KETUA PANITIA RAPIMNAS & IBADAH SYUKUR PGLII KE 47, PDT.DEDDY MADONG.,SH AJAK PENGURUS PGLII PEDULI MEMBANTU KORBAN BENCANA GEMPA LOMBOK

Hukum & HAM1823 Views
Dirjen Bimas Kristen RI, Prof. Dr. Thomas Pentury memukul gong membuka Rapimnas PGLII (7-8/8) di MDC Hall Wisma 76 Slipi, Jakarta

JAKARTA,VICTORIOUSNEWS.COM,-Perjalanan pelayanan salah satu lembaga aras nasional Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) genap berusia 47 tahun pada 17 Juli 2018 yang lalu. Sebagai bentuk ucapan syukurnya PGLII menggelar ibadah syukur sekaligus Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang diselenggarakan di MDC Hall lantai 26 Wisma 76, Slipi, Jakarta Barat, selama dua hari (7 s/d 8 Agustus).

Acara yang dihadiri oleh perwakilan para pengurus PGLII di seluruh Indonesia ini mengusung tema “Injil  Adalah  Kuasa  Allah  Yang Menyelamatkan,”  yang terambil dari Kitab Roma 1:16-17; dan  sub  tema  “PGLII  Mendukung  Pesta Demokrasi 2019  Berjalan  Bersih  dan  Bermartabat”, serta  dibuka oleh  Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Syaifuddin yang diwakili oleh Direktur Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama RI Prof. Dr. Thomas Pentury.

Dalam kata sambutannya Thomas Pentury menekankan pentingnya peran para pemimpin PGLII dalam mendukung moderasi agama dan menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia.“Para pemimpin umat beragama perlu membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam bingkai teologi yang ideal untuk menciptakan kebersamaan,” ungkap Prof. Pentury ketika membacakan sambutan Menteri Agama.

Dalam pesannya, Menag juga meminta PGLII untuk tak kenal lelah dalam mengajak umat untuk mengawal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yakni nilai untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain. “Gereja perlu menumbuhkembangkan sikap menghargai agama dan kepercayaan lain sebagai ungkapan toleransinya. Gereja juga perlu membangun kebersamaan dan sikap terbuka terhadap agama dan kepercayaan lain melalui dialog. Oleh karenanya tokoh agama dan umat Kristen bisa menjadi pelopor pemersatu bangsa. Serta bisa menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan berbagai masalah yang ada di tengah bangsa. Caranya dengan mendukung lewat doa dan partisipasi aktif berbagai kebijakan dan program pemerintah,” jelasnya.

Setelah menyampaikan kata sambutan, Dirjen Bimas Kristen didaulat untuk membuka secara resmi ibadah syukur dan Rapimnas PGLII tahun 2018  dengan pemukulan gong. Saat pemukulan gong tersebut, Dirjen Bimas Kristen turut didampingi oleh ketua panitia Pdt. Deddy Madong, SH, Ketua Umum PGLII Pdt. Ronny Mandang dan Ketua Dewan Pembina PGLII Pdt. Nus Reimas.

                Sementara itu Pdt. Nus Reimas dalam kata sambutannya menegaskan,  bahwa saat ini kita tidak perlu memperdebatkan doktrin maupun teologi masing-masing gereja. “Tetapi mari kita bergandengan tangan untuk membantu pemerintah menyelesaikan persoalan bangsa. Disinilah poin kita juga menjadi suara kenabian demi kebaikan bangsa Indonesia,” paparnya.

                Ketua Panitia Rapimnas PGLII & HUT ke 47, Pdt. Deddy Madong.,SH.,MH.,M.Th, dalam kata sambutannya melaporkan bahwa acara Rapimnas dan ibadah syukur itu mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Majelis Petimbangan PGLII, Pengurus pusat PGLII, Pengurus wilayah dan Pengurus Daerah yang tersebar di 25 Provinsi di Indonesia, perwakilan PGLII luar negeri dan anggota PGLII yang terdiri 96 sinode gereja dan 100 lembaga/yayasan. “Dalam acara ini saya mengajak kepada seluruh peserta Rapimnas untuk peduli, mendoakan saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa bumi di Lombok. Mari kita mendukung dan membantu korban gempa bumi NTB. Saya mendapat informasi dari Pengurus Wilayah NTB, Pdt. Yosafat Hanggono,yang tidak bisa hadir dalam acara Rapimnas ini karena masih berada di lokasi dan membantu korban bencana. Kami masih berkoordinasi untuk meneruskan bantuan dari PGLII kepada korban bencana,” tandas Deddy.margianto

Comment