JAKARTA,Victoriousnews.com,- Zion adalah sebuah perusahaan Tour and Travel yang melayani atau bergerak di bidang perjalanan wisata rohani ke Holyland. Rutenya adalah Kairo (Mesir, Israel, dan Jordania. Saat ini kami memfokuskan ke Holyland. Meskipun nanti ke depannya akan ada destinasi lain seperti: Eropa, Turki, Asia dan sebagainya. Ini merupakan keberangkatan yang kedua (25 Oktober sd 6 November) dengan jumlah peserta 29 orang selama 13 hari. Pemberangkatan pertama, tanggal 27 September dan kembali 8 Oktober 2019 selama 12 hari. Demikian dikatakan oleh Marthenos, salah satu pengurus Zion Tour & Travel di terminal 3 keberangkatan Internasional Bandara Soekarno Hatta, (Jumat, 25/10) kepada wartawan yang bernaung dalam wadah Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI).
Lanjut Marthenos, visi-misi Zion adalah membantu untuk memberangkatkan orang untuk pergi ke Holyland agar dapat menikmati berkat Tuhan. “Kita hanya menjadi alat agar mereka bisa berangkat ke Holyland. Dan misinya adalah memberikan pelayanan yang terbaik dan membuat orang merasa nyaman di Holyland. Meski demikian, kita tetap berusaha memberikan promo yang baik serta memberikan harga standart. Kadangkala zaman sekarang ketika dikasih harga murah, justru membuat orang malah takut. Oleh karenanya, kita ikuti pasarnya bagaimana,tetapi di Israel, kita kasih kualitasnya yang baik. Karena kita, sudah punya agen yang cukup kuat, jadi kita bisa menjaminkan di sana, hotelnya seperti apa, pelayananyan bagaimana dan sebagainya,” ungkap Marthenos.
Sementara itu, Pendiri sekaligus Owner Zion Tour & Travel, Joan Soriton,mengungkapkan latar belakang berdirinya Zion. “Zion didirikan karena banyaknya umat Kristiani yang ingin berangkat ke Holyland. Awalnya kami banyak mengalami kendala, yaitu memenangkan kepercayaan. Karena banyak image yang sampai sekarang membuat para peserta kuatir, dan tidak percaya lagi. Oleh sebab itu, kami ingin membuktikan bahwa berangkat dengan kami, Zion Tour itu nyaman. Pada dasarnya kami suka traveling. Dan kami sudah mengikuti Pilgrim ini dua kali. Dimana secara pribadi sangat menyentuh dan saya rasa bukan saya sendiri. Pasti banyak umat Kristen yang ingin pergi ke sana. Kenapa namanya Zion? Karena saya suka dengar musik, semua lagu zion itu selalu indah. Ada lagu berjudul Zion by Clint Brown. Zion itu artinya rumah Tuhan, benteng Tuhan (perlindungan). Ketika kami ke sana, ketemu dengan orang Israel yang menjelaskan arti Zion menurut pandangan mereka. Zion itu adalah suatu titik, bahwa ketika manusia mau bertemu Tuhan itu ada satu titik, itu yang yang namannya Zion. Makanya ada bukit Zion, suatu tempat Tuhan bertemu manusia dan manusia bertemu Tuhan,” tukas Joan.
Lanjut Joan, Zion ini berdiri sejak tanggal 20 Mei 2019. Pada tahun 2019 ini, Zion Tour and Travel, memasang target tahun ini (2019) memberangkatkan grup rombongan wisata holyland 1 bulan 1 kali. “Tahun 2020 target kita memberangkatkan 2 grup perbulan dengan jumlah 35 sampai 40 orang per rombongan. Target tersebut optimis kita capai jika orang sudah percaya dan merasakan pelayanan terbaik yang kita berikan,” Tanda Joan.
Pingkan Ekel yang dipercayakan sebagai Tour Leader (TL) Zion, menjelaskan bahwa tugas TL, adalah memimpin rombongan selama perjalanan holyland; mulai dari tempat menginap (hotel bintang 4 dan 5) dengan tour guide local yang dapat berbahasa Indonesia dan makan makanan yang cocok dengan lidah Indonesia. “Mitra kerjasama kita di sana (Mesir-Israel) adalah agency terbaik, guide yang menemani kami dapat berbahasa Indonesia. Makanan yang disediakan yang cocok dengan lidah kita, namun sesekali bolehlah mencoba makanan khas di sana supaya mengenal dan ada cerita,” ujar Pingkan.
Sementara itu, Pemimpin Rohani, Ps. Marcell Ekel mengungkapkan bahwa para peserta yang ikut dalam rombongan Zion ini berasal dari berbagai daerah dan denominasi gereja. “Saya ditugaskan oleh Zion sebagai pemimpin rohan dan akan menjalankan dengan pelayanan yang terbaik. Selain menjelaskan tentang sejarah rohani dari setiap tempat yang dikunjungi, saya juga bertugas melayani mereka dalam pemberitaan firman saat di perjalanan, di hotel dan ibadah,” paparnya. SM
Comment