Jakarta,Victoriousnews.com,-“Selamat Ulang Tahun ke-33 GBI REM. Selamat kepada setiap orang (jemaat) yang telah mengiringi perkembangan di setiap langkah gereja ini. Tigapuluh tiga (33) tahun bukanlah sebuah perjalanan yang pendek,” ucap Ps Paulus T Supit dalam Refleksi (perenungan) GBI Rahmat Emmanuel Ministry (REM) 33rd Anniversary pada Minggu siang, 16 Maret 2025 di sebuah hotel kawasan Grogol (Jakarta Barat).

Pembentukan gereja diawali dari sebuah persekutuan doa di rumah seorang warga. “Di kediaman Bapak Rahmat tersebut, kedua orangtua saya, Pdt Abraham Conrad Supit beserta istri (Elsye Cramer Supit, meninggal tahun 2006), ibu saya mulai mengadakan mesbah doa. Iman mereka yang berkobar dan mendorong suatu keyakinan bahwa satu orang diselamatkan maka seisi rumah pun diselamatkan. Ketika itu, saya belum bertobat. Karena itu saya sangat menentang beliau menjadi hamba Tuhan. Saya menolak,” tegasnya.
Didirikan pada 15 Maret 1992 dfi kawasan Tanah Abang, gereja berpindah ke Jalan Tubagus Angke ex Komplek PT Univeler (Jakarta Utara) sekitar tahun 2000-an dan sempat mengalami perkembangan yang luar biasa. Jemaat mulai menurun ketika gereja berpindah ke Komplek Apartemen Robinson di Jalan Jembatan Dua Raya Nomor 2 (Jakarta Utara) meskipun hanya berjarak sekitar 500 meter. Sementara yang beribadah di Hotel Ciputra (Jakarta Barat) mengalami perkembangan cukup signifikan. Tetapi, jemaat yang mulai menunjukkan peningkatan harus pindah ke ITC Permata Hijau (Jakarta Selatan) akibat biaya sewa yang membumbung. Lokasi Permata Hijau dipilih mengingat tempat ibadah yang beralamat di Jalan Daan Mogot (Jakarta Barat) juga tidak dapat dipergunakan lagi. Penyelenggaraan ibadah perayaan ulang tahun ke-33 di sebuah hotel kawasan Grogol dipilih mengingat di tempat tersebut juga sedang ada pembangunan (merenovasi) untuk tempat ibadah di wilayah Jakarta Barat. Rencananya dibuka pada akhir Maret atau awal April 2025.
Perenungan perayaan Ulang tahun ke-33 memfokuskan pentingnya pemberitaan Injil kepada setiap orang. Matius 28:18-20 menyatakan, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu! Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir zaman!”
Rony Imanuel (dikenal Mongol Stress) tampil sebagai tamu untuk membawakan joke-joke komedi. “Saya tidak pernah jatuh dalam percobaan yang mendatangkan dosa. Itu karena saya pilih-pilih pergaulan. Hari Minggu tetap untuk melayani Tuhan,” katanya. Honor yang biasa diterima tidak kurang Rp 150 juta per 15 menit, untuk hari Minggu terserah pendeta digerakkan Tuhan berapa. “Karena semua adalah milik Tuhan, maka saya kembalikan untuk kemuliaan nama Tuhan,” ucapnya.
Pdt Johan Lumoindong yang menjadi mentor dan senior pun tampak hadir di tengah sekitar 1000 umat. Pada kesempatan itu juga diperkenalkan gembala wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Ps Julius Parapat tetap pada posisinya sebagai wakil gembala senior.
Setelah 32 tahun berlalu dan menapaki usia ke-33, Pdt Paulus T Supit bersama kakak-kakak dan adiknya tampil memimpin jemaat melalui gereja masing-masing. Ps Abraham Conrad Supit yang semula memegang kepemimpinan penggembalaan GBI REM kemudian diserahkan kepada Pdt Paulus T Supit beserta istri, Yani Supit. Bersama Ps Monique M Supit, sang ayah menggembalakan jemaat GBI Victorious Family (VIFA) yang berkantor pusat di Apartemen Robinson, Jalan Jembatan Dua Raya Nomor 2 (Jakarta Utara). Kakak laki-lakinya, Pdt Edward Supit bersama istri juga memimpin jemaat. Serta, sang adik, Ps Joshua Supit juga memimpin jemaat.
“Jika GBI REM tetap ada hingga usia ke-33 tahun, tidak lain hanya karena kasih dan penyertaan Tuhan. Rumah kita, ada di sini,” tegas Paulus Supit sembari mengutip syair sebuah lagu ‘Rumah Kita’ yang dipopulerkan God Bless tahun 1988.
Diceritakan, meskipun ia sempat mundur dari GBI Penuai yang didirikan bersama istri di Gedung Kasih Bersaudara di Jalan Raden Saleh (Jakarta Pusat) kemudian kembali ke ladang Tuhan lewat penggembalaan GBI REM. GBI Penuai kemudian melebur dengan GBI REM.
Matius 5:13 menyatakan, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.” Mazmur 19:10-11 menyatakan, “Takut Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil semuanya, lebih indah daripada Emas, bahkan dari banyak Emas tua; dan lebih manis dari madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang Lebah.” Dua ayat inilah yang menjadi renungan dalam 33rd Anniversary GBI REM. Semua menjadi garam bagi sesamanya, sehingga madu itu memancar. @epa_phm