Jakarta,Victoriousnews.com–Full Gospel Business Men’s Fellowship International (FGBMFI) Regional DKI 1 menggelar acara Regional Voice Gathering (RVG), di Restoran Angke lantai 4, Ruko MOI Jalan Boulevard Barat Raya No.33 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (8/5/25). Acara ini tak hanya menjadi ajang tahunan penuh inspirasi, tetapi juga momentum kebangkitan pelayanan yang berdampak: Silent Ministry melalui Majalah Voice.

Dengan membawa semangat dari program nasional FGBMFI “Akselerasi – LEVEL UP”, ratusan peserta hadir, menyatu dalam satu visi: menjadikan Majalah Voice sebagai alat pelayanan yang hidup, menjangkau jiwa demi jiwa, dengan kasih yang nyata dan kesaksian yang membangkitkan iman.

Tampil sebagai pembicara adalah Direktur PT Sentul City Tbk Andreas Nawawi, National President FGBMF Dalie Sutanto serta dua pesaksi luar biasa Tan Sriadi Sudono dan Tommy Sulaiman, menghadirkan atmosfer syukur dan pembaruan. Mereka menyalakan bara semangat di hati para hadirin untuk tetap setia dan militan dalam pelayanan, apapun bentuknya—termasuk melalui media cetak yang selama ini menjadi penguat bagi banyak member FGB dan LOF.
“BE STRONG IN THE LORD bukan hanya motto, tapi panggilan hidup,” penuh penegasan, mengajak semua yang hadir untuk tidak meremehkan kekuatan dari kesaksian dan bacaan yang ditaburkan dalam diam, namun menghasilkan buah kekal.
Acara ini pun diperkaya dengan sejumlah momen bersejarah, salah satunya adalah Voice Award 2025—sebuah bentuk penghargaan tulus kepada mereka yang setia Membeli, Membaca, dan Membagikan Majalah Voice. Wajah-wajah yang selama ini bekerja di balik layar kini mendapat sorotan dan penghargaan yang layak, membuktikan bahwa pelayanan tidak selalu harus berada di mimbar.
Tak berhenti sampai di situ, peluncuran logo terbaru Majalah Voice menandai semangat baru yang membara. Logo ini bukan sekadar simbol visual, melainkan manifestasi dari arah baru—lebih relevan, lebih tajam, dan lebih mengakar pada kebutuhan zaman.

Yang tak kalah membanggakan, peluncuran perdana portal berita digital majalahvoicenews.com menjadi tonggak baru dalam pelayanan digital FGBMFI. Kini, kabar baik dapat menjangkau lebih luas, lebih cepat, dan lebih dinamis. Selain itu juga ada momen undian doorprize bagi member yang beruntung dan penghargaan bagi pembeli majalah voice terbanyak, yakni Anton Widodo, President Chapter Kelapa Gading & Sunter dengan membeli 200 eksemplar.
Kesaksian Member FGBMFI: Dari Majalah Voice hingga Mujizat Kesembuhan
Dalam pertemuan penuh sukacita dan semangat iman, dua member FGBMFI membagikan kisah nyata tentang kuasa Tuhan yang bekerja luar biasa melalui media kesaksian dan doa yang tulus.

Pesaksi pertama, Tan Sriadi Sudono, membuka kesaksiannya dengan pujian atas perubahan majalah Voice yang kini tampil lebih menarik dan inspiratif. “Perubahan majalah Voice itu luar biasa. Sekarang berubah menjadi cantik. Nah, lewat Voice ini kita dapat menjadi saksi Kristus melalui tulisan kesaksian,” ujarnya antusias.
Tan Sriadi menekankan bahwa tidak ada alasan untuk tidak bersaksi. “Kalau tidak bisa ngomong, mulailah bersaksi dengan Voice ini,” tambahnya. Ia membagikan kebiasaannya membawa majalah tersebut ke mana pun ia pergi, bahkan sering meninggalkannya di meja restoran dengan harapan seseorang membacanya dan terjamah oleh Tuhan.
Salah satu kisah yang menyentuh adalah ketika seseorang menemukan majalah Voice di tong sampah sebuah bus. Tak disangka, orang itu membaca kesaksian di dalamnya dan mengalami pertobatan. “Tuhan bisa pakai apa saja untuk menjangkau jiwa, bahkan majalah yang dibuang,” tutur Tan Sriadi dengan penuh keyakinan.
Tommy Sulaiman: Mujizat Tuhan Masih Nyata

