SEBUAH KEJUJURAN HANTARKAN PENDETA ABRAHAM LEWELIPA MASUK GEDUNG MPR/DPR/DPD-RI MEMPESONAKAN PULAU KISAR DI DUNIA INTERNASIONAL

Kesaksian2800 Views

“Semua sudah datang. Bahkan, Pdt Abraham Lewelipa yang datang dari Pulau Kisar (Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku) pun sudah hadir,” kata Yohanes OI Tahapary, SH.M.Si,  Wakil Ketua Panitia Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI (Kepala Biro Pemberitaan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR-RI serta Ketua Persekutuan Doa Oikumene/PDO MPR/DP/DPD-RI) saat memberikan Ucapan Selamat Datang kepada seluruh umat ketika mengikuti Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI pada Rabu malam, 24 Januari 2018 di Ruang Pustaloka (Gedung Nusantara IV DPR-RI) Jalan Gatot Subroto (Senayan, Jakarta). Bertema ‘Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintah dalam Hatimu’ (Kolose 3:15) dan sub-tema ‘Kemitraan dan Kesetaraan untuk Menghadirkan Damai Sejahtera Allah bagi Semua Umat’, Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI ini juga menyerahkan Bakti Sosial Diakonia (bantuan dana) kepada sejumlah yayasan dan pimpinan gereja dari berbagai wilayah Nusantara.

Pendeta Abraham Lewelipa (Gembala Jemaat GBI Oirata, Kisar, Maluku Barat Daya) menjadi satu-satunya hamba Tuhan dari Provinsi Maluku yang mendapat kesempatan menerima bantuan itu. Bagaimana tanggapan pendeta terhadap hal ini? “Kehadiran Ketua MPR-RI, Ketua DPR-RI, dan Ketua DPD-RI pada acara Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI tersebut membuktikan bahwa Tuhan, Sang Pencipta memegang kendali atas hati raja-raja di dunia. Hal ini seturut firman Tuhan dalam Amsal 21:1 yang menyatakan, ‘Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini’,” katanya.

Pdt. Abraham Lewelipa (Gembala Jemaat GBI Oirata, Kisar, Maluku Barat Daya)

“Saya meyakini, Tuhan mulai bekerja atas hati para pimpinan lembaga legislatif ini. Sehingga, tidak heran lagi jika para ketua pimpinan legislatif, para anggota legislatif, para senator, menteri-menteri Kabinet Presiden Joko Widodo serta para Duta Besar negara sahabat Republik Indonesia (RI) hadir di tengah ribuan umat. Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dalam sambutannya, mengatakan, ini perayaan istimewa. ‘Baru kali ini; Ketua MPR-RI, Ketua DPR-RI, dan Ketua DPD-RI menghadiri, walaupun berbeda keyakinan. Semuanya tetap hadir untuk menghormati perbedaan, dan tetap bersama membangun negara,” ujarnya.

“Saat di Pulau Kisar, pada tanggal 12 Januari 2018, saya ditelepon oleh Bapak Yohanes OI Tahapary,SH.M.Si (Ketua Persekutuan Doa Oikumene/PDO MPR/DP/DPD-RI dan Wakil Ketua Panitia Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI) dan mengatakan bahwa saya diharuskan hadir di Jakarta untuk mengikuti Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI itu. Saya sangat bersukacita dan berusaha dapat memenuhi undangan tersebut meskipun terkendala jarak dan alat transportasi yang sangat terbatas. Selain beberapa anggota jemaat dan Majelis GBI Oirata manahan saya agar tidak menghadiri acara itu. Menurut mereka, hendaknya saya mengutamakan pelayanan Jemaat GBI Oirata daripada pelayanan keluar. Tetapi, Roh Tuhan mengendalikan pikiran dan hati saya, ‘kalau itu bukan dari Tuhan, tutuplah semua jalan! Tetapi, jika itu dari Tuhan, Tuhan pasti buka jalan ketika tidak ada jalan’. Sungguh luar biasa. Pada tanggal 15 Januari 2018, Tuhan kendalikan pesawat Susi Air dari Kota Kupang (Nusa Tenggara Timur/NTT) ke Pulau Kisar. Perlu diketahui, semula maskapai penerbangan Indonesia yang dioperasikan PT ASI Pujiastuti Aviation dengan penerbangan berjadwal dan charter ini tidak ada rencana atau jadwal penerbangan. Akhirnya, pada hari itu, saya berangkat tanpa sepengetahuan jemaat dan Majelis Gereja GBI Oirata. Jika kita mau dipimpin dan peka terhadap suara Roh Kudus, selamanya kita melakukan apa yang dikehendaki oleh Roh Tuhan, meskipun bertentangan dengan akal manusia,” tandas Pdt Abraham.

