Frans Ansanay (Ketua Majelis Tinggi GKSI): SAA Ke 35 Merupakan Bentuk Peran & Kepedulian Gereja Terhadap Bangsa & NKRI

Kanan-Kiri: Frans Ansanay (Ketua Majelis GKSI), Pdt. Krise Gosal (Wasekum PGI), Pdt, Manuel Raintung (Ketua PGIW Jakarta)

Jakarta, Victoriousnews.com,-Willem Frans Ansanay selaku Ketua Majelis Tinggi Sinode Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) sangat mengapresiasi program rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) yakni Seminar Agama-agama (SAA) sebagai bentuk peran dan kepedulian gereja kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Bagaimana kehidupan beragama di Indonesia rukun, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Gereja juga berkewajiban menyumbangkan pemikirannya kepada Negara,” ujar Frans Ansanay ketika mengikuti Seminar & Lokakarya Agama-Agama ke-35 PGI di Gedung Balairung, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Kota Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2019).

Menurut Frans keberadaan umat beragama adalah bagian dari elemen bangsa yang harus dijaga harmonisasinya. Agama memiliki peran mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. “Kita (GKSI) senang mengikuti acara ini. Pematerinya dan temanya bagus-bagus. Secara khusus saya menyukai pemaparan dari Dosen King Fahd Petroleum University, Arab Saudi, Prof. Dr. Sumanto Al-Qurtuby tadi. Bagaimana memahami agama dan esensi kehidupan beragama yang baik dan benar bagi Negara dengan menjaga perdamaian, mencerdaskan dan pembentukan karakter masyarakat yang baik,” tandasnya.

Frans Ansanay (kanan/batik hijau)

Selain Qurtuby, hadir sebagai pembicara seminar dan lokakarya Agama-agama tersebut yakni; Dr. Amilatul Qibtiyah (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga), Dra. Arshinta M.Kes (Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum), Dr. Hatib Abdul Kadir (Universitas Brawijaya), Prof. Dr. I. Nengah Duija (Institute Hindu Darma Negeri dan Pdt. Dr. Izak Y.M Lattu (UKSW). SM

Comment