MANAJEMEN ALLAH DALAM PENCIPTAAN

Religi4287 Views
Pdm. Dr. Lenny H.S. Chendralisan, D.Th

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. בראשׁית ברא אלהים את השׁמים ואת הארץ  ׃, bereshith bara Elohim eth hashshamayim veeth haarets; (Kej 1:1). Inilah awal manajemen Allah yang telah dibuktikan dalam penciptaan. Apa yang telah dilakukan Allah menjadi teladan bagi kita betapa pentingnya memulai sesuatu di dalam perencanaan seperti yang dilakukan Allah bagi dunia ini. Merencanakan sesuatu dari hal yang belum ada menjadi ada, dari hal yang tidak bermutu menjadi bermutu. Sehingga mutu pelayanan Allah tercapai yakni manusia menerima segala sesuatu yang terbaik sampai pada korban gafirat atau penebusan Tuhan Yesus Kristus, korban darah di atas kayu salib.

Pelayanan yang dilakukan Allah menciptakan segala sesuatu dengan melihat apa yang diciptakan-Nya, apa yang dimanajemeni Allah bahwa semuanya itu baik; “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik (Kej 1:31a).” Memang tidak secara hurufiah di dalam Alkitab terdapat kata manajemen, namun dari pengertiannya kita dapat memberikan pemaknaan yang dalam terhadap awal penciptaan.

Alkitab sampai kepada pendalamannya dapat membuktikan bahwa sesungguhnya kita dapat mengelola dengan meneladani Allah sebagai sosok pribadi yang bertanggungjawab atas jalannya kehidupan kita.  Amat disayangkan     apabila kita sebagai  gereja   tidak    menggunakan   manajemen  Allah    di  dalam manajemen waktu kita yakni manajemen waktu yang bermutu untuk menumbuh kembangkan pengenalan akan Allah, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah (Ams 2:5).

Pengajaran-pengajaran yang ada dalam Alkitab dapat meningkatkan mutu pendidikan jemaat untuk semakin meningkat. Alkitab mampu melakukan tugas dan tanggungjawabnya untuk memberikan teladan dan memberikan terobosan bagi kita karena kuasa Roh Kudus itu hidup melalui Firman-Nya. Organisme Ilahi sebagai gereja yang hidup seyogianya mengaplikasikan mutu di dalam manajemen waktunya untuk hidupnya menjadi berkat, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat (1 Ptr 3:9c).

            Allah menciptakan kita untuk tidak binasa karena tidak mengenal-Nya, pengajaran akan Allah dalam maksud penciptaan yakni misi Shalom-Nya. Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu (Hos 4:6). Pengenalan akan Allah semakin dalam menjadi tanggungjawab bersama, manajemen spiritual perlu ditumbuhkembangkan dalam manajemen waktu, namun pengenalan dan pemahaman pada mutu pelayanan harus terjangkau secara keseluruhan dalam bidang pengajaran Alkitab.

            Pengajaran dalam penciptaan merupakan pelaksanaan misi secara praktis di dalam pembimbingan dan pengajaran, esensi kegiatan mengajar seperti pada pemuridan serta pelatihan ibadah dengan doktrin karya penyelamatan yang dilakukan Allah dalam mewujudkan Misi Shalom yang dimulai dari hati Allah, sehingga tidak terjadi penyesatan ajaran. Kehendak Allah dinyatakan dalam ajaran-Nya  (Rm 12:7 (singular), Mat 15:9, Mrk 7: 7, 1 Tim 4:1 (plural)). Secara tegas Tuhan Yesus adalah proklamator dari Amanat Agung yang memberi penyataan/proklamasi untuk gereja-Nya. Gereja harus memberitakan Injil dan mengajar segala sesuatu yang telah diajarkan-Nya, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat 28:20).” Karena itu, bila organisme Ilahi tidak mengajar, tidak menjalankan tugas mengajar, maka telah melalaikan salah satu pilar yang menjadi penopang dari Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Agar terbangun Church Growth dengan pemahaman yang komprehensif. Ada beberapa pilar Church Growth untuk gereja dapat mengajarkan bahwa pentingnya memahami Manajemen Allah dalam penciptaan. Pilar-pilar ini dapat memperkokoh Church Growth.

Seorang yang mau menginjil harus menguasai isi dari Alkitab secara komprehensif, memanajemeni Alkitab dengan menarik tanpa meninggalkan ketuaannya, karena Alkitab sumber utama dari pendidikan iman Kristen, baik pendidikan formal maupun in-formal.

     Church Growth

  Selain gereja perlu bertumbuh secara spiritual pengembangan kognitif, afektif dan psikomotorik dapat menunjang manajemen waktu yang ada. Situasi seperti ini sebenarnya menjadi tanggungjawab bersama untuk gereja dapat berkembang kepada kedewasaan karena semakin gereja menerima pengajaran-pengajaran yang keras gereja dapat membedakan yang baik dari pada yang jahat. Pengajar yang utama adalah Roh Kudus kepada seorang pengajar yang berlaku sebagai pembimbing, merupakan mediator. Mengajar Firman Tuhan tidak sekedar memindahkan pengetahuan, melainkan adanya sharing life untuk life transformation di dalam Yesus Kristus. Dengan demikian, perlulah disadari bahwa apabila gereja diselamatkan, maka Allah menyelamatkannya dalam semua aspek (Kej 3). Semua aspek hidup kita perlu memperoleh perhatian yang utuh, dan yang utuh itulah yang memerdekakan kita  secara utuh pula. Kita perlu berjuang mengelola waktu kita bersama DIA YANG UTUH bagi kita. Sola Gracia. ***

Comment