Lihat foto Instagram oleh @@epa_phm
https://www.instagram.com/p/Bejtj65FFST/?r=wa1
Pdt. Abraham mendoakan Dra. Tri Budi Utami., M.Si di ruang kerja kepala sekretariat komisi 3 DPR RI

“Setibanya di Jakarta, pada Jumat, 19 Januari 2018, saya turut hadir pada acara gladi bersih persiapan Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI di Ruang Pustaloka (Gedung Nusantara IV DPR-RI). Pada saat itu telah hadir sekitar 100 orang untuk berdoa demi kesuksesan dan kelancaran pelaksanaan acara. Secara khusus, Bapak Yohanes OI Tahapary SH MSi (Ketua Persekutuan Doa Oikumene/PDO MPR/DP/DPD-RI dan Wakil Ketua Panitia Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI) mempersilahkan dan memperkenalkan saya kepada Bapak Ir Fary Djemy Francis MMA (Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya/Gerindra dan ketua Komisi V DPR-RI) yang menduduki posisi Ketua Panitia Pelaksana didampingi Sekretaris Panitia Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI. Ibu Mercy Chriesty Barends ST (Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) selaku Sekretaris Panitia Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI yang turut mendampingi, menyatakan, ‘panitia telah sepakat memberikan bantuan dana untuk Jemaat GBI Oirata’,” terang Pdt Abraham Lewelipa.

Pulau Kisar termasuk pulau terluar Indonesia. Setidaknya terdapat 91 pulau terluar Indonesia dan salah satunya adalah Pulau Kisar ini. Pulau Kisar menjadi bagian dari wilayah Maluku Barat Daya (MBD) Provinsi Maluku dan terletak di Selat Wetar. Pulau ini berada di sebelah timur laut dari Pulau Timor Leste. Praktis, pulau ini berbatasan dengan negara Timor Leste (sebelumnya Timor Timur dan menjadi bagian wilayah Indonesia, tetapi pada 20 Mei 2002 telah menjadi wilayah dan negara tersendiri). Bahkan, penduduk pulau ini lebih dekat bepergian ke Australia daripada ke Ambon yang menjadi ibukota Provinsi Maluku. Sebuah pulau yang berada pada 8° 6′ 10″ Lintang Selatan dan 127° 8′ 36″ Bujur Timur. Sebuah pulau yang terdiri 9 desa dan terbagi menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pulau-pulau Terselatan dan Kecamatan Kisar Utara. Di Kecamatan Pulau-pulau Terselatan tersebut, terdapat Desa Oirata, desa kelahiran Pdt Abraham Lewelipa pada tanggal 18 April 1952. Sebuah pulau yang berbatu karang, miskin, dan merupakan daerah terpencil, terabaikan, dan tertinggal. Bahkan, harian KOMPAS medio 22 Oktober 1987 terbitan Jakarta menyematkan judul ‘Maluku Tenggara, Maluku Sengsara’.

Peristiwa menghadiri Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI pada Rabu malam, 24 Januari 2018 di Ruang Pustaloka (Gedung Nusantara IV DPR-RI) tersebut membuat anak-anak Tuhan di Jakarta, khususnya yang mengenal Pdt Abraham Lewelipa terheran-heran. Edo Manurung (pengusaha di Jakarta) beserta istri (Linda) mengungkapkan, sebagai Pendeta dari Desa Oirata yang jauh, Bapak bisa diundang untuk hadir di acara besar itu, sungguh merupakan pekerjaan Tuhan yang dahsyat, jauh di luar jangkauan pikiran manusia. Pak pendeta berada di tengah-tengah para Pejabat Tinggi Negeri ini tentu ada maksud Tuhan. Dia punya cara tersendiri dan tidak dipahami oleh akal manusia yang terbatas. Sesuai firman-Nya dalam Roma 11:33 yang menyatakan, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah. Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya.

