuhan itu ada,” tambahnya.

Menentang Teori Fisikawan Ateis Stephen Hawking

Dalam bukunya,  Elly juga menentang  pandangan Stephen Hawking, fisikawan teoretis dari Cambridge University, yang menolak gagasan bahwa alam semesta adalah ciptaan Tuhan. Itulah salah satu alasan Elly menerbitkan buku God is Energy  sebagai respons terhadap teori Hawking yang menyatakan bahwa alam semesta tercipta secara alami melalui Big Bang dan hukum-hukum fisika, tanpa campur tangan Tuhan. “Sayangnya ketika  ada kesempatan untuk bertemu dengan Stephen Hawking untuk menjawab teorinya, ia keburu meninggal dunia,” ujar Pria kelahiran Manado, 28 Oktober 1969.

Menurut Elly, sebelum alam semesta diciptakan, Roh Tuhan telah bekerja secara energis untuk menyelenggarakan proses awal penciptaan.

“Allah dalam bentuk Roh-Nya bekerja secara energis dalam penciptaan, pengadaan, penataan, dan pengaturan. Dia melakukan-Nya sendiri sebagai Roh Allah. Roh-Nya yang ada dalam diri manusia berfungsi sebagai roh kehidupan yang diberikan-Nya kepada kita,” ungkap Elly, yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

Ia menjelaskan bahwa denyut nadi, detak jantung, dan helaan napas adalah bukti nyata keberadaan Roh Tuhan dalam kehidupan manusia. Semua fungsi ini terjadi secara refleks, di luar kendali manusia, dan merupakan dampak dari roh kehidupan yang diberikan oleh Allah.

“Jika Roh-Nya ditarik atau diambil kembali oleh Allah, maka kehidupan akan berakhir. Jantung tidak lagi berdetak, paru-paru tidak bisa bernapas, denyut nadi berhenti, dan refleks saraf pun lenyap—itulah yang disebut kematian. Saat manusia mati, energi yang mengelola kehidupan setiap sel akan hilang seiring dengan kepergian Roh Tuhan. Setiap partikel yang membentuk sel dan organ kehidupan akan kembali ke bentuk awalnya, hingga akhirnya lenyap dan tak terlihat,” paparnya.

Bedah buku ini diadakan 2 sesi,  disambut antusias oleh mahasiswa-wi STTIJA. Terbukti banyak diantara mereka yang aktif merespons dan bertanya kepada sang penulis buku.  SM

banner 300x250

Related posts

banner 468x60