JAKARTA, VICTORIOUSNEWS.COM,-Sekolah Tinggi Teologi Rahmat Emmanuel (STT REM) kembali dengan bangga menyelenggarakan kuliah umum yang diadakan di kampus STT REM, Jl. Pelepah Kuning III Blok WE 2 No. 4 G-K, Kelapa Gading-Jakarta Utara. Kuliah umum STT REM yang ke delapan ini mengangkat tema “Kepemimpinan Dalam Mengelola Sumber Daya Alam” dengan menghadirkan Wakil Menteri ESDM,Ir. Arcandra Tahar.,M.Sc., Ph.D sebagai pembicara dan Direktur Eksekutif Conrad Supit Center, Johan Tumanduk., SH.,M.M., M.Pd.K sebagai moderator. Tampak juga dihadiri oleh Prof. Dr. Abraham Conrad Supit (Ketua Yayasan Abraham Conrad Supit Center/ Gembala Senior GBI REM), Civitas Akademika STT beserta undangan lainnya.
Dalam pemaparannya, Arcandra Tahar banyak memberikan semangat serta motivasi kepada peserta kuliah umum dalam hal kepemimpinan yang mumpuni, khususnya di bidang sumber daya alam. “Ketika ada orang yang berniat untuk mengelola sumber daya alam itu pasti memiliki 3 hal. Pertama, memiliki teknologi. Memiliki human resource/human capital (sumber daya manusia/skill) yang mumpuni. Dan ketiga, memiliki dana yang cukup untuk mengelola sumber daya alam tersebut. Jarang sekali orang yang bersedia mengelola sumber daya alam hanya bilang, saya memiliki political connection,” Tutur Pria kelahiran Padang (Sumatera barat), 10 Oktober 1970.
Menurut Arcandra, dalam hal kepemimpinan, setiap pemimpin harus mempersiapkan orang yang memiliki skill dalam bernegosiasi, untuk meyakinkan bahwa 3 hal (teknologi, SDM dan Dana) itu bisa dipenuhi. “Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah siap dengan 3 hal tersebut dalam hal pengelolaan sumber daya alam? Apakah kita memiliki teknologi? Apakah kita sudah memiliki dana yang cukup untuk mengelola sumber daya alam?,” ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, yang resmi dilantik pada tanggal 14 Oktober 2016, mendampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Arcandra pun mencontohkan bagaimana peran kementrian ESDM dalam melakukan negosiasi dengan Blok Rokan baru-baru ini. Arcandra menyampaikan bahwa Pertamina resmi menjadi pengelola Blok Rokan karena telah memenuhi sejumlah kriteria yang disyaratkan oleh Kementerian ESDM. Di antaranya mulai dari sisi signature bonus, firm working commitment hingga lima tahun ke depan, permintaan diskresi kepada menteri, hingga dari sisi penerimaan negara. “Semua, dari empat itu, Pertamina memberikan angka yang jauh lebih dari Chevron. Rasionalitas secara komersial,” kata dia.
Lulusan S-1 Teknik Mesin ITB & S2-S3 di Texas A&M University Amerika Serikat ini memiliki peran dalam negosiasi dan keberhasilan Presiden Joko Widodo juga menarik kembali Blok Masela agar dikuasai Indonesia, dengan memutuskan eksplorasi harus dilakukan secara onshore dan bukan offshore. Arcandra memiliki hak paten tentang desain offshore di Amerika Serikat. Pemerintah, kata Arcandra, tidak memberikan syarat yang rumit bagi Pertamina untuk memilih siapa yang akan digandeng. Asalkan, produksi bisa tetap dipertahankan di level rata-rata saat ini yaitu 200 ribu BOPD untuk minyak dan 24,26 MMSCFD untuk gas.
Ketua STT REM Dr. Ariasa H Supit dalam kata sambutannya, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Wakil menteri ESDM, Ir. Arcandra Tahar dalam menyampaikan kuliah umum di STT REM. “Pertama-tama saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Wamen ESDM yang telah berkenan hadir di tempat ini. Saya juga berterimakasih kepada seluruh civitas akademika, panitia dan peserta kuliah umum yang menghadiri acara ini. Saya berharap melalui kuliah umum yang disampaikan, kita memperoleh wawasan baru dan pencerahan dalam hal kepemimpinan yang mumpuni,” ungkapnya. margianto
Comment