Victoriousnews.com-Jakarta adalah Kota Metropolitan dengan segala hingar-bingar seketika menjadi kelam. Sekumpulan teroris melancarkan serangan dengan ancaman 13 bom yang disebar seantero Jakarta. Penelusuran Badan Intelijen dan agen rahasia atas teroris tersebut mengarah pada Oscar (diperankan Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), dua pengusaha muda di bidang mata uang digital yang dianggap terlibat.
Misi tim agen rahasia pun menjadi rumit ketika mereka mencurigai adanya penyusupan dalam tim. Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok (Rio Dewanto) tak henti menebar teror dengan meledakkan bom setiap 8 jam. Satu-satunya cara menghentikan serangan teror tersebut adalah menyerahkan imbalan bernilai fantastis atau keselamatan seluruh warga Jakarta terancam.
Semakin mendekati tanggal penayangannya pada 28 Desember 2023, film “13 Bom di Jakarta” merilis video trailer resmi kedua. Tayang melalui akun Instagram @13bomdijakartafilm dan kanal Youtube. Visinema Pictures pada Kamis (14/12/23), trailer kedua ini semakin menampilkan kelasnya sebagai film action Indonesia terbesar tahun 2023.
Pada trailer, penonton dibawa masuk ke dalam markas agen rahasia anti-terorisme yang disebut Indonesian Contra Terrorism Agency (ICTA) pasca menerima ancaman bom dari kelompok teroris. Kondisi kacau yang terjadi akibat peledakan truk uang menyulut ketegangan antar anggota ICTA yang diperankan Rukman Rosadi, Ganindra Bimo dan Putri Ayudya. Ketiganya mengerahkan tim masing-masing untuk memburu kelompok teroris yang dipimpin Arok (Rio Dewanto). Namun, misi penyelidikan tim ICTA berjalan rumit karena dicurigai adanya penyusup dalam tim. Resistensi para teroris yang militan hingga bentrokan serta baku tembak kedua belah pihak berlangsung brutal sekaligus mencekam.
Mengusung genre espionage-action yang terbilang baru dan segar, cuplikan film produksi Visinema ini tampil sangar, intens dan memacu adrenalin. Sejak awal hingga akhir, video trailer tersebut sarat dengan adegan carchase, baku-tembak, perkelahian, dan ledakan. Yang juga menarik perhatian adalah set markas ICTA yang terlihat steril, sekaligus canggih dan realistis. “Set markas ICTA dibuat dari nol dan sangat terlihat real. Mulai dari ruang kerja, teknologi, komputer, layar CCTV. Yang menjadi favoritaku adalah gudang persenjataan,” kata Putri Ayudya. “Set yang real itu membantu untuk betul-betul konsen dengan tugas kita sebagai aktor. Kita merasa dunianya betul-betul sudah jadi, dipersiapkan, dan dibuat custom made sesuai dengan kebutuhan karakternya masing-masing,” ujar pemeran Karin ini.
Menyajikan tontonan action yang realistis adalah salah satu alasan sutradara Angga Dwimas Sasongko. Itulah sebabnya adegan-adegan dilakukan secara praktikal, termasuk peledakan truk uang yang betul-betul dilakukan di lokasi syuting. “Adegan-adegan yang pakai practical effect seperti perang, pegang senjata, ledakan dan segala macam itu benar-benar jadi a whole new experience buat gue secara pribadi,” ujar
Ganindra Bimo. “Apalagi peran gue sebagai Emil Riyadi, Direktur KontraTerorisme yang bertanggungjawab dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kondisi lapangan, seperti penyergapan teroris. Seru banget punya load action yang besar di tangan gue,” sambung Bimo bersemangat.
Film “13 Bom di Jakarta” menceritakan tentang kondisi kota Jakarta yang seketika menjadi kelam akibat serangan dan ancaman dari sekumpulan teroris terkait 13 bom yang disebar di seantero Jakarta.
Visinema didirikan pada. tahun 2008 oleh sineas ternama Indonesia, Angga Dwimas Sasongko. Visinema adalah inovator hiburan. terkemuka di Indonesia yang memiliki visi meningkatkan kualitas story telling Indonesia. Visinema terdiri dari produksi hiburan, yaitu Visinema Pictures, Visinema Content dan Visinema Studio; distribusi digital melalui Bioskop Online; serta pengembangan Intellectual Property (IP). Visinema berkomitmen untuk mengembangkan story yang sesuai dengan budaya, baik secara domestik. maupun internasional, dan juga membantu rekan dari berbagai lini usaha menceritakan narasi mereka.
Visinema Pictures didirikan oleh Angga Dwimas Sasongko padatahun 2008. Beberapa film layar lebar Visinema adalah Cahaya Dari Timur BetaMaluku, Filosofi Kopi, Surat Dari Praha, Love for Sale, Keluarga Cemara, Terlalu Tampan, Generasi90an: Melankolia, Pulau Plastik, Tarian Lengger Maut, Nanti Kita Cerita tentang HariIni, NUSSA, hingga film terbaru mereka; Mencuri Raden Saleh dan Jalan Yang Jauh Jngan Lupa Pulang.
Film Keluarga Cemara merupakan film keluarga Indonesia pertamayang berhasil meraih1.7 Film “13BomdiJakarta” Rilis Trailer Resmi Kedua: Upaya Badan Kontra Terorisme Indonesia Hentikan Serangan Teroris di ibukota Jakarta, 14Desember2023.
