Sebagai Tuan Rumah GA World Evangelical Alliance 2019, Indonesia Akan Gaungkan Pancasila Sebagai Perekat Kerukunan Beragama

Nasional, News, Religi2141 Views
Tampak depan -duduk (Ki-ka): Pdt. Dr. Jacob Oktavianus, Deddi A Madong, SH dan Pdt. Tommy Lengkong, M.Th berpose bersama dengan para Jurnalis Kristiani di Wisma 76, Kamis, 31/10/2019.

JAKARTA,Victoriousnews.com,Organisasi penginjilan berkelas internasional bernama World Evangelical Alliance memberikan kepercayaan kepada Persekutuan Gereja-gereja dan lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) untuk menjadi tuan rumah dalam menggelar Sidang Raya dari pertemuan gereja-gereja dan Lembaga Injili sedunia atau General Assembly World Evangelical Alliance (GA WEA) 2019. Perhelatan akbar ini akan digelar selama seminggu, 7 sd 13 November di Sentul City International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor-Jawa Barat.
Dengan mengusung tema besar “Your Kingdom Come” (Datanglah Kerajaan-Mu), acara ini akan dihadiri perwakilan dari 86 negara yang tersebar di lima benua, dengan jumlah perwakilan terbanyak dari Asia.
Mengapa mengusung tema “Datanglah KerajaanMu”? Menurut Sekretaris Umum PGLII, Pdt. Tommy Lengkong, M.Th, dalam teologi Kristen, kerajaan adalah istilah yang merujuk pada suasana atau keadaan yang dirahmati Tuhan. Lanjut Tommy, tema tersebut bertolak dari Roma 14:17, “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus,” tutur Pdt. Tomny Lengkong, M.Th didampingi oleh Wakil Ketua Panitia GA WEA 2019 Bidang Dalam Negeri (Deddy A. Madong, SH) dan Wakil Ketua Bidang Luar Ngeri (Pdt. Jacob Octavianus) dalam Konferensi Pers di Wisma 76, Jakarta Barat, Kamis, 31/10/2019.
Sedangkan Deddy A Madong, SH, menjelaskan bahwa, melalui tema ini, Gereja-gereja Injili seluruh dunia merindukan kehadiran kebenaran, damai, kesejahteraan, dan kemajuan kehidupan bersama, baik dalam tingkat lokal, nasional maupun global, dapat terwujud. “Dan khusus bagi PGLII, salah satu sarana yang Tuhan pakai untuk mewujudkan Kerajaan Allah di Indonesia adalah melalui Pancasila sebagai modal dasar kerukunan umat beragama. Kita akan memperkenalkan Pancasila sebagai kebanggaan bangsa.
Kata Dedi, penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah GA WEA 2019, merupakan sesuatu yang luar biasa dan membanggakan. “Indonesia adalah negara dengan penduduk beragama Muslim terbesar di dunia. Nah Indonesia menjadi “laboratorium” teladan dalam hal toleransi, dan kerukunan antar umat beragama. Bayangkan saja, dari 131 negara yang bergabung dalam WEA, Indonesia yang dipilih oleh komite,” tutur Deddi.
Alasan penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah GA WEA 2019, menurut Deddi, merupakan sesuatu yang luar biasa dan membanggakan.Indonesia yang dipilih oleh komite internasional setelah mereka bergumul dalam doa. “Korea Selatan dan Afrika bahkan India mengajukan diri menjadi tuan rumah. Tapi dalam pergumulan doa, nama Indonesia yang muncul dan dipercaya sebagai tuan rumah dari even yang digelar 6 tahun sekali. Ini sungguh luar biasa,” tukas Deddi.
Kata Deddi, PGLII meyakini bahwa penunjukkan itu merupakan momentum dan waktu yang baik. “GEA WEA juga diagendakan akan membahas tiga materi utama yang menjadi perhatian utama gereja saat ini yaitu globalisasi, gender dan generasi,” papar Deddy.
Lanjut Deddi, acara WEA ini akan dibuka oleh Presiden Indonesia Joko Widodo. “GA WEA yang menghadirkan kurang Iebih 1000 peserta ini akan dihadiri pula oleh para pimpinan nasiona| dan internasional Gereja-gereja lnjili di dunia dan para tokoh-tokoh agama Kristen. Hadir pula CEO dari WEA Bishop Efraim Tandero. WEA sendiri telah berada di 131 negara dengan jumlah umat kurang Iebih 650-700 juta. “Agenda Sidang Raya ini juga akan melakukan pemilihan pengurus WEA tingkat dunia. Indonesia sendiri telah mengusulkan Pdt. Dr.Antonius Tarigan dan Pdt. Reza Sigarlaki untuk mewakili Asia,”
Dalam GA WEA 2019 ini, PGLII juga mengundang tokoh Islam nasional untuk berbicara mengenai Pancasila. Diantaranya adalah Ketua PBNU, Said Agil Siradj. SM

Comment