Sepenggal Kisah Pelayanan Hamba Tuhan Kepada Orang Rimba Di Pedalaman Jambi

Ragam5101 Views

Jambi, Victoriousnews.com-Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Matius 28:19-20). Kutipan ayat Amanat Agung inilah yang mendasari setiap hamba Tuhan maupun institusi gereja dalam melakukan pelayanan misi dan memenangkan banyak jiwa demi kemuliaan nama Tuhan.

 Amanat Agung itu demikian pentingnya. Bukan saja karena merupakan misi utama semua gereja, tetapi juga karena gereja-gereja baru akan terbentuk apabila ada orang-orang yang taat melaksanakan Amanat Agung tersebut. Tanpa Amanat Agung tidak akan ada gereja-gereja lokal.

Kondisi jalanan menuju pedalaman Jambi

Visi memenangkan jiwa dengan menjangkau suku terabaikan, orang rimba di pedalaman Jambi ini juga telah dilakukan oleh Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia (BPD-GBI) Jambi-Bengkulu. “Kita punya satu jemaat cabang pelyanan untuk suku terabaikan, yaitu suku anak dalam atau orang rimba di Kab. Sarolangun Jambi. Ada 30-an kepala keluarga yang sudah kita layani dan fasilitasi rumah tinggal. Kemudian anak-anak muda (pemudanya) kita latih Sekolah Misi Terpadu di kota Jambi. Apakah GBI REM mau terlibat? Jika terbeban untuk melakukan pelayanan bersama, maka kami sambut dengan terbuka,” tukas Sekretaris BPD GBI Jambi Bengkulu, Pdt. Ir. Andi M Sibarani, M.Th menceritakan kepada Victorious.

Pdt. Ir. Andi M.Sibarani, M.Th (Sekretaris BPD GBI Jambi Bengkulu): “Kami Telah Memenangkan Suku Anak Dalam & Membangun Rumah Tinggal Yang Layak”  

Tim BPD Jambi Bengkulu membangun tempat tinggal bagi 34 KK Suku Anak Dalam Jambi

Tim Sekolah Terpadu Siap jangkau jiwa

Sebagai hamba Tuhan yang terbeban dalam melayani jemaat di Pedalaman terpencil, Pdt. Sibarani, berharap mendapatkan dukungan doa dari hamba-hamba Tuhan dan jemaat di kota, khususnya di DKI Jakarta. “Kami melakukan pelayanan holistik Pak. Suku anak dalam ini nomaden di hutan. Tapi Puji Tuhan, mereka sudah mau kita layani. Ada PAUD khusus juga agar anaknya bisa belajar. Kebanyakan mereka (suku anak dalam,-red) butuh kail untuk kehidupan mereka. Artinya, mereka butuh pelatihan ketrampilan pemberdayaan ekonomi dan pendidikan. Mereka punya hutan tetapi tidak punya lahan. Saat ini hutan-hutan di sana sudah konversi kebun.Sehingga mata pencaharian makin menipis dari berburu, sementara mereka tidak punya keahlian lain. Kami juga berharap dukungan untuk membangun rumah untuk 34 unit/KK suku anak dalam komunitas GBI Pematang Kulim. Saat ini sudah mencapai tahap penyelesaian akhir (sudah hampir selesai). Kita beli lahan dan mendampingi mereka ke pemerintah. Sehingga di lahan tersebut dibangun perumahan. Sekarang pergumulannya adalah mengenai  pemberdayaan ekonominya,” papar Pdt. Sibarani. Margianto

Comment