Kesaksian kedua datang dari Tommy Sulaiman, yang juga menegaskan betapa besar dampak majalah Voice. “Isinya kesaksian-kesaksian yang bisa mengubahkan banyak orang,” katanya. Namun lebih dari itu, Tommy membagikan pengalaman pribadi yang menjadi bukti nyata bahwa mujizat Tuhan masih terjadi hingga saat ini.
Ia mengisahkan saat istrinya tiba-tiba koma selama 15 hari karena pendarahan di batang otak akibat tumor. Secara medis, kondisi tersebut sangat kritis dan kecil harapan untuk sembuh. Namun di tengah keadaan tersebut, Tommy berserah penuh kepada Tuhan dan terus berdoa, didukung oleh komunitas FGBMFI yang setia mendampingi.
Pada hari kelima, ia menyerahkan semuanya kepada kehendak Tuhan. “Saya bilang, Tuhan kalau Kau ijinkan sembuh, puji Tuhan. Kalau tidak, saya tetap percaya,” kenangnya. Tak disangka, operasi pengangkatan tumor sebesar biji kacang berjalan sukses. Bahkan dokter yang menangani, seorang profesor ternama di RS Siloam, hanya bisa berkata, “This is miracle.”
Meski sempat kehilangan kemampuan bicara dan menelan, melalui terapi selama satu setengah bulan, semua fungsi tubuh istrinya kembali pulih. Yang lebih luar biasa lagi, setelah dua bulan, seluruh pengobatan dihentikan karena ia yakin bahwa Tuhan telah menyembuhkan total. “Obat-obatan dibuang, dan sampai hari ini istri saya tidak pernah minum satu butir pun. Mujizat Tuhan itu nyata dan sempurna,” tutup Tommy dengan penuh rasa syukur.
National President FGBMFI Dalie Sutanto: Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah World Convention Di Bali

Dalam kesempatan istimewa ini, National President FGBMFI Indonesia, Dalie Sutanto, memberikan pesan yang menguatkan seluruh peserta dengan seruan: “Be strong in the Lord!”
“Hari ini merupakan hari yang istimewa bagi kita semua. Kita berkumpul di tempat ini bukan hanya untuk menikmati makanan yang enak yang telah disiapkan panitia, tetapi untuk menghidupkan kembali semangat pelayanan, kesaksian, dan persekutuan lewat majalah Voice,” ujar Dalie dalam sambutannya.
Dalie menekankan bahwa Majalah Voice bukan sekadar bahan bacaan, melainkan alat Tuhan yang mencatat karya Roh Kudus dalam hidup para bisnismen, profesional, dan keluarga-keluarga di lingkungan FGBMFI dan Ladies of the Fellowship (LOF). Ia pun menyampaikan apresiasi tinggi kepada tim Voice yang dikomandoi oleh National Director Voice, Ferry Gregorious. “Beliau ini mempunyai tujuan yang mulia dalam mengembangkan Voice,” tandas Dalie.
Lebih lanjut, Dalie memaparkan empat tujuan utama dari Majalah Voice:
1. Menghidupkan kembali semangat kesaksian.
2. Memperluas jaringan persekutuan.
3. Menyalakan kembali api panggilan.
4. Menjadikan Voice sebagai alat kesaksian untuk menjangkau dunia marketplace.
Di hadapan seluruh peserta, Dalie mengajak seluruh member FGBMFI untuk mendukung Voice dengan cara membeli, membaca, dan membagikannya kepada orang lain. “Jadikan Majalah Voice sebagai alat kesaksian kita untuk membawa terang Kristus di tengah dunia yang haus akan harapan,” ajaknya penuh semangat.
Dalam momentum RVG ini, Dalie juga membocorkan tema besar yang akan diangkat saat FGBMFI Indonesia menjadi tuan rumah World Convention di Bali, yakni: “One Fire, One Vision“. Tema ini berbicara tentang api Roh Kudus yang terus menyala di dalam hati – api panggilan, api pelayanan, dan api kesaksian. Sementara One Vision menekankan penyatuan hati dan misi dalam melaksanakan Amanat Agung di dunia profesional.
Sebagai penutup yang berkesan, Dalie meresmikan logo terbaru Majalah Voice sekaligus meluncurkan Voice Digital dalam bentuk website portal berita yang bisa diakses melalui: www.majalahvoicenews.com.
Andreas Nawawi Ajak Member FGB & LOF Andalkan Tuhan dan Ucapkan Hal Positif