Pdt Abraham Lewelipa ketika mendoakan Letjen Evert Erenst Mangindaan SIP (Wakil Ketua MPR-RI) saat Perayaan Paskah MPR/DPR/DPD-RI tanggal 18 April 2017 di lantai 2 Gedung Nusantara MPR-RI (Senayan, Jakarta).
Pdt. Abraham ketika menerima bantuan dalam perayaan Natal MPR-DPR-DPD beberapa waktu lalu

Tony (pengusaha di Jakarta) beserta istri (Cindy) mengungkapkan, “Tidak mudah bapak sebagai Pendeta Desa, masuk dalam lingkaran di legislatif negeri ini. Bapak menerima undangan untuk hadir selaku Gembala Jemaat GBI Oirata (Pulau Kisar) di acara besar keagamaan Kristiani di lingkungan legislatif, dimana hadir tiga ketua yaitu Ketua MPR, Ketua DPR, dan Ketua DPD-RI adalah hal yang patut disyukuri. Tuhan mulai mengangkat nama GBI Oirata (Pulau Kisar) ke permukaan, bukan saja di tingkat nasional tapi berada di level internasional, karena di sana disaksikan oleh sejumlah Duta Besar Negara Sabahat Republik Indonesia. Jemaat GBI Oirata tercatat sebagai Jemaat GBI tertua di Provinsi Maluku,” ujar Tony.

Yohanes OI Tahapary, SH., M.Si, Wakil Ketua Pelaksana Perayaan Natal 2017 & Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD Saat menyampaikan ucapan selamat datang

“Seperti sudah saya saksikan kepada jemaat maupun media massa di Jakarta tentang dua orang pengusaha yang tidak saling mengenal. Mereka salah transfer uang untuk transaksi bisnis pada tahun 2012. Pak Hermawan Lili (kontraktor di Taman Surya, Cengkareng, Jakarta Barat) dan Pak Andi Sutomo (pengusaha di Karawaci, Tangerang, Banten) menelepon saya di nomor hand-phone (hp) 081247078919 dan mengatakan telah melakukan kesalahan dalam transfer uang masing-masing sebesar Rp 45.000.000,00 (empatpuluh lima juta rupiah) sehingga total Rp 90 juta ke rekening BCA nomor: 6850177340 a/n Abraham Lewelipa. Dua orang pengusaha ini minta agar saya mengembalikan uang itu. Saat itu juga, saya kembalikan kepada mereka jumlah uang tersebut Rp 90 juta secara utuh tanpa menunda waktu. Sesuai firman Tuhan dalam I Korintus 9:27 yang menyatakan, ‘Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasai seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak’. Ibrani 13:5 menyatakan, ‘Jangan kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman, Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan sekali-kali tidak meninggalkan engkau’. Ayub 23:10-12 menyatakan, ‘Tuhan tahu jalan hidupku, seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas’,” urai Pdt Abraham Lewelipa.

Letjen Purn Mangindaan menyerahkan bantuan kepada Panti asuhan dan Yayasan.
Ir.Fary Djemy Francis,MMA, Ketua Panitia Perayaan Natal & Tahun Baru MPR-DPR-DPD RI saat menyampaikan laporan kegiatan

