Victoriousnews.com,-Film “Pengepungan di Bukit Duri” adalah kolaborasi perdana Amazon MGM Studios dengan perusahaan film Asia Tenggara untuk rilisan film bioskop. Sutradara Joko Anwar mengumumkan film ke-11 yang menandai sebuah babak baru dalam karier perfilmannya. Setelah sukses di tahun 2024 melalui film horor Siksa Kubur dan deretan film seperti Pengabdi Setan, Pengabdi Setan 2 Communion dan juga Perempuan Tanah Jahanam yang meraih Piala Citra 2020 termasuk untuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. Kini Joko Anwar membuat gebrakan baru dengan bekerjasama studio Hollywood Amazon MGM Studios dalam film berjudul Pengepungan di iBukit Duri (The Siegeat Thorn High) yang tayang di bioskop pada tahun 2025. Kolaborasi dengan rumah produksi Come and See Pictures ini menandai pertama kalinya studio Hollywood Amazon MGM Studios bekerja sama dengan rumah produksi di Asia Tenggara untuk perilisan film bioskop. Amazon MGM Studios dikenal dengan film-film prestisius seperti Challengers, Blink Twice, American Fiction, dan Air.
Film bergenre thriller-aksi menjadi film non-horor pertama Joko Anwar sejak terakhir kali pada enam tahun sebelumnya, “Gundala” (2019). Di film ini sekaligus juga menjadi kolaborasi perdana Joko Anwar dengan aktor berbakat Morgan Oey. Selain Morgan, Pengepungan di Bukit Duri juga dibintangi para aktor generasi baru Indonesia, di antaranya adalah Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Farandika, Raihan Khan, Sheila Kusnadi, Millo Taslim, Bima Azriel.
Pengepungan di Bukit Duri mengambil latar tahun 2027, ketika situasi di Indonesia bergejolak. Menggambarkan kondisi masyarakat berada di ambang kehancuran, dipicu oleh diskriminasi dan kebencian rasial. Di tengah semua itu, muncul Edwin (diperankan Morgan Oey), guru pengganti di SMA DURI yang dikhususkan untuk siswa-siswi bermasalah. Situasi semakin rumit, Edwin menghadapi pertarungan untuk bertahan hidup ketika sekolah tempatnya mengajar mendadak berubah menjadi ajang pertarungan hidup dan mati.
Sutradara Pengepungan di Bukit Duri Joko Anwar menyatakan antusiasmenya dalam proyek terbaru ini bersama pikiran,” kata Sutradara Joko Anwar.
“Kolaborasi ini menandai pencapaian penting, karena untuk pertama kalinya Amazon MGM Studios bekerjasama dengan perusahaan produksi film dari Asia Tenggara untuk perilisan film di bioskop. Kolaborasi ini juga menjadi yang pertama dengan sutradara berbakat Indonesia, Joko Anwar. Kami sangat antusias untuk mempersembahkan hasil kerjasama kami dengan tim Come and See Pictures menghidupkan visi unik Joko Anwar ke layar lebar bagi penonton Indonesia,” ungkap Vice President, International Originals Amazon MGM Studios James Farrell.
Pengepungan di Bukit Duri akan segera tayang di bioskop-bioskop Indonesia, pada tahun 2025.
Amazon MGM Studios adalah perusahaan hiburan terkemuka yang fokus pada produksi dan distribusi global konten film dan televisi. Serial original ditayangkan perdana di Prime Video, dapat ditonton di ribuan perangkat yang kompatibel di lebih dari 240 negara dan wilayah di seluruh dunia. Film-film original diproduksi dan diakuisisi oleh studio untuk rilis di bioskop dan eksklusif untuk Prime Video. Amazon MGM Studios juga memproduksi konten untuk MGM+, jaringan televisi berbayar premium, dan Freevee, layanan streaming gratis premium Amazon.
Come and See Pictures adalah production house yang didirikan Joko Anwar dan Tia Hasibuan pada tahun 2020 yang berkomitmen untuk memproduksi film-film berkualitas dengan cara bercerita yang unik dengan crafts manship yang tinggi dan menawarkan kebaruan dalam setiap film dan series yang mereka produksi. Film pertama yang mereka produksi adalah Pengabdi Setan 2: Communion untuk Rapi Films. Selain Siksa Kubur, Come and See Pictures juga telah merampungkan series original Netflix berjudul Nightmares and Daydreams yang rilis tahun ini, serta memproduksi film panjang untuk Amazon MGM Studios bertajuk Pengepungan di Bukit Duri. @epa_phm