JAKARTA — Renovasi Gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 19 Jakarta telah selesai. Perkumpulan Alumni SMAN 19 (PAS19) beramai-ramai berkumpul di sekolah tersebut untuk melihat gedung baru tersebut dan sekaligus bernostalgia bersama kawan-kawan satu angkatan mengenang masa-masa SMA jaman dulu (jadul). Acara yang diberi judul: “Create The New Frames of 19” tersebut berlangsung pada Minggu (20/1/2019).
Acara yang dimulai sejak pagi sekitar pukul 10.00 WIB (meleset dari jadwal) berlangsung seru. Pengurus PAS19 membuat beberapa acara yang seru seperti FlashMob (goyang bersama-sama), makan bersama (Potluck), dan mini games.
Acara ini dihadiri 23 angkatan dengan jumlah alumni kurang lebih 200 orang. Ada juga Potluck. Mengapa potluck? Panitia menyajikan potluck dengan 32 jenis makanan yang enak dan menarik karena harapannya terasa kebersamaan dan saling berbagi sambil mencicipi makanan tersebut yang merupakan asli buatan tangan alumni itu sendiri. Selain itu juga, potluck dapat menjadi ajang promosi bagi alumni yang memang memiliki usaha di bidang kuliner. “Hitung-hitung sampling sedikit, order menyusul,” tutur Erwin Tjioe (Sekretaris Jenderal PAS19).
Erwin juga mengatakan bahwa PAS19 mendorong menbantu usaha para alumni dengan cara kita sendiri yang unik dalam setiap acara-acara “reuni” seperti ini. Karena itu, setiap acara PAS19 pasti ada booth jualan gratis untuk alumni yang sudah ber-KTA.
Acara ini turut juga dihadiri beberapa guru mereka. Acara berlangsung dengan penuh kekeluargaan sebagai Keluarga Besar PAS19 dan lebih banyak ngobrol bercerita tentang masa-masa indah di SMA. Tampaknya memang generasi oldest lebih menyenangi ngobrol tatap muka langsung ketimbang ngobrol pakai WA atau media sosial lainnya. Suasana ngobrol seperti jaman dulu itu jauh lebih nikmat karena sejak masa itu mereka memiliki ikatan batin yang kuat dan tidak tergantikan oleh HP atau gadget.
Sukses buat PAS 19 yang masih menunjukkan kepeduliannya kepada almamater SMAN 19 Jakarta. Semoga PAS19 dapat merangkul lebih banyak lagi seluruh alumni yang terserak di berbagai tempat.
Pewarta: Boy Tonggor Siahaan
Comment