Pada pertemuan RVG FGBMFI yang berlangsung penuh semangat dan sukacita, pembicara motivasi rohani Andreas Nawawi — yang juga menjabat sebagai Direktur PT Sentul City Tbk — memberikan pesan mendalam kepada para tamu undangan yang hadir. Dalam renungannya yang diambil dari 1 Samuel 11:7, Andreas menekankan pentingnya membedakan antara usaha manusia dan campur tangan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
“Nah, kalau kita mengandalkan usaha manusia pasti gagal,” ujarnya tegas. “Firman Tuhan katakan, terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri. Tetapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan. Jadi kalau tidak ada campur tangan Tuhan, usaha kita tidak akan berhasil.”
Andreas juga mengutip Yosua 1:8 yang menasihati umat percaya agar tidak melupakan firman Tuhan dan terus memperkatakannya, karena di sanalah letak kunci keberhasilan dan keberuntungan. “Agar kita diberkati Tuhan, stop bicara negatif. Kalau mau diberkati, ya ikuti caranya Tuhan. Kalau tidak mau diberkati, ya ikuti caramu sendiri,” tukasnya dengan nada menegur namun membangun.
Lebih lanjut, ia mengajak hadirin untuk belajar dari ketaatan Saul dalam 1 Samuel 11:7 yang membuatnya memperoleh pertolongan dari Tuhan. “Senjata yang paling ampuh dan berkuasa adalah mulut kita. Maka, pergunakanlah mulut kita untuk menyampaikan firman Tuhan dan memperkatakan hal-hal yang positif,” kata Andreas. Ia mengingatkan bahwa ucapan negatif seperti keluhan atau rasa putus asa hanya membuka celah bagi iblis untuk mengguncang iman seseorang.
Dalam sesi yang inspiratif tersebut, Andreas juga membagikan pengalaman pribadinya saat tinggal di Kelapa Gading pada tahun 1983. Ia mengenang bahwa saat itu kawasan tersebut hanya memiliki satu gereja, yaitu Gereja Katolik Santo Yakobus di Kodamar, dan dikelilingi daerah rawan kriminalitas seperti Pulo Gadung, Keramat Tunggak, dan Cempaka Putih.
“Saya berdoa keliling dan berkata kepada Tuhan: ubahkan Kelapa Gading ini untuk kemuliaan nama-Mu,” ungkapnya. Ia juga aktif menyapa para pemilik toko dan menyampaikan firman Tuhan, menjalankan panggilan hidupnya sebagai saksi Kristus. “Puji Tuhan, lewat doa dan perkataan positif, sekarang Kelapa Gading sudah menjadi kota yang luar biasa bahkan ada ratusan gereja di kota ini. Tuhan bekerja luar biasa sampai saat ini.”
Kisah hidup Andreas Nawawi menjadi pengingat bahwa kekuatan ucapan dan ketaatan pada firman Tuhan bisa membawa transformasi besar, tidak hanya dalam kehidupan pribadi, tetapi juga dalam komunitas yang lebih luas.
Sukses Digelar, Ketua Panitia RVG DKI 1 Ucapkan Terima Kasih kepada Seluruh Pihak

Acara Regional Voice Gathering (RVG) FGBMFI DKI 1 berlangsung dengan penuh sukacita dan semangat kebersamaan. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Didi Nurcahya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung jalannya kegiatan tersebut.
“Pertemuan ini untuk mempersatukan kita semua, yaitu Voice sebagai sarana silent ministry. Buat saya, semua yang kita lakukan adalah untuk memuliakan nama Tuhan,” ujar Didi di hadapan para tamu undangan, pembicara, serta para anggota Voice yang hadir.
Didi juga menyampaikan penghargaan kepada para pembicara dan pesaksi yang telah berbagi pengalaman dan inspirasi dalam iman. Tak lupa, ia memberikan apresiasi khusus kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras demi terselenggaranya acara ini dengan baik dan lancar.
Di akhir sambutannya, Didi menegaskan bahwa acara RVG DKI 1 ini menjadi momentum penting bagi para anggota Voice untuk saling menguatkan dalam pelayanan dan membangun jejaring yang lebih erat di lingkungan FGBMFI. Dengan penuh harapan, pertemuan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih solid dan berdampak dalam pelayanan di masa mendatang.
Majalah Voice Reborn, FGBMFI Perluas Jangkauan Melalui Portal Digital

