SENTUL,Victoriousnews.com,- General Assembly World Evangelical Alliance yang ditutup pada hari Selasa (12/11) malam, dikejutkan dengan kehadiran Menteri Dalam Negeri Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian dalam acara tersebut. Sebenarnya Mendagri Tito Karnavian, datang untuk persiapan fmal pertemuan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019 yang dilaksanakan di tempat yang sama, yakni di SICC Rabu (13/11/2019). Namun, ketika bertemu di Hotel Harris, Pdt. Lipiyus Biniluk mengajaknya bergabung di acara GA WEA. “Tiba-tiba Pdt. Lipiyus Biniluk mene|pon saya dan mengatakan Menteri Dalam Negeri telah ada di hotel Harris dan sudah siap bergabung ke gedung SICC di acara WEA GA. Hanya dalam waktu 3 menit PGLII dan WEA diwakilkan Bishop Efraim Tendero menerima kedatangan Pak Tito dan Iangsung bercakap di ruang VVIP. Setelah sedikit memperkenalkan WEA dan PGLII, Pak Tito Karnavian yang juga akrab dengan PGLII, hadir di tengah acara GA dari 92 negara anggota WEA dan memberikan suatu refleksi keagamaan dalam konteks ke-lndonesiaan yang sangat memberkati seluruh peserta GA WEA,” tutur Deddy A. Madong, Wakil Ketua Panitia GA WEA.
Dalam Pidato sekaligus refleksi dalam konteks Ke-Indonesiaan, Mendagri Tito mengatakan bahwa Pancasila merupakan nationality blessing atau berkat dari Tuhan bagi bangsa Indonesia yang menjadi perekat bagi keberagaman Indonesia. “Indonesia adalah sebuah Negara dengan beragam agama, etnis dan budaya. Kita juga memiliki wilayah geografls yang sangat luas. Tapi para pendiri bangsa telah memilh pemersatu yang sangat kuat yaitu Pancasila. ltulah yang menentukan nasionalisme kita dan persaudaraan kebangsaan kita,” ujar Tito ketika menyampaikan pidatonya dalam bahasa Inggris di hadapan peserta WEA.
Selain menjelaskan tentang Pancasila sebagai pilar kebangsaan, kebhinekaan, dan toleransi umat beragama,Mantan Kapolri ini juga banyak bicara tentang pemberantasan paham radikal, terorisme di Indonesia dan internasional serta upaya-upaya yang bisa ditempuh untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Usai berpidato Mendagri Tito didaulat oleh PGLII untuk menyerahkan peta Indonesia kepada Bishop Efraim Tendero selaku General Secretary WEA. Peta Indonesia ini terbuat dari kain batik dalam bingkai kayu berwarna emas. SM
Comment