 Letjen TNI (Purn) Evert Erenst Mangindaan., Sip (Wakil Ketua MPR-RI dan Ketua Dewan Pembina PDO MPR/DPR/DPD-RI) dalam sambutannya di acara Paskah PDO MPR/DPR/DPD-RI  di lantai 2 gedung Nusantara Senayan, Jakarta, 18 April 2017 yang lalu; bahwa pada waktu merebut Timor Timur (saat ini negara Timor Leste) menjadi bagian wilayah Indonesia, ‘saya ke Pulau Kisar dengan menumpang sebuah Helikopter’. “Saya menyaksikan, Pulau Kisar adalah daerah yang kering dan miskin. Tetapi, jika Pendeta Abraham Lewelipa mengembalikan uang sebesar Rp 90 juta, sementara uang yang ada dalam rekening beliau hanya Rp 65 ribu adalah hal yang sangat luhur. Ini membuktikan hati seorang hamba Tuhan yang jujur dan tulus. ‘Jangankan uang yang sudah di dalam rekening dikembalikan, uang di luar rekening pun berusaha untuk direbut! Ini kebanyakan yang terjadi di kalangan masyarakat saat ini’. Kita harus belajar takut kepada Tuhan seperti yang telah dicontohkan oleh pendeta dari Desa Oirata ini,” kata EE Mangindaan pada suatu ketika.

Bantuan (tali kasih) Untuk Pelayanan GBI Oirata sebesar 15 Juta diterima langsung oleh Pdt. Abraham Lewelipa dalam perayaan Natal 2017-2018 MPR-DPR-DPD
Rooslynda Marpaung (FPD), Bendahara Pelaksanaan Perayaan Natal

Fredy (pengusaha di Jakarta) beserta istri (Sonja) menyatakan, bapak menerima undangan dari camat, bupati, atau pun gubernur sudah merasa bangga, terlebih ketika menerima undangan untuk hadir di acara besar keagamaan Kristiani di lingkungan legislatif, dimana hadir tiga ketua legislatif (Ketua MPR, Ketua DPR, dan Ketua DPD). Terlebih, pada acara tersebut, nama GBI Oirata (Pulau Kisar) disebut dan nama bapak juga dipanggil ke atas panggung kehormatan untuk menerima bantuan dana sebesar Rp 15 juta membuktikan bahwa firman-Nya adalah benar. I Korintus 2:9 menyatakan, ‘Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia’,” ujar Fredy.

Mercy Chriesty Barends ST (FPDIP), Sekretaris Panitia Pelaksanaan Natal & Tahun Baru

Hermawan Lili (pengusaha di Jakarta) pelaku salah transfer uang merasa takjub atas peristiwa tersebut. “Jika saya tidak salah kirim uang sebesar Rp 45.000.000,00 (empatpuluh lima juta rupiah) dan Bapak Andi Sutomo tidak juga salah kirim uang dalam jumlah yang sama yaitu Rp 45.000.000,00 (empatpuluh lima juta rupiah), sehingga total menjadi Rp 90.000.000,00 (sembilanpuluh juta rupiah), sementara saat itu uang Bapak Pdt Abraham dalam rekening tabungan BCA hanya Rp 65.000,00 (enampuluh lima ribu rupiah), dan bagaimana saat saya minta untuk dikembalikan dan jika saat itu Bapak Pendeta tidak mengembalikannya, jalan cerita menjadi sangat berbeda, mungkin saja terhenti sejarah pelayanan Bapak di Desa Oirata (Kisar), tidak akan berlanjut sampai ke Komplek MPR/DPR/DPD-RI. Nilai sebuah kejujuran dan ketulusan hati Bapak Pendeta mengembalikan uang Rp 90.000.000,00 (sembilahpuluh juta rupiah). Dari sinilah, Tuhan mulai mengangkat Bapak menjadi kesaksian hidup, memberkati banyak orang, di antara bangsa-bangsa. Rekening Pak Pendeta di BCA nomor: 6850177340 a/n Abraham Lewelipa adalah rekening mukjizat yang turut menghantar sejarah pelayanan Bapak di Pulau Kisar ke permukaan.Kejujuran dan ketulusan hati bapak dalam pelayanan yang suci dan mulia mendorong umat membantu rekening mukjizat BCA nomor: 6850177340 a/n Abraham Lewelipa itu, termasuk saya pun demikian, bagi kemuliaan Tuhan ,” kata Hermawan Lili.

