VIRAL di Jagat Maya, Polemik  rumah ibadah di Kawasan Patung Yesus Tana Toraja: Netizen Desak Kapolres Dicopot! 

banner 468x60

TanaToraja,Victoriousnews.com — Rencana pembangunan musholla di kawasan wisata religi Patung Yesus Memberkati, Buntu Burake, Tana Toraja, menyulut polemik luas dan memicu gelombang reaksi keras di jagat maya. Peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Kapolres Tana Toraja, AKBP Budi Hermawan, pada Minggu (8/6/2025), dinilai menabrak prosedur dan menyinggung sensitivitas umat Kristiani setempat.

Hanya dalam dua hari sejak kabar ini dipublikasikan di akun TikTok Victoriousnews, unggahan terkait langsung meledak: ditonton ratusan ribu kali dan dibanjiri ribuan komentar bernada pro-kontra. Namun, mayoritas netizen menunjukkan pemahaman kritis terhadap persoalan inti: pembangunan rumah ibadah harus taat prosedur dan tidak boleh dilakukan secara sepihak.

Beberapa komentar netizen bahkan bersuara tegas, menyerukan pencopotan Kapolres. Akun sepakxxx menulis lantang, “Copot Kapolres Tana Toraja!” sementara akun Mr.xxx menambahkan, “Ganti Kapolres TaTor.” Netizen lainnya bahkan lebih keras menyatakan, “Yang merusak itu Kapolres Tator yang baru menjabat.”

Sorotan utama publik adalah absennya legalitas dan prosedur formal pembangunan. “Silakan tolak jika melanggar. Saya Muslim, tapi jika tanpa izin sesuai Perber 3 Menteri, baiknya dibatalkan,” tulis akun xxxx_gapura dengan bijak.

Pernyataan resmi juga datang dari tokoh gereja. Pastor Vius Octavianus dari Keuskupan Agung Makassar angkat bicara, menyayangkan sikap Kapolres yang tidak memberi contoh sebagai aparat penegak hukum.

“Masalah pertama adalah Kapolres tidak memberi contoh yang baik dalam mengikuti prosedur pendirian rumah ibadah sesuai Perber 3 Menteri,” tulis Romo Vius lewat pesan WhatsApp, Senin (9/6/2025).

Ia juga menyoroti tidak adanya sosialisasi kepada warga sekitar dan tokoh masyarakat sebelum dilakukan peletakan batu pertama.

“Banyak warga sekitar bahkan tidak tahu rencana ini. Sangat disayangkan. Apa Kapolres tidak mengecek lebih dulu izin dan prosedur yang semestinya?” ungkapnya.

Sebagai respons, masyarakat bersama tokoh lintas agama, termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), telah mengadakan pertemuan untuk membahas isu ini. Hasilnya jelas: masyarakat menolak rencana pembangunan musholla di lokasi yang mereka anggap sebagai ruang sakral.

Hingga berita ini diturunkan, Kapolres Tana Toraja belum memberikan pernyataan resmi. Sementara itu, suara publik terus bergema di media sosial, mengingatkan bahwa harmoni tidak dibangun dari langkah sepihak, tetapi dari dialog, kepekaan, dan rasa hormat antariman. SM

banner 300x250

Related posts

banner 468x60