“Pengacara Yang Pendeta” : Jhon Panggabean, Sosok Pejuang Hukum Yang Setia Melayani Mimbar Tuhan

banner 468x60

Jakarta,Victoriousnews.com—Sosok advokat senior Jhon SE Panggabean, SH, MH bukan hanya dikenal sebagai pembela keadilan di ruang sidang, tetapi juga sebagai hamba Tuhan yang setia di mimbar pelayanan. Oleh rekan-rekan sejawatnya, ia dijuluki sebagai “Pengacara yang Pendeta”, karena kesungguhannya melayani sebagai pengkotbah setiap hari Minggu di berbagai denominasi gereja.

“Tuhan sudah melakukan banyak mujizat dalam hidup saya,” tutur pria kelahiran Tarutung, 13 September 1964 ini penuh kerendahan hati. Dengan nada syukur, ia mengenang saat disembuhkan dari penyakit autoimun yang dideritanya selama dua tahun. “Saya bolak-balik berobat ke rumah sakit, namun mujizat Tuhan terjadi ketika saya sungguh-sungguh berdoa. Bahkan, saya pernah diluputkan dari maut dalam kecelakaan di jalan tol—mobil saya hancur, tetapi saya selamat tanpa luka serius,” ujar mantan Ketua Punguan Marga Panggabean Jabodetabek selama 10 tahun.

Jhon SE Panggabean (ketiga dari kiri) bersama  Gembala GEPENKRIS Jakarta Pdt. Solider Siringoringo (kedua dari kiri) usai menyampaikan firman di Gepenkris Jakarta, Minggu (20/7/25).

Berangkat dari pengalaman hidup yang sarat dengan anugerah dan penyertaan Tuhan, Jhon merasa terpanggil untuk membalas kebaikan-Nya dengan melayani jiwa-jiwa. “Kalau tidak ada gereja yang undang, saya siap ajukan diri untuk pelayanan,” ucap Opa dari tiga cucu — Celine, Gabriel, dan Andreo — dengan nada berseloroh usai berkhotbah di Gereja Pentakosta Kristus Jakarta (GEPENKRIS), Jalan Bangau II Buntu, Senen Jakarta Pusat,  Minggu (20/7/25).

Ganjaran dari Kerendahan Hati dan Takut akan Tuhan Adalah Kekayaan

Dalam khotbahnya yang bertema “Kerendahan Hati & Takut akan Tuhan” yang diambil dari Amsal 22:4, Wakil Ketua Umum DPN Peradi SAI ini menyampaikan bahwa hidup yang berkenan di hadapan Tuhan dimulai dari sikap hati yang benar. “Selagi kita masih punya waktu, mari kita berikan waktu untuk Tuhan,” ajak Papa  dari 3 putra putri (Pdt. Samuel,Panggabean, M.Th,  Clara Panggabean, SH & Gracia Panggabean, SH) mengawali kotbahnya.

Menurut suami dari Hartaty Tiurma Pakpahan ini, keberhasilan bukan hanya soal kerja keras, tapi juga buah dari hidup yang takut akan Tuhan dan bersikap rendah hati. “Rendah hati berarti tidak sombong, ramah terhadap orang lain, dan tidak memegahkan diri. Firman Tuhan berkata, jika kita rendah hati dan takut akan Tuhan, maka ganjarannya adalah kekayaan, kehormatan, dan kehidupan,” ungkapnya, seraya mengajak jemaat untuk setia dalam hal-hal kecil agar Tuhan berkenan atas hidup mereka.

Lebih lanjut, Jhon menguraikan tiga cara praktis untuk hidup rendah hati dan takut akan Tuhan:

1. Tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia (Filipi 2:3)

“Jika kita berbuat baik, pasti orang akan menghargai kita,” katanya.

2. Merendahkan diri di hadapan Tuhan (Yakobus 4:10; Matius 23:12)

“Orang yang merendahkan diri akan ditinggikan Tuhan.”

3. Takut akan Tuhan berarti membenci kejahatan (Amsal 8:13)

“Kalau mengalami masalah, jangan mengeluh. Ucapkan syukur dalam segala hal. Percayalah bahwa Allah sanggup mencukupkan kebutuhan kita,” pungkasnya mengutip Matius 6:34.

Balas Kejahatan dengan Kebaikan

Mengakhiri khotbahnya, Jhon menegaskan pentingnya mengampuni. “Jika ada orang yang menyakiti, doakan dan berkati saja. Jangan balas kejahatan dengan kejahatan, tapi balaslah dengan kebaikan.”

Ibadah Minggu di GEPENKRIS Jakarta itu juga diisi dengan pujian anak-anak Sekolah Minggu Permata Hijau yang menyentuh hati, serta penampilan istimewa dari musisi saxophone sekaligus penyanyi rohani Tulus Hutapea, yang mempersembahkan lagu “Yesus Sungguh Berarti” dan memberkati jemaat yang hadir.

Pdt. Solider Siringoringo, Gembala GEPENKRIS Jakarta, menyampaikan rasa syukurnya atas pelayanan Jhon Panggabean dan Tulus Hutapea. “Kami terus mendoakan agar Bapak Jhon terus dipakai Tuhan lebih dahsyat. Baik dalam dunia hukum maupun dalam pelayanan,” ujarnya penuh harap.

Dalam diri Jhon Panggabean, publik melihat harmoni antara profesi dan panggilan. Antara keadilan dan kasih. Antara hukum dan anugerah. Di tangan Tuhan, seorang pengacara pun bisa menjadi saluran berkat yang menggembalakan jiwa-jiwa menuju keselamatan.SM

banner 300x250

Related posts

banner 468x60