Pdt. Abraham Lewelipa ketika berada di tengah umat

Dra. Tri Budi Utami., M.Si (Anggota Seksi Dana Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI dan Pengurus PDO MPR/DPR/DPD-RI) yang menjabat Kepala Sekretariat Komisi III DPR-RI menyatakan, sejak pertama kali bertemu dan mendengar kesaksian Bapak Pendeta Abraham di PDO MPR/DPR/DPD-RI di Gedung Nusantara pada tanggal 18 April 2017, saat itu, roh saya merasa terbakar dan satu hal langsung saya dengar firman Tuhan, ‘Janganlah kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan (Roma 12:11)’. Rasa kagum terhadap perjuangan dan kegigihan beliau dalam melayani, sehingga pada waktu hadir dalam Rapat Panitia Natal 2017 ternyata ada acara Bakti Sosial Diakonia untuk memberikan bantuan kepada beberapa yayasan panti asuhan dan pimpinan gereja di daerah, langsung saya teringat kepada Bapak Pdt Abraham Lewelipa dan atas pimpinan Roh Kudus, usul saya untuk memasukkan GBI Jemaat Oirata (Pulau Kisar) sebagai penerima bantuan.

Haryo selaku Ketua seksi Dana Panitia dari fraksi Gerindra mewakili Panitia Natal Menyerahkan bantuan dana kepada Pdt. Abraham.

“Saya percaya karena kuasa Tuhan juga, sehingga ketika menjelang acara digelar, nama GBI Jemaat Oirata (Kisar) hampir hilang, tetapi muncul lagi. Itulah buah dari kesetiaan pelayanan seorang hamba Tuhan yang selalu bergaul dengan Tuhan sepanjang usianya. Benarlah kata firman Tuhan dalam Mazmur 126:5-6 yang menyatakan, ‘Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan sorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya’. Semoga hal ini menjadi catatan pelayanan sekaligus sejarah bahwa Bapak Pendeta Abraham Lewelipa pernah memimpin ibadah syukur ulang tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ke-72 di PDO MPR/DPR/DPD-RI di Gedung Nusantara pada tanggal 18 Agustus 2017.

Menjadi catatan juga bahwa beliau pernah tampil di panggung Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR-DPR-DPD RI yang diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 2018 di Gedung Nusantara IV DPR-RI. Dan, pada kesempatan tersebut, beliau didaulat menerima bantuan dana untuk pembangunan gereja di GBI Oirata (Kisar) sebesar Rp 15 juta. Semoga Tuhan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat dunia sekaligus Kepala Gereja selalu beserta Bapak Pendeta dan keluarga serta warga jemaat GBI Oirata di Kisar (Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku) khususnya Gereja Bethel Indonesia (GBI) dalam dan luar negeri pada umumnya,” tandas Tri Budi Utami.

Bersama  Pdt. Dr. Ferry Haurissa (Ketua Umum FKKJ & Salah satu Ketua BPH GBI) di hotel Kawanua Jakarta.

Ketua Umum Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ) sekaligus salah satu Ketua BPH GBI, Pdt. Dr. M Ferry Haurissa Kakiay, menilai, bahwa, Pdt.Abraham mendapat kesempatan untuk hadir dalam acara Natal dan tahun baru MPR-DPR-DPD-RI untuk menerima bantuan bagi GBI Oirata ( Pulau Kisar) adalah bentuk dari kepedulian pemerintah/wakil rakyat terhadap gereja dan masyarakat sampai ke daerah yang jauh sekalipun. “Bantuan ini juga membuktikan bahwa Tuhan tetap menyertai dan memberkati hamba Tuhan yang jujur dan tulus dalam pelayanannya. Pdt.Abraham layak menerima undangan dan bantuan karena beliau telah melayani dengan jujur dan setia. Atas nama sinode GBI kami ucapkan terima kasih untuk bantuan dan perhatian yang telah diberikan kepada salah satu jemaat lokal GBI yang berada di pulau Kisar. Tuhan kiranya membalas kebaikan dan perhatian dari panitia Natal dan tahun baru,” tutur Pdt. Ferry. Epaphroditus Ph Mariman/ Margianto

Comment