Kepastian Mengenai Kelepasan Dari Dosa

Religi5421 Views

 

“Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku”. Roma 7:17

 Banyak pertentangan muncul mengenai permasalahan dosa dalam kehidupan orang percaya. Mengapa orang percaya masih berbuat dosa? Bagaimana memperoleh pengampunan atas dosa tersebut dan menaklukkan sifat-sifat yang lama. Orang percaya akan diperhadapkan dengan permasalahan seperti yang dinyatakan dalam Roma 7:15-18, dan Galatia 5:17.

 Itulah sebabnya orang-orang Kristen masa kini perlu arahan dan petunjuk firman Tuhan dalam menghadapi permasalahan itu. Dosa adalah segala sesuatu yang tidak sesuai atau mencapai standart/sasaran yang telah ditetapkan Allah. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum moral Allah dalam bentuk tindakan, perbuatan atau keadaan adalah dosa.

Setiap hal yang bertentangan dengan karakter Allah yang kudus adalah dosa. Tidak menghargai kasih karunia Allah berarti; sengaja melalaikan atau menyia-nyiakan kasih karunia Allah yang selalu berusaha mengandalkan kekuatan diri sendiri dalam menghadapi setiap hal. Termasuk di dalamnya adalah melalaikan firman Allah, tidak mau bersekutu untuk mendapatkan kekuatan rohani, dan tidak mau berdoa atau membawa setiap kebutuhan kita kepadaNya (Ibrani 12:15) ; (Yeremia 17:5). Pada hakekatnya sikap tidak menghargai atau menyia-nyiakan kasih karunia Allah adalah berusaha menjalankan kehidupan ini dengan mengandalkan kemampuan, kekuatan dan kepintaran sendiri tanpa mau berserah kepada kekuatan dan kuasa Allah.

Dosa-dosa pikiran atau yang berkenaan dengan sikap, dosa itu termasuk kepahitan, kebencian, kekuatiran, iri, dengki, dan selalu tidak merasa puas (Matius 15:19). Dosa-dosa yang berkenaan dengan lidah; termasuk berbohong; bersaksi dusta, fitnah, berkata-kata kotor, gossip, menyebar permusuhan (Amsal 6:17-19). Dosa-dosa yang berkenaan dengan perbuatan, termasuk dalam kategori ini adalah perbuatan amoral (zinah, percabulan, menipu dan membunuh) Galatia 5:19-21. Dalam memahami kategori dosa ini, penting sekali kita menyorotinya dari perspektif hubungan sebab-akibat atau akar/buah busuk.

Setiap perbuatan dosa pasti ada akar permasalahan. Apa yang keluar dari mulut kita mencerminkan atau menggambarkan apa yang ada dalam hati. Dalam alkitab, hati itu menggambarkan keadaan batiniah seseorang, termasuk di dalamnya adalah pikiran, perasaan dan kehendak (jiwa orang itu). Apabila kita memikirkan atau merancang hal-hal yang jahat, yang tidak sesuai dengan pikiran Kristus, pasti itulah yang akan keluar dari mulut kita.

Dosa-dosa lidah merupakan produk dosa-dosa dalam hati atau mental seseorang. Apabila kita menyimpan pikiran-pikiran jahat seperti; dengki, iri, marah, ketakutan, ini akan membuahkan dan memfitnah orang lain. Dosa-dosa yang menghambat seseorang datang kepada Kristus, itulah sebabnya perlu ada pertobatan hati untuk menyadari perbuatan dosa yang dilakukannya. Yesus berkata; barangsiapa percaya dan dibaptis akan diselamatkan, dan yang tidak percaya akan dihukum (Markus 16:16). Bertobatlah dan carilah Tuhan!. Tuhan Yesus Memberkati.  Oleh: Pdt. Dr. Berthy L.Momor, M.Th

Comment