“Selagi masih ada waktu
Selagi ada kesempatanmu
Datang dan serahkanlah hidupmu kepada Tuhan
Dia akan memberikan pengampunan.
Tinggalkanlah hidup lamamu. Ubahlah hati dan Pikiranmu. Cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semua akan ditambahkanNya…dst.”
Diatas adalah penggalan lagu Ciptaan Jhon SE Panggabean yang dalam waktu dekat akan segera dirilis.
Melalui usianya yang genap 59 tahun (13 September), Jhon SE Panggabean senantiasa bersyukur menyaksikan mujizat kesembuhan yang dialaminya. Berikut kesaksiannya yang ditulis dengan gaya bertutur.
Dengan pengalaman pernah sakit kurang lebih 2 (dua) tahun (2016-2018) yang mengakibatkan berat badan berkurang secara drastis 32 kg dari gemuk sampai sempat berat badan tinggal 47 kg dan opname di rumah sakit 10 kali termasuk di Pantai Hospital Penang. “Jujur hanya karena kasih Tuhanlah saya sembuh secara mujizat dari 5 (lima) macam penyakit yang saya derita. Mengenang masa-masa sangat sulit itu, saya akan selalu menceritakan pengalaman saya bahwa Tuhan Yesus sangat amat baik dan semua FirmanNya adalah Ya & Amin.
Dibalik peristiwa itu saya semakin merasakan kasih dan kebaikan Tuhan. Karena disaat saya sudah tidak ada lagi kekuatan baik dari segi fisik maupun dari finansial, namun di saat itu saya kembali datang lagi kepada Tuhan dengan kerendahan hati mengakui semua dosa-dosa dan kesalahan serta tetap mengucap syukur, ternyata Tuhan tetap setia dan memberikan pengampunan bahkan pertolongan Tuhan saya alami secara mujizat.
Saat itu di suatu pagi hari saat masih sakit dan dirawat di rumah, perasaan saya sudah aneh, saya panggil istriku dan saya katakan “Mama saya sudah tidak kuat lagi”, istriku memandang saya dan berkata: “jangan Pa, jangan membunuh kami”. Mendengar ungkapan itu aku terhentak, ternyata maksud istriku kata jangan membunuh kami adalah kalau saya apa-apa mereka akan susah karena memang ketika itu ke 3 (tiga) anak kami masih di akhir2 perkuliahannya yang membutuhkan biaya. Saat itu saya katakan kepada istriku obat saya sudah habis dan uang kita sudah tidak ada lagi untuk membeli, kalaupun kita cari pinjaman lagi untuk beli obat nanti ginjal saya bisa juga menjadi rusak, karena sudah 2 tahun makan obat terus minimal 5 sampai 7 butir sekali minum dan 3 kali setiap hari. Akhirnya saya dan istri saya ketika itu sepakat agar kami menyerahkan diri dan berharap kepada Tuhan saja serta berdoa dan memohon kepada Tuhan agar diberikan kesembuhan.
Hari itu kami membaca Firman Tuhan dalam Markus 11 ayat 24 yang berbunyi; ” Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu”. Kami imani firman itu dan saat itu kami teringat pengalaman saya pada tahun 1995, saya sudah pernah juga sakit dan disembuhkan Tuhan secara mujizat, dimana saat itu saya sakit dan setelah menyerahkan diri kepada Tuhan saat menaikkan lagu puji-pujian dan berdoa, tiba-tiba saya rasakan dari ujung kepala seperti minyak mengalir sampai ke seluruh tubuhku dan saya sembuh total dan sejak saat itu tahun 1995 sampai 2016 (21 tahun) tidak pernah sakit atau minum obat lagi dan saat menerima kesembuhan, saya berjanji akan menyerahkan hidup kepada Tuhan dan saya akan hidup sesuai firman Tuhan. Ya sekitar 15 (limabelas) tahun saya setia sekalipun mengalami banyak pergumulan, tapi janji tersebut belakangan saya ingkari justru disaat sudah diberkati dan sudah sibuk dengan profesi, kerena komitmen tidak saya jalankan lagi secara utuh yakni tadinya sudah pelayanan ternyata jadi jarang pelayanan, bahkan pola hidup dan pola makan sudah tidak teratur lagi bahkan sering begadang, sehingga pengalaman sakit yang lebih parah terulang lagi tahun sakit dari tahun 2016 sampai 2018 (selama 2 tahun ).
Kembali ke cerita awal saat sakit terakhir, dimana kami setelah berserah total kepada Tuhan, saya bersama istri meng-imani bahwa doa kami dikabulkan Tuhan, besoknya seperti biasa saya diantar ke kantor yang tidak begitu jauh dari rumah karena sejak setahun setelah sakit, kantor saya sudah pindah dekat rumah. Saat itu saya sudah mulai bisa jalan pelan-pelan, namun sudah tujuh bulan dilarang dokter kena sinar atau paparan matahari karena salah satu sakit penyakit saya autoimun. Siang itu sewaktu saya di kantor saya berdoa lagi kepada Tuhan “…kalau Tuhan berkenan tolong sembuhkan saya dan saat ini saya akan berjalan kaki ke rumah diatas terik matahari”. Sewaktu saya berjalan kena terik matahari saya imani bahwa Tuhan mendengar doa saya. Sesampainya di depan pagar rumah, istriku serasa berteriak” Papa kog jalan dan kena matahari” saya jawab Tuhan Jesus telah menyembuhkan saya sesuai Doa kita kemarin. Ternyata benar, Tuhan Jesus sungguh baik, karena mulai saat itu menjadi kenyataan saya sembuh dan mulai saat itu tidak berobat lagi dan tidak makan obat lagi, bahkan yang tadinya sudah tidak bisa apa-apa ternyata mulai saat itu dan beberapa lama kemudian saya sudah bisa kembali berolahraga.
Puji Tuhan, saya mendapatkan kesembuhan dari Tuhan. Kemudian saya mulai aktif berkegiatan dan karena kasih Tuhan diundang bersaksi bahkan bawa Renungan Firman. Saya juga bersyukuri ketiga anak saya Samuel Panggabean, Clara Panggabean serta Gracia ketiganya saat ini sudah bekerja Samuel Panggabean menjadi Pendeta, Clara Panggabean dan Gracia Panggabean sudah jadi Advokat. Kami juga sangat bersyukur karena sekalipun saat saya sembuh beberapa bulan kemudian terjadi wabah Virus Corona di Indonesia. Kami tetap masuk kantor dan selalu kebaktian di kantor dan minta agar Tuhan memberi kesibukan kerja. Puji Tuhan klienku yang lama dan yang baru mulai berdatangan lagi ke saya dan saya serasa dipulihkan Tuhan, bukan hanya kesehatan fisik dipulihkan tetapi dari segi berkat jasmani terutama rohani. Bahkan yang membuat lebih bersyukur lagi karena Tuhan telah memberikan kepada kami seorang cucu yang cantik, dan lincah bernama Celine Felicya Panggabean yang saat ini berusia 1 tahun 10 bulan.
“Pengalaman hidup saya, yang pasti yakni kalau kita datang dan melekat kepada Tuhan serta mengimani atau percaya doa kita pasti dikabulkan dan berkat-berkatNya akan dicurahkan,” ungkap Advokat Jhon SE Panggabean yang juga Wakil Ketua Umum Peradi SAI. ***
Comment