Jakarta,Victoriousnews.com,-Film lawas berjudul Lewat Djam Malam (1954) buah karya sutradara kondang Usmar Ismail–sang Bapak Perfilman Indonesia, kini diadaptasi menjadi sebuah pertunjukan teater yang menarik. Adaptasi apik yang dikemas dengan memadukan antara film dan pertunjukkan teater, judulnya diubah menjadi “Setelah Lewat Djam Malam”. Silang media film dan teater menjadi satu panggung ini disutradarai oleh Yudi Ahmad Tajudin.
Sederetan aktor dan aktris populer tanah air seperti Reza Rahadian, Lukman Sardi, Kelly Tandiano, Sal Priadi, Dira Sugandi, dan Josh Marcy menjadi bintang dalam pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam. Colabonation film & pertunjukan ini bakal dipentaskan pada tanggal 2 & 3 Desember 2022 pukul 20.00 Wib di Graha Bakti Budaya (GBB) Taman Ismail Marzuki, Cikini Jakarta Pusat.
Yulia Evina Bhara selaku produser Setelah Lewat Djam Malam, mengungkapkan, alasan memilih film Lewat Djam Malam untuk diadaptasi ke dalam pertunjukan teater. “Ini adalah film yang disutradarai oleh Usmar Ismail dan salah satu tonggak penting perfilman Indonesia. Secara estetika dan temanya sangat penting. Dilakukan dalam bentuk yang baru dan kolaborasi dengan anak muda. Itulah kenapa film Lewat Djam Malam dipilih dan kita beri judul Setelah Lewat Djam Malam,” tukas Yulia atau yang akrab Kak Ebe dalam konferensi Pers di Gedung Planetarium, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2022).
Sedangkan sutradara Yudi Ahmad Tajudin, berharap, melalui pertunjukan ini karyanya nanti bisa dikenal banyak kalangan, khususnya anak muda. “Membuat pertunjukan ini mendialogkan medium antara teater dengan film. Di proyek ini dialog antar media panggung dan panggung karena temanya relevan. Sebagai sutradara dalam bayangan saya ini akan menyenangkan kalau penonton muda bisa datang dan ikut melihat silang media ini,” tandas Yudi.
Lanjut Yudi, menjelaskan, sebenarnya istilah dalam pertunjukan itu sudah akrab dengan multimedia. Nah, sejak pandemi corona, belakangan ini semakin menajam yang namanya pertunjukan alih wahana. “Saya kira kalau memakai perbandingan, alih wahana itu adalah suatu ekspresi kesenian dipindahkan ke media yang lain. Tetapi medianya sendiri itu tidak ikut. Misalnya, dari novel menjadi film. Ya ngukurnya harus dari film, bukan dari novel. Nah silang media Lewat Djam Malam yang pijakan awalnya adalah sebuah film, kemudian disilangkan dengan media baru, ada dialog antara media yang satu dengan yang lain. Misalnya, antara film dan panggung. Bedanya dengan alih wahana, filmnya tidak berada di atas panggung. Nah dalam pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam ini, filmnya akan hadir bukan hanya sekedar menjadi ilustrasi, tetapi akan berdialog. Film ini akan mempengaruhi pertunjukan. Begitu sebaliknya, pertunjukan juga akan mempengaruhi film,” papar Yudi.
Salah satu bintang pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam, Reza Rahadian, sangat senang sekali bisa terlibat menjadi pemeran dalam panggung yang disilang mediakan. “Ada hal yang sangat menarik, banyak pemain yang tidak banyak dalam dialog, tetapi ternyata mereka menjadi aktor besar. Senang saja, dalam film ini banyak pemain berbakat yang kemudian menjadi aktor besar. Karya ini yang fenomenal dan penting yang layak kita rayakan bersama. Kita dialogkan lagi kepada generasi muda yang sangat antusias. Sama antusiasnya seperti kami yang sedang mengerjakan proses latihan, hingga menuju pentas nanti,” tukas Reza.
Sedangkan Aktor kawakan, Lukman Sardi, mengungkapkan, bahwa dirinya sempat terpapar dengan film Lewat Djam Malam sejak dirinya masih kecil. “Kebetulan waktu itu Papa saya sering cerita, tentang film-film Indonesia yang sering terlibat di dalamnya. Salah satu cerita tentang film Lewat Djam Malam ini. Waktu itu papa saya adalah salah satu pengisi musik biola dan film ini,” ungkap Lukman.
Dalam konferensi Pers tersebut, hadir pula perwakilan dari keluarga Sutradara Alm Usmar Ismail, Dirjen Pendidikan Nasional (Mahendra) dan Roni (perwakilan dari perusahaan telekomunikasi M3) yang menjadi salah satu sponsor dalam pertunjukan Setelah Lewat Djam Malam. SM
Comment