Ps Antonio Yusuf Ajak Jemaat GBI Maple Park Senantiasa Bersukacita Dalam Pengharapan, Sabar & Bertekun Dalam Doa

News, Religi264 Views

Victoriousnews.com,-Kata Joy (bersukacita) dan  Happiness (kebahagiaan) dalam konteks kekristenan itu memiliki makna yang berbeda. Kalau bersukacita itu sifatnya lebih konsisten atau stabil karena terhubung dengan Tuhan, walaupun menghadapi kesulitan atau penderitaan. Sedangkan kebahagiaan bisa bersifat sementara dan mudah dipengaruhi oleh perubahan keadaan. Misalnya, kebahagiaan bisa memudar ketika situasi hidup berubah atau saat  menghadapi masalah. Demikian dikatakan oleh Ps Antonio Yusuf ketika mengawali kotbahnya dalam Kebaktian Tengah Minggu (KTM) di GBI Maple Park lantai dasar, Apartemen Maple Park, Jalan HBR Motik No.2 Sunter Agung, Jakarta Utara, Kamis, (8/8/24) malam.

Ps.Antonio Yusuf (paling kiri) dan  istri (baju putih) berpose bersama dengan Gembala GBI Maple Park Ps. Ferry Iskandar (paling kanan) didampingi istri seusai ibadah KTM, Kamis (8/8/2024).

Ps Antonio kemudian mengajak jemaat merenungkan firman Tuhan yang terambil dalam kitab Roma 12:12. Menurutnya, kitab Roma 12:12 tersebut memberikan 3 perintah penting yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, Bersukacitalah Dalam Pengharapan (Roma 12:12a). “Bersukacitalah atau Joy juga tertulis dalam kitab Filipi 4:4. Ketika kita bersukacita, maka kita sedang berada di dalam hatinya Tuhan. Disitulah kita diberikan Tuhan ketenangan, kekuatan serta dimampukan Tuhan untuk melewati segala tantangan maupun persoalan hidup. Makanya hati dan pikiran kita harus senantiasa diisi dengan firman Tuhan setiap hari. Keadaan bersukacita itu bukan disebabkan menerima berkat yang besar. Melainkan karena Tuhan memberikan pengharapan,” tukas Ps Antonio yang juga Gembala GBI Emporium Pluit, Jakarta Utara.

Suasana Ibadah KTM Kamis 8 Agustus 2024

Kedua,  Bersabar Dalam Kesesakan (Roma 12:12b). Dalam kitab  Yesaya 40:31,mengupas mengenai berkat orang yang  sabar menantikan janji dan jawaban Tuhan. Sabar ini juga mengandung arti  tetap setia dengan keimanan yang teguh menanti lawatan Tuhan. “Sabar dalam kesesakan itu memang tidak nyaman. Contoh kalau kita memakai baju yang sesak (tidak sesuai ukuran), pasti terasa tidak nyaman. Nah, Tuhan juga mengizinkan agar kita mampu untuk melewati semuanya itu. Kenapa Tuhan izinkan kita mengalami kesesakan dan kehidupan tidak nyaman?  Karena Tuhan mendisain  rasa sesak dan sakit itu agar ketika kita merasakan  ada benda asing/penyakit, bisa langsung tertangani. Ketika ada rasa sesak, adalah waktu yang tepat untuk mengizinkan Tuhan memeriksa serta mengobati kondisi kehidupan rohani kita secara keseluruhan. Sehingga kita disembuhkan dan kembali kuat dalam melewati kehidupan  dalam pengiringan bersama Tuhan,” papar Ps Antonio.

Untuk menguatkan jemaat, Ps Antonio Yusuf memberikan contoh kisah nyata, ada seorang wanita yang mengidap penyakit CIPA (Congenital Insensivity to Poin with Anhydrosis). CIPA merupakan penyakit sangat angka, dimana kondisi seseorang mengalami ketidakpekaan bawaan terhadap rasa sakit dengan anhidrosis (tidak berkeringat). “Masa kecilnya, wanita yang didiagnosa dokter mengidap penyakit CIPA itu pernah melukai tubuhnya sendiri hingga berdarah. Tapi anehnya dia tidak merasakan sakit. Bahkan ketika masa sekolah, teman-teman sebayanya pernah melukai dan menjatuhkan dirinya dari ketinggian, tetapi dia tidak merasakan sakit sedikitpun. Justru dia malah tertawa, padahal tubuhnya berlumuran darah dan penuh luka. Ini kan sangat berbahaya bagi dirinya. Nah, bersyukurlah kalau kita sebagai anak-anakNya masih merasakan sakit dan mengalami kesesakan, agar Tuhan cepat menolong dan mengobati luka-luka kita,”ungkapnya.

Ketiga, Bertekunlah Dalam Doa (Roma 12:12c). Berdoa itu bukan karena kita mengalami masalah. Tetapi jadikanlah doa itu sebagai nafas dan  gaya hidup, yakni  dengan cara melibatkan Tuhan dalam aspek kehidupan kita. “Doa itu sangat penting dan merupakan saluran komunikasi  dengan Tuhan. Ketika kita berdoa dengan tekun dan sungguh-sungguh, itu  menunjukkan bahwa kita mengandalkan Tuhan dalam segala aspek.  Ketekunan dalam doa memperkuat hubungan kita dengan Tuhan. Kita boleh merasa capek dan lelah dalam kehidupan rohani,  tetapi tetaplah angkat tangan  berserah total kepada Tuhan, pasti Tuhan menjawab tepat pada waktuNya,” tandas Ps Antonio.

Ps.Antonio Yusuf ketika menyampaikan kotbah

Di akhir kotbahnya, Ps Antonio menyampaikan sebuah kesaksian seorang Ibu single parent, memiliki satu anak laki-laki berumur 5 tahun. “Ibu ini adalah seorang wanita miskin, pekerjaannya hanyalah seorang pemulung. Suatu ketika anaknya sakit. Dia tidak memiliki uang untuk membawa anaknya berobat ke RS. Ibu itu berdoa dengan sungguh-sungguh serta menyembah Tuhan, dengan iman yang penuh pengharapan, ia diberikan penglihatan oleh Tuhan dan meminta membawa anaknya berobat di sebuah Rumah Sakit. Singkat cerita, Ibu itu taat dan membawa anaknya untuk berobat dengan modal sebuah kartu dari kemenkes. Puji Tuhan, berkat ketaatan mendengar suara Tuhan serta dan kesabarannya antri hampir 3 jam, akhirnya Tuhan buka jalan. Seorang dokter yang diutus Tuhan pun segera menangani serta memberikan perawatan medis hingga sembuh. Lewat cerita inilah, kita dapat belajar, bahwa ketika kita taat, dengan sukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa pasti Tuhan menjawabnya,”pungkasnya.

Sekedar informasi, Ibadah KTM GBI Maple Park yang digembalakan Ps.Ferry Iskandar ini diadakan setiap hari Kamis pukul 19.00 Wib dengan menghadirkan hamba-hamba Tuhan yang diurapi. Ibadah KTM yang  dikemas dengan format  praise and deep worship ini dihadiri oleh jemaat GBI Maple Park maupun umat Kristiani yang tinggal di sekitar lingkungan Apartemen Maple Park Sunter-Kemayoran, Jakarta Utara. Sebagai gembala GBI Maple Park, Ps Ferry Iskandar berharap, melalui ibadah KTM dapat semakin memperkuat keimanan para pengerja maupun jemaat hadir. SM