Semakin mendekati tanggal tayangnya, yakni. 28 Desember 2023, film 13 Bom di Jakarta rilis video trailer resmi kedua. Tayang melalui akun Instagram @13bomdijakartafilm dan kanal Youtube. Visinema Pictures pada Kamis (14/12/23), trailer kedua ini semakin menampilkan kelasnya sebagai film action Indonesia terbesar tahun 2023.
Pada trailer kali ini, penonton dibawa masuk ke dalam markas agen rahasia anti-terorisme yang disebut Indonesian Contra Terrorism Agency (ICTA) pasca. menerima ancaman bom dari kelompok teroris. Kondisi kacau yang terjadi akibat peledakan truk uang menyulut ketegangan antar anggota ICTA yang diperankan Rukman Rosadi, Ganindra Bimo dan Putri Ayudya. Ketiganya mengerahkan tim masing-masing untuk memburu kelompok teroris yang dipimpin Arok (Rio Dewanto). Namun, misi penyelidikan tim ICTA berjalan rumit karena dicurigai adanya penyusup dalam tim. Resistensi para teroris yang militan hingga bentrokan serta baku tembak kedua belah pihak berlangsung brutal sekaligus mencekam.
Mengusung genre espionage-action yang terbilang baru dan segar, cuplikan film produksi Visinema ini tampil sangar, intens dan memacu adrenalin. Sejak awal hingga akhir, video trailer tersebut sarat dengan adegan carchase, baku-tembak, perkelahian dan ledakan. Selain itu, yang juga menarik perhatian adalah set markas ICTA yang terlihat steril, sekaligus canggih dan realistis. “Set markas ICTA dibuat. dari nol dan sangat terlihat real. Mulai dari ruang kerja, teknologi, komputer, layar CCTV, dan yang jadi favoritaku itu, gudang persenjataan,” kata Putri Ayudya terang-terangan menyatakan kekagumannya. “Set yang real itu jadi membantu kita untuk betul-betul konsen dengan tugas kita. sebagai aktor. Kita merasa dunianya betul-betul sudah jadi, dipersiapkan, dan dibuat custom made sesuai dengan kebutuhan karakternya masing-masing,” ujar pemeran Karin ini.
Menyajikan tontonan action yang realistis adalah salah satu alasan sutradara Angga Dwimas Sasongko membuat film 13 Bom di Jakarta ini. Itulah sebabnya adegan-adegan tersebut dilakukan secara praktikal, termasuk peledakan truk uang yang betul-betul dilakukan di lokasi syuting. “Adegan-adegan yang pakai practical effect seperti perang, pegang senjata, ledakan dan segala macam itu benar-benar jadi a. whole new experience buat. gue secara pribadi,” ujar
Ganindra Bimo. “Apalagi peran gue sebagai Emil Riyadi, Direktur KontraTerorisme yang bertanggungjawab dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kondisi lapangan, seperti penyergapan teroris. Seru banget punya load action yang besar di tangan gue,” sambung Bimo dengan bersemangat.
Film 13 Bom di Jakarta menceritakan tentang kondisi kota Jakarta yang seketika menjadi kelam akibat serangan dan ancaman dari sekumpulan teroris terkait 13 bom yang disebar di seantero Jakarta.
Visinema didirikan. pada tahun 2008 oleh sineas ternama Indonesia, Angga Dwimas Sasongko. Visinema adalah inovator hiburan terkemuka di Indonesia yang memiliki visi meningkatkan kualitas story telling Indonesia. Visinema terdiri dari produksi hiburan, yaitu Visinema Pictures, Visinema Content, dan Visinema Studio; distribusi digital melalui Bioskop Online; serta pengembangan Intellectual Property (IP). Visinema berkomitmen. mengembangkan story yang sesuai dengan budaya, baik secara domestik maupun internasional, dan juga membantu rekan dari berbagai lini usaha menceritakan narasi mereka.
Visinema Pictures didirikan Angga Dwimas Sasongko pada tahun 2008. Beberapa film layar lebar Visinema adalah Cahaya Dari Timur Beta Maluku, Filosofi Kopi, Surat Dari Praha, Love for Sale, Keluarga Cemara, Terlalu Tampan, Generasi 90an: Melankolia, Pulau Plastik, Tarian Lengger Maut, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini, NUSSA, hingga Mencuri Raden Saleh dan Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang.
Film Keluarga Cemara merupakan film keluarga Indonesia pertama yang berhasil meraih 1,7 juta penonton diawal tahun 2019. Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini menjadi film pembuka awal tahun 2020 yang meraih 2,2 juta penonton. Sedangkan NUSSA menjadi film animasi Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak, di masa pandemi 2021 dengan total lebih 440 ribu penonton. NUSSA juga meraih Piala Citra 2021 sebagai Film Animasi Panjang yang Terbaik. Sementara Mencuri Raden Saleh sukses meraih 2,3 juta penonton di tahun 2022 dan membawa pulang piala Film Panjang Indonesia Terbaik (Direction Award Winner) di Jakarta Film Week.
Film-film produksi Visinema Pictures mempunyai visi progresif, yakni untuk menambah perspektif dalam melihat berbagai sisi kehidupan masyarakat di Indonesia. Selain itu, kualitas film yang dihadirkan Visinema juga berlandaskan pada keintiman pengalaman menonton setiap orang dan menjadikan sinema sebagai representasi seni sekaligus kekayaan intelektual Indonesia. @epa_phm
Comment