FGBMFI (Full Gospel Business Men’s Fellowship International) Indonesia terus menunjukkan eksistensinya dalam menjangkau lebih banyak pria di dunia marketplace. Salah satu langkah nyata terlihat dalam pengembangan Majalah Voice yang kini hadir dalam wajah baru, baik secara konten maupun platform. Hal ini disampaikan langsung oleh National Voice Director, Ferry Gregorious, dalam sambutannya pada acara Regional Voice Gathering (RVG).
“Majalah Voice mengalami reborn, ada perubahan-perubahan baru,” ujar Ferry. “Majalah ini adalah bagian dari perjalanan FGBMFI di dunia, termasuk di Indonesia. Sejak pertama kali hadir tahun 1984, hingga kini telah terbit 160 edisi. Puji Tuhan, hari ini sudah 22.000 eksemplar dikirimkan ke berbagai daerah di Indonesia, juga ke New Zealand, Singapura, dan Asia Pasifik,” lanjutnya dengan penuh semangat.

Ferry mengajak seluruh anggota dan pembaca untuk menerapkan prinsip 3M: Membeli, Membaca, dan Membagikan. “Saya percaya melalui Voice ini kita dapat menjangkau lebih banyak pria. Setelah membaca, jangan disimpan. Bagikan agar semakin banyak orang mengenal karya Tuhan melalui kesaksian di Voice,” imbaunya.
Tak hanya mengandalkan edisi cetak, kini FGBMFI juga meluncurkan platform digital majalahvoicenews.com. “Teman-teman bisa membaca Voice secara online. Kami menyajikan artikel yang beragam: kesaksian, kesehatan, lifestyle, hukum, dan lainnya. Website ini juga tersedia dalam bentuk aplikasi, baik Android maupun iOS. Dan ke depan, seluruh kegiatan akan terkoneksi dengan website FGBMFI dunia,” jelas Ferry, yang juga membawahi pengelolaan media e-Voice.
Lebih lanjut, Ferry menyampaikan bahwa seluruh edisi cetak dari edisi pertama hingga ke-160 akan diarsipkan dalam portal berita tersebut. Meski demikian, ia menegaskan komitmen untuk tetap mencetak majalah. “Karena sesuai visi pendirinya, majalah Voice adalah napas dari pelayanan FGBMFI. Banyak kesaksian hidup dari para pengusaha yang ditulis di sini, karena tidak semua orang bisa menyampaikan cerita hidupnya secara lisan,” katanya.
Ferry juga membagikan pengalaman pribadinya saat pertama kali mengenal FGBMFI lewat majalah Voice yang dikirimkan ke tempat usahanya. “Majalah ini menjadi alat penginjilan yang sangat efektif. Banyak pria pengusaha yang hidupnya dulu amburadul, tapi dipulihkan setelah bergabung. Kita ini seperti bengkel untuk pria,” ujarnya.
Ia menambahkan, FGBMFI bukanlah gereja dan tidak berafiliasi dengan denominasi manapun. Pertemuan fellowship diadakan di tempat netral seperti restoran atau hotel. “Target kita adalah pria di marketplace, orang-orang yang sedang bergumul dalam hidupnya. Kita menjangkau mereka lewat kesaksian yang menguatkan iman,” ungkap Ferry, yang telah bergabung sejak 1998.
Ferry juga menjelaskan bahwa dirinya membawahi 26 regional di seluruh Indonesia, dengan total sekitar 10.000 member aktif yang tergabung dalam 700 chapter. Setiap chapter terdiri dari 10–20 orang, dan bila melebihi itu, maka dibentuk chapter baru. “Setiap member baru, dibina dan dikembalikan ke gereja masing-masing, karena FGBMFI bukan gereja,” tegasnya.
Selain FGBMFI untuk pria, terdapat juga wadah bagi wanita yang disebut LOF (Ladies of the Fellowship), serta Young Movement untuk anak-anak muda. Dalam waktu dekat, FGBMFI Indonesia akan menjadi tuan rumah World Convention di Bali. “Acara ini berskala internasional dan mengadopsi konsep sidang umum PBB. Setiap negara akan membawa bendera masing-masing dan menyampaikan isu-isu relevan. Ini menunjukkan bahwa FGBMFI adalah komunitas pengusaha Kristen lintas negara yang tidak terafiliasi dengan partai politik ataupun denominasi,” pungkas Ferry Gregorious yang juga menjabat sebagai Kepala Cabang DHL Express Sunter, Jakarta Utara. SM