Jakarta,Victoriousnews.com— Lawatan Tuhan begitu nyata terasa saat pujian dan penyembahan mengalun dari tim imam musik, memenuhi seluruh ruangan ibadah Gereja Pentakosta Kristus (GEPENKRIS) Jakarta, Jalan Bangau II Buntu, Senen, Jakarta Pusat, dalam Ibadah Raya Minggu (27/4/2025).
Dengan mengangkat tema “Pikiran Kita Adalah Tempat Peperangan Rohani”, Firman Tuhan disampaikan dengan penuh urapan oleh Advokat senior sekaligus pelayan Tuhan, Jhon SE Panggabean, SH, MH.
Dalam kotbahnya, Jhon mengingatkan bahwa manusia diciptakan dari tiga unsur utama: tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh adalah bagian fisik yang bisa dilihat dan dirasakan, jiwa adalah pusat kehendak, perasaan, serta pikiran, sedangkan roh adalah bagian terdalam manusia yang berhubungan langsung dengan Allah.
Mengacu pada Efesus 6:10-13, 16-17, Jhon menguraikan tentang pentingnya mengenakan perlengkapan senjata rohani untuk melindungi pikiran dari serangan musuh. “Keinginan daging seperti pesta pora, hawa nafsu, perzinahan seringkali digunakan iblis untuk menggoda dan menghancurkan hidup kita, bahkan melalui orang-orang terdekat,” tegas Jhon, yang juga dikenal sebagai pencipta lagu rohani “Selagi Masih Ada Waktu.”
Ia menekankan dua kunci utama agar pikiran kita berkenan di hadapan Tuhan: pertama, berpikir tentang hal-hal yang baik dan mulia (Filipi 4:8), dan kedua, memikirkan perkara-perkara yang di atas (Kolose 3:2). “Godaan pikiran seringkali menjadi awal kejatuhan dalam dosa. Maka kita harus terus berjaga-jaga,” imbuh Pria kelahiran 13 September 1964.

Dalam momen yang sangat menyentuh, Jhon membagikan kesaksian pribadi tentang bagaimana Tuhan menyembuhkan putri bungsunya, Grace, dari ketulian. “Saya sangat sedih saat tahu Grace tidak bisa mendengar, bahkan sempat berpikir dia autis. Setelah dokter mengatakan tidak ada harapan, saya hanya bisa datang kepada Tuhan dengan penuh iman. Mujizat itu nyata, Grace disembuhkan! Bahkan setelah sembuh, dia yang meminta agar saya tidak berbicara terlalu keras lagi,” tutur Jhon dengan mata berbinar penuh syukur.
Tak hanya itu, Jhon juga tak pernah jemu menceritakan mujizat Tuhan, saat ia mengalami sakit autoimun parah hingga harus menggunakan kursi roda selama dua tahun lebih. “Doa yang tidak henti-hentinya dan pertolongan Tuhan membuat saya dipulihkan. Karena itu saya terus mengajak: selagi masih ada waktu, layani Tuhan dengan segenap hati,” seru ayah dari Samuel, Clara, dan Grace, yang kini juga telah dikaruniai tiga cucu (Celine, Gabriel dan Andreo).
Mengakhiri kotbahnya, suami dari Hartaty Tiurma Pakpahan berpesan dengan penuh semangat, “Kuasa Tuhan bekerja dalam pikiran kita. Pikirkanlah hal-hal yang baik dan positif, maka kita akan menuai berkat-berkat Tuhan. Dalam segala persoalan, tetaplah berharap kepada-Nya!”
Beragam Kesaksian yang Menguatkan Iman

Ibadah kali ini semakin penuh sukacita dengan sederet kesaksian yang menguatkan hati jemaat. Jerico dan istrinya membagikan kisah syukur atas kelahiran putra pertama mereka, Rafael, meski sempat melalui masa-masa sulit di ruang NICU. “Puji Tuhan, akhirnya semua berjalan lancar. Kami sungguh melihat tangan Tuhan bekerja,” ungkap Jerico haru.
Momen ibadah juga diwarnai dengan pujian solo dari Tulus Hutapea yang membawakan lagu “Kalau Bukan Kasih,” menambah suasana syahdu dalam peringatan momen Paskah. Tidak hanya itu, Tulus berduet dengan putrinya, Theresia, menyanyikan lagu “Selagi Masih Ada Waktu” karya Jhon Panggabean, membangkitkan semangat dan iman seluruh jemaat yang hadir.
Di penghujung ibadah, Gembala GEPENKRIS Jakarta, Pdt. Solider Siringoringo, mengungkapkan rasa syukur atas pelayanan yang diberikan oleh Jhon SE Panggabean. “Kami berterima kasih atas kesaksian dan firman yang telah disampaikan. Kami terus berdoa agar Bapak Jhon, yang saat ini sedang mengikuti program Doktor Hukum sekaligus kandidat Pendeta, semakin diurapi dan dipakai Tuhan lebih dahsyat lagi,” ujar Pdt. Solider dengan penuh kasih.
Ibadah hari minggu itu menjadi bukti nyata bahwa Tuhan bekerja dalam setiap pikiran, doa, dan langkah umat-Nya. Banyak jemaat yang pulang dengan hati yang dikuatkan, iman yang diperbaharui, dan semangat baru untuk terus mengandalkan Tuhan dalam